meningkat dan sebaliknya semakin rendah tanggung jawab maka kesiapsiagaan semakin menurun. Hal ini dapat diketahui dari pertanyaan variabel tanggung jawab
pada Tabel 4.14 pertanyaan lebih dominan dijawab oleh petugas penanggulangan bencana dari unsur ormas yang menjawab tidak puas pemberian wewenang pada
setiap tugas yang diberikan dengan alasan wewenang yang diberikan tidak begitu jelas sehingga keinginan petugas yang bertugas dalam penanggulangan bencana tanah
longsor menjalankan tugasnya dengan tujuan untuk memenuhi tanggung jawabnya, maka akan semakin rendah kesiapsiagaannya.
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Hamdie 2007 tentang hubungan motivasi dengan kinerja karyawan RSUD.H. Boejasin Kab. Tanah Laut
Kalimantan Selatan yang menunjukkan hasil secara signifikan ada korelasi antara motif tanggung jawab dengan kinerja karyawan. Herzberg dalam Robbins 2006,
faktor-faktor yang memengaruhi atau memotivasi seseorang dalam tugas atau pekerjaannya antara lain prestasi, penghargaan, tanggung jawab, kesempatan maju
dan tugas dalam pekerjaan itu sendiri. Jadi hasil penelitian ini sesuai dengan teori tersebut yang menjelaskan bahwa koordinasi dan motivasi berhubungan terhadap
kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana tanah longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah.
5.4.7 Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana
Peneliti melakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi berganda pada Tabel 4.33 terlihat bahwa motif lingkungan kerja secara signifikan
Universitas Sumatera Utara
memiliki hubungan terhadap kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana tanah longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah p
=0,02;β=0,744. Motif lingkungan kerja petugas penanggulangan bencana tanah longsor di Kecamatan
Linge Kabupaten Aceh Tengah tergolong tidak baik 56,5 yang terlihat pada Tabel 4.17 pada hasil penelitian. Hubungan yang terbentuk bersifat positif atau dapat
dijelaskan dengan semakin baiknya motif lingkungan kerja petugas penanggulangan bencana maka kesiapsiagaan semakin meningkat dan sebaliknya semakin buruk
lingkungan kerja maka kesiapsiagaan semakin rendah. Hal ini dapat diketahui dari pertanyaan variabel lingkungan kerja pada Tabel 4.16 pertanyaan lebih dominan
dijawab oleh petugas penanggulangan bencana dari unsur TNI dan Ormas yang ada di Kecamatan Linge yang menyatakan hubungan yang harmonis dengan atasan tidak
meningkatkan produktivitas kerja dengan alasan karena yang membuat produktivitas kerja tinggi kemampuan dan keterampilan petugas dalam menyelesaikan pekerjaan.
Selain itu peralatan yang ada tidak begitu lengkap dan tersedia pada saat terjadi bencana sehingga ketika terjadi bencana petugas merasa tidak begitu siap dan
hubungan antara petugas kurang begitu harmonis. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Sukardi 2007 tentang
kesiapsiagaan eksternal dan internal RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi di Provinsi Bengkulu yang memperoleh
hasil secara signifikan ada korelasi antara lingkungan kerja dengan kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana.
Universitas Sumatera Utara
5.4.8 Hubungan Motif Kesempatan Maju terhadap Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana
Peneliti melakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi berganda pada Tabel 4.33 terlihat bahwa motif kesempatan maju secara signifikan
memiliki hubungan terhadap kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana tanah longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah p=
0,041;β=0,511. Hubungan yang terbentuk bersifat positif atau dapat dijelaskan dengan semakin tingginya motif
kesempatan maju petugas penanggulangan bencana maka kesiapsiagaan akan semakin meningkat dan sebaliknya semakin semakin rendah kesempatan maju maka
kesiapsiagaan semakin menurun. Hal ini dapat diketahui dari pertanyaan variabel kesempatan maju pada Tabel 4.18 pertanyaan lebih dominan dijawab oleh petugas
penanggulangan bencana dari unsur ormas dan TNI yang menyatakan kurangnya memberikan masukan kepada teman sekerja bagaimana menjalankan tugas dengan
baik dalam hal penanggulangan bencana dengan alasan karena komunikasi yang terjalin antara petugas sangat jarang. Hal ini berorientas kepada rendahnya keinginan
atau dorongan petugas penanggulangan bencana tanah longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah karena dilatar belakangi oleh adanya situasi yang
memungkinkan dia berhasil dalam melakukan pekerjaan tersebut yang selama ini di instansi terkait sangat jarang sekali petugas dipromosikan naik jabatan karena
kinerjanya. Hal ini juga melatarbelakangi rendahnya niat untuk menunjukkan kinerja yang baik, karena kecil kemungkinan untuk memperoleh jabatan yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Hamdie 2007, tentang hubungan motivasi dengan kinerja karyawan RSUD.H. Boejasin Kab. Tanah Laut
Kalimantan Selatan yang menunjukkan hasil secara signifikan ada korelasi antara motif tanggung jawab dengan kinerja karyawan. Herzberg dalam Robbins, 2006
menjelaskan pentingnya penghargaan atau promosi bagi peningkatan motivasi kerja petugas.
5.5 Keterbatasan Penelitian