2.1.2. Penyebab, Gejala dan Wilayah Rawan Terjadi Tanah Longsor
Tanah longsor terjadinya disebabkan karena runtuhnya tanah secara tiba-tiba atau pergerakan tanah atau bebatauan dalam jumlah besar secara
tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi didaerah terjal yang tidak stabil. Faktor lain yang memengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang
gundul dan bebatuan yang rapuh. Hujan deras adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor. Tetapi tanah longsor dapat juga disebabkan oleh gempa atau aktifitas gunung
berapi, ulah manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor, seperti penambangan tanah, pasir, dan batu yang tidak terkendali.
Menurut Ramli 2010, Proses pemicu longsoran dapat antara lain karena Peningkatan kandungan air dalam lereng, sehingga terjadi akumulasi air yang
merenggang ikatan antar butir tanah dan akhirnya mendorong butir-butir tanah untuk longsor, Getaran pada lereng akibat gempa bumi ataupun ledakan, penggalian,
getaran alatkendaraan, Peningkatan beban yang melampaui daya dukung tanah atau kuat geser tanah, Pemotongan kaki lereng secara secara sembarangan yang
mengakibatkan lereng kehilangan gaya penyangga. Gejala umum terjadinya tanah longsor meliputi muncul retakan-retakan dilereng yang sejajar dengan arah
tebing, Muncul air secara tiba-tiba dari permukaan tanah dilokasi baru, air sumur disekitar lereng menjadi keruh, tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. wilayah-
wilayah yang rawan akan terjadinya tanah longsor meliputi pernah terjadi tanah
Universitas Sumatera Utara
longsor di daerah tersebut, berada pada daerah yang terjal dan gundul, merupakan
daerah aliran air hujan, tanah tebal atau sangat gembur pada lereng yang menerima curah hujan tinggi
2.1.3. Dampak
Bencana tanah longsor mempunyai dampak terhadap kesehatan diantaranya terjadinya krisis kesehatan, yang menimbulkan :
1 Korban massal; bencana yang terjadi dapat mengakibatkan korban meninggal dunia, patah tulang, luka-luka, trauma dan kecacatan dalam jumlah besar,.
2 Pengungsian; pengungsian ini dapat terjadi sebagai akibat dari rusaknya rumah-rumah mereka atau adanya bahaya yang dapat terjadi jika tetap
berada dilokasi kejadian. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat resiko dari suatu wilayah atau daerah dimana terjadinya bencana Depkes RI, 2007.
Tanah dan material yang berada dilereng dapat runtuh dan mengubur manusia, binatang, rumah, kebun, jalan, dan semua yang berada di jalur longsornya
tanah. Kecepatan luncur tanah longsor, terutama pada posisi yang terjal, bisa mencapai 75 kilometer per jam, sulit untuk menyelamatkan diri dari tanah
longsor,tanpa pertolongan dari luar.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Petugas Penanggulangan Bencana Tanah Longsor