merupakan jenis jaringan ikat khusus, yang terutama terdiri atas sel-sel lemak atau adiposit. Sel ini dapat tersebar sendiri-sendiri atau berupa kelompok di dalam
jaringan ikat irregular atau longgar, sering dalam kelompok besar tempat sel-sel ini menjadi komponen utama jaringan adiposa. Karena terdapat di banyak area di
tubuh, pada pria dengan berat badan normal, memiliki jaringan adiposa 15-20 dari berat badannya, sedangkan pada wanita dengan berat badan normal, mencapai
20-25 dari berat badannya Mescher, 2011 Setelah sekian lama dianggap sebagai massa inert simpanan energi sebagai
lemak, adiposit kini dikenal sebagai regulator utama metabolisme energi tubuh. Jaringan adiposa merupakan gudang energi terbesar dalam bentuk trigliserida di
tubuh. Organ lain yang menimbun energi, terutama hati dan otot rangka, melakukannya dalam bentuk glikogen. Namun, pasokan glikogen memiliki
keterbatasan dan sejumlah besar kalori harus dimobilisasi di antara waktu-waktu makan. Karena densitas trigliserida lebih rendah daripada glikogen dan memiliki
nilai kalori yang lebih tinggi 9,3 kkalg untuk trigliserida berbanding 4,1 kkalg untuk karbohidrat, jaringan adiposa telah berkembang menjadi suatu jaringan
penimbun yang sangat efisien. Jaringan adiposa juga mengisi ruang antara jaringan lain dan membantu menahan sejumlah organ di tempatnya Mescher, 2011; Pearce,
2011. Terdapat dua jenis jaringan adiposa dengan lokasi, struktur, warna dan ciri patologi yang berbeda. Jaringan adiposa putih dan jaringan adiposa coklat.
2.2.1 Jaringan Adiposa Putih
Merupakan jenis tersering, terdiri atas sel-sel yang mengandung satu tetes droplet lemak kuning-keputihan yang berukuran besar di bagian tengah di
sitoplasmanya bila berkembang sempurna. Dikhususkan untuk penyimpanan energi dalam jangka panjang. Hampir semua jaringan adiposa pada orang dewasa terdapat
dalam jenis jaringan ini dan ditemukan dalam banyak organ di seluruh tubuh. Jaringan adiposa putih adalah depot energi yang besar bagi organisme. Lipid yang
tersimpan dalam sel adiposa terutama trigliserida, yaitu ester dari asam lemak dan gliserol. Trigliserida yang ditimbun sel-sel ini berasal dari lemak makanan yang
dibawa ke adiposit dalam bentuk kilomikron, dalam bentuk trigliserida yang disintesis dalam hati dan dibawa ke sel-sel adiposa dalam bentuk VLDL very low
density lipoprotein, dan dihasilkan oleh sintesis asam lemak bebas dan gliserol setempat dari glukosa untuk membentuk trigliserida Mescher, 2011.
Gambar 2.2 Jaringan Adiposa Putih Sumber : Mescher, 2011
Meskipun semua jaringan adiposa putih serupa secara histologis dan fisiologis, perbedaan ekspresi gen telah diamati antara deposit lemak putih viseral
abdomen dan deposit lemak putih subkutan. Perbedaan semacam itu penting untuk penentuan resiko medis obesitas; peningkatan jaringan adiposa viseral
diyakini meningkatkan resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular, sedangkan peningkatan lemak subkutan tidak demikian. Pelepasan produk lemak viseral secara
langsung ke sirkulasi portal dan hati juga dapat memengaruhi kepentingan medis bentuk obesitas ini Mescher, 2011.
Jaringan adiposa subkutan putih tersimpan hanya di bawah kulit, menyimpan sekitar 80-90 total lemak tubuh, terutama di daerah perut sekitar
pinggang, lengan atas triceps, subscapularis, gluteal dan femoral Ludescher B, et al., 2007; Haupt A, et al., 2010. Oleh karena itu, jaringan adiposa subkutan
membantu membentuk permukaan tubuh Mescher, 2011. Dan jaringan adiposa viseral pada daerah intraabdominal yang berada di antara dengan organ pencernaan
dan menyimpan sekitar 6-20 total lemak tubuh Ludescher B, et al., 2007; Haupt A, et al., 2010.
2.2.2 Jaringan Adiposa Cokelat