r. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai
diberlakukan mulai Januari 1996. s. Tahun 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek
Surabaya. t. Tahun 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat scripless trading
mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. u. Tahun 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
remote trading. v. Tahun 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek
Jakarta BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI.
4.1.2. Sejarah singkat PT. Astra Internasional Tbk.
PT Astra International Tbk “Perseroan” didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated, berdasarkan Akta
Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. J.A.5535 tanggal 1 Juli 1957. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali
perubahan. Perubahan seluruh anggaran dasar agar sesuai dengan Undang Undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995 dilakukan dengan Akta
Notaris Benny Kristianto No. 61 tanggal 11 Juni 1997. Perubahan ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-6452HT.01.04.Th.97 tanggal 9 Juli 1997. Perubahan terakhir dilakukan dengan Akta Notaris P.S.A. Tampubolon, S.H. No. 30
tanggal 25 Maret 1999. Perubahan tersebut meliputi pemberian wewenang kepada direksi untuk melakukan penerbitan saham dan atau
efek bersifat ekuitas tanpa memberikan hak untuk memesan terlebih dahulu kepada para pemegang saham danatau pemegang efek bersifat
ekuitas yang ada pada saat itu dengan ketentuan bahwa penerbitan saham danatau efek bersifat ekuitas tersebut harus memperoleh persetujuan
terlebih dahulu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta dengan memenuhi peraturan pasar modal dan bursa efek
yang berlaku. Perubahan. Anggaran Dasar ini telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dan telah diterima dan dicatat berdasarkan Surat Keputusan No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 tanggal 30 Maret 1999 dan
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 4 September 1999 Tambahan No. 143.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perdagangan umum, perindustrian,
pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, dan jasa konsultasi, sedangkan ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan
meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan,
pengembangan perkebunan, jasa keuangan, dan teknologi informasi.
Pada bulan November 1992, pemilik saham mayoritas, William Soeryadjaya menjual 100 juta saham perusahaan pada beberapa
perusahaan dan perorangan seperti PT. Danareksa Fund Management, Oykel Limited, PT. Delta Mustika, Prajogo Pangestu and Henry Pribadi.
Pada bulan Juni 1993, Oykel LTd menjual keseluruhan kepemilikan perusahaan motor Toyota jepang. Perusahaan adalah pemilik modal
langsung dan 33 pemilik modal tidak langsung. Tahun 1996, perusahaan merencanakan untuk membangun sebuah
pabrik geothermal di Palembang dengan biaya Rp. 350 juta. Perusahaan akan dibeli oleh PLN dan akan menghasilkan kapasitas sebesar 130 MW.
Perusahaan akan dibangun oleh perusahaan afiliasi yaitu PT. Astrated Nusantara dan akan beroperasi tahun 1999.
4.1.3. Sejarah singkat PT. Astra Otoparts Tbk.