mempertimbangkan pengaruh leverage total terhadap return yang diharapkan maupun tingkat risiko yang dihadapi perusahaan.
2.5. Ukuran perusahaan
Menurut Riyanto, 2001: 299 besar kecilnya kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan dalam
menjalankan operasinya pada berbagai situasi dan kondisi yang dihadapi perusahaan ini akan mempengaruhi besarnya pendapatan saham. Pada
perusahaan besar sahamnya tersebar sangat luas sehingga akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk
membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Perusahaan itu bermacam-macam besarnya tetapi ukuran yang dipakai untuk menentukan ukuran perusahaan tidak ada standar ukuran
yang berlaku umum. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin banyak alternative sumber pembelanjaan yang dapat dipilih oleh
perusahaan tersebut. Ada kecenderungan bahwa semakin besar perusahaan semakin besar pula jumlah hutang yang dimiliki. Seperti yang dinyatakan
oleh Weston dan Brigham 1994: 175 bahwa perusahaan yang tumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang.
Menurut Musselman dan Jackson 1992: 161 bahwa perusahaan besar dan kecil memiliki ciri-ciri :
A. Perusahaan Kecil
1. Umumnya dikelola oleh pemiliknya
2. Struktur organisasi yang sederhana
3. Pemilik mengenal karyawan-karyawannya
4. Presentase kegagalan perusahaan tinggi
5. Kekurangan manajer-manajer yang ahli
6. Modal jangka panjang sulit diperoleh
B. Perusahaan besar
1. Biasanya dikelola oleh bukan pemiliknya.
2. Struktur organisasi yang komplek.
3. Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan.
4. Presentase kegagalan perusahaan rendah.
5. Banyak ahli-ahli manajemen.
6. Modal jangka panjang yang biasanya relative mudah diperoleh.
Chaney dan Jeter 1992 dalam Naimah dan Utama 2006 menemukan bahwa ukuran perusahaan berhubungan dengan koefisien laba dalam jangka
panjang. Koefisien laba akan meningkat dalam jangka panjang karena tersedianya informasi pada perusahaan perusahaan besar. Hal tersebut
memungkinkan pelaku pasar menginterpretasikan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan lebih sempurna, sehingga dapat memprediksi arus
kas dengan lebih akurat dan menurunkan risiko. Semakin luas informasi yang tersedia mengenai perusahaan besar memberikan konsensus yang lebih baik
mengenai laba ekonomis. Semakin banyak informasi tersedia mengenai
aktivitas perusahaan besar, semakin mudah bagi pasar untuk menginterpretasikan informasi dalam laporan keuangan.
Besaran ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan, dan
kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Ketiga faktor ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat
mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin
banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut dikenal masyarakat. Dari ketiga faktor ini, nilai
aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan Suwito, 2005.
Naimah dan Utama 2006 juga menguji dan menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara koefisien laba dan ukuran perusahaan
sehingga pada saat pengumuman laba, informasi laba tersebut akan direspon positif oleh pemodal.
2.6. Pengaruh antara variabel X1, X2, X3 terhadap variabel Y