Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang diperoleh Bustari 2008 tentang kolaborasi lintas sektoral dalam kesiapsiagaan bencana studi kasus di
Kabupaten Aceh Tamiang yang memperoleh hasil bahwa kesatuan tindakan juga memiliki korelasi secara signifikan terhadap kesiapsiagaan petugas penanggulangan
bencana
5.4.2 Hubungan Komunikasi Terhadap Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana Tanah Longsor
Peneliti melakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi berganda pada Tabel 4.33 terlihat bahwa komunikasi tidak memiliki hubungan
terhadap kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana tanah longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah. Komunikasi petugas penanggulangan bencana tanah
longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah tergolong cukup baik, yaitu 36,4 yang terlihat pada Tabel 4.6 hal ini menjelaskan bahwa dengan kemampuan
komunikasi petugas penanggulangan bencana yang sudah baik dalam memberikan informasi tentang bencana, tetapi tidak berkaitan erat dengan kesiapsiagaan petugas
dalam penanggulangan bencana tanah longsor hal ini dapat dijelaskan dari pertanyaan variabel komunikasi pada Tabel 4.5 petugas penanggulangan bencana khususnya TNI
dan Ormas yang ada di Kecamatan Linge lebih dominan menjawab kerjasama antara petugas penanggulangan bencana tidak terjalin dengan baik sehingga dalam
melakukan pertolongan bencana selalu mengalami hambatan akibatnya korban bencana tidak dapat dilakukan secara maksimal alasan ini disebabkan karena adanya
Universitas Sumatera Utara
ego sektoral diantara masing-masing instansi, merasa adanya kepentingan masing- masing didalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Bustari 2008 tentang
kolaborasi lintas sektor dalam kesiapsiagaan bencana studi kasus di Kabupaten Aceh Tamiang yang memperoleh hasil bahwa komunikasi memiliki korelasi secara
signifikan terhadap kesiapsiagaan petugas.
5.4.3 Hubungan Pembagian Kerja
Terhadap Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana
Peneliti melakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi berganda pada Tabel 4.33 terlihat bahwa pembagian kerja memiliki hubungan
terhadap kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana tanah longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah p=0,
049,β=0,777. Pembagian kerja petugas penanggulangan bencana di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah tergolong
cukup baik, yaitu 64,7 yang dapat dilihat dari Tabel 4.8 Hubungan yang terbentuk bersifat positif atau dapat dijelaskan dengan semakin tingginya pembagian kerja
petugas penanggulangan bencana maka kesiapsiagaan semakin baik dan sebaliknya semakin rendah pembagian kerja petugas maka kesiapsiagaan semakin menurun. Hal
ini dapat diketahui dari pertanyaan variabel pembagian kerja pada Tabel 4.7 pertanyaan lebih dominan dijawab oleh petugas penanggulanan bencana dari unsur
TNI dan Organisasi masyarakat yang ada di Kecamatan Linge yang menjawab selama
Universitas Sumatera Utara
ini pembagian kerja belum dapat disusun atau dituang dalam bentuk qanun oleh pemerintah daerah sehingga pekerjaan cenderung tidak terkoordinasi dengan baik .
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang diperoleh Bustari 2008 tentang kolaborasi lintas sektoral dalam kesiapsiagaan bencana studi kasus di
Kabupaten Aceh Tamiang yang memperoleh hasil bahwa pembagian kerja memiliki korelasi secara signifikan terhadap kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana.
Pembagian kerja yang merupakan indikator koordinasi sangat penting bagi kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana jika petugas memiliki kesadaran
bahwa tugas itu wajib untuk dilaksanakan. Jika pembagian kerja dipahami dengan baik, maka kesiapsiagaan petugas akan baik, dan akhirnya tujuan organisasiindividu
akan tercapai maksimal.
5.4.4 Hubungan Disiplin terhadap Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana