aktivitas perusahaan besar, semakin mudah bagi pasar untuk menginterpretasikan informasi dalam laporan keuangan.
Besaran ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan, dan
kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Ketiga faktor ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat
mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin
banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut dikenal masyarakat. Dari ketiga faktor ini, nilai
aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan Suwito, 2005.
Naimah dan Utama 2006 juga menguji dan menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara koefisien laba dan ukuran perusahaan
sehingga pada saat pengumuman laba, informasi laba tersebut akan direspon positif oleh pemodal.
2.6. Pengaruh antara variabel X1, X2, X3 terhadap variabel Y
2.6.1. Pengaruh Risiko Perusahaan X1 terhadap Harga Saham Y
Perubahan risiko yang tercermin dari berubahnya aliran kas pada investor akan berdampak pada perubahan kepercayaan investor dan respon investor pada
perusahaan. Perubahan kepercayaan dan respon tersebut akan mempengaruhi perubahan harga saham Husani dan Hartono, 2003. Risiko sistematis dari suatu
sekuritas atau portofolio relatif terhadap resiko pasar dapat diukur menggunakan beta pasar. Beta mengukur sejauh mana tingkat pengembalian saham bergerak
secara relatif terhadap pasar. Bila Risiko perusahaan yang diukur melalui koefisien beta mengalami
penurunan maka saham tersebut akan relatif stabil terhadap pasar dan akan menghasilkan return seiring dengan peningkatan harga saham Brigham dan
Weston, 2004: 248.
2.6.2. Pengaruh Leverage X2 terhadap Harga Saham Y
Perusahaan yang menggunakan hutang untuk menjaga struktur modal optimalnya tetap adalah perusahaan yang mempunyai leverage keuangan.
Semakin besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan maka semakin besar financial-leveragenya
Bringham dan Weston, 2004:212. Leverage mencerminkan kewajiban financial yang dimiliki perusahaan untuk memperbesar
laba. Leverage tinggi menyebabkan aliran kas masa depan kepada investor
berkurang karena harus membayar beban bunga tetap Ismiyanti daan Hanafi, 2003. Hal tersebut menjadi signal negatif bagi investor yang menyebabkan
permintaan terhadap saham menurun. Penurunan permintaan terhadap saham mengakibatkan penurunan terhadap
harga saham Ismiyanti dan Hanafi, 2003. Peningkatan laba yang dihasilkan oleh perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan menurunkan harga saham.
2.6.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan X3 terhadap Harga Saham
Y Ukuran Perusahaan atau besar kecilnya kekayaan yang dimiliki
oleh perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan dalam menjalankan operasi perusahaan pada berbagai situasi dan kondisi yang dihadapi
perusahaan ini akan mempengaruhi besarnya pendapatan saham Riyanto,2001: 299, yang berarti investor akan cenderung memilih
Emiten yang mempunyai kekayaan besar dalam penanaman modalnya, sehingga Pasar akan membentuk harga Saham emiten tersebut dengan
sendirinya. Koefisien respon laba ditemukan lebih besar pada perusahaan
besar. Hasil ini sesuai dengan penelitian Chaney dan Jeter 1992 dalam Naimah dan Utama 2006 yang menemukan hubungan positif antara
koefisien laba dengan ukuran perusahaan. Penelitian Naimah dan Utama 2006 membuktikan bahwa terdapat perbedaan pengaruh laba terhadap
harga saham yang signifikan antara perusahaan kecil dan perusahaan besar.
2.6.4. Pengaruh variabel Risiko X1, Leverage X2, Ukuran