abdomen  dan  deposit  lemak  putih  subkutan.  Perbedaan  semacam  itu  penting untuk  penentuan  resiko  medis  obesitas;  peningkatan  jaringan  adiposa  viseral
diyakini  meningkatkan  resiko  diabetes  dan  penyakit  kardiovaskular,  sedangkan peningkatan lemak subkutan tidak demikian. Pelepasan produk lemak viseral secara
langsung ke sirkulasi portal dan hati juga dapat memengaruhi kepentingan medis bentuk obesitas ini Mescher, 2011.
Jaringan  adiposa  subkutan  putih  tersimpan  hanya  di  bawah  kulit, menyimpan  sekitar  80-90  total  lemak  tubuh,  terutama  di  daerah  perut  sekitar
pinggang, lengan atas triceps, subscapularis, gluteal dan femoral Ludescher B, et  al.,  2007;  Haupt  A, et  al.,  2010.  Oleh  karena  itu,  jaringan  adiposa  subkutan
membantu  membentuk  permukaan  tubuh  Mescher,  2011.  Dan  jaringan  adiposa viseral pada daerah intraabdominal yang berada di antara dengan organ pencernaan
dan menyimpan sekitar 6-20 total lemak tubuh Ludescher B, et al., 2007; Haupt A, et al., 2010.
2.2.2 Jaringan Adiposa Cokelat
Terdiri atas sel-sel yang mengandung banyak tetes lipid di antara sejumlah besar  mitokondria,  yang  membuat  sel  ini  tampak  gelap.  Warna  jaringan  adiposa
cokelat  atau  lemak  cokelat  timbul  karena  banyaknya  mitokondria  yang mengandung  sitokrom  berwarna  yang  tersebar  dalam  adiposit  dan  banyaknya
kapiler darah pada jaringan ini. Adiposit lemak cokelat mengandung banyak inklusi lipid kecil sehingga disebut multilokular Mescher, 2011.
Gambar 2.3 Jaringan Adiposa Coklat Sumber : Mescher, 2011
Fungsi utama sel adiposa multilokular adalah menghasilkan panas melalui thermogenesis tanpa menggigil. Pada manusia baru lahir yang terpapar lingkungan
lebih  dingin  daripada  rahim  ibu,  impuls  saraf  akan  melepaskan  norepinefrin  ke dalam  jaringan  adiposa  cokelat.  Seperti  pada  lemak  putih,  neurotransmitter  ini
mengaktifkan  lipase  peka-hormon  yang  terdapat  dalam  sel  adiposa,  yang meningkatkan hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Namun, tidak
seperti lemak putih, asam lemak yang dibebaskan akan cepat dimetabolisme, yang menyebabkan peningkatan konsumsi oksigen dan produksi panas, yang menaikkan
suhu jaringan dan menghangatkan darah yang melaluinya Mescher, 2011; Pearce, 2011.
Sejumlah besar lipase terdapat dalam jaringan adiposa. Beberapa dari enzim lipase  ini  mengatalisis  deposit  trigliserida  sel  dari  kilomikron  dan  lipoprotein.
Lipase  yang  lain,  bila  diaktifkan  oleh  hormon,  menyebabkan  pemecahan trigliserida sel lemak untuk melepaskan sel lemak bebas. Karena perubahan asam
lemak  yang  cepat, trigliserida  dalam  sel  lemak  diperbaharui  satu  kali  setiap  2
sampai 3 minggu, yang berarti bahwa lemak yang disimpan di dalam jaringan hari ini  tidak  sama  dengan  lemak  yang  disimpan  bulan  lalu,  yang  menunjukkan
dinamika penyimpanan lemak Guyton  Hall, 2007; Pearce, 2011.
2.2.3 Lipid Hati
Fungsi utama hati dalam metabolisme lipid adalah untuk memecahkan asam lemak  menjadi  senyawa  kecil  yang  dapat  dipakai  untuk  energi,  menyintesis
trigliserida, terutama dari karbohidrat tetapi juga dari protein dalam jumlah yang lebih sedikit, dan menyintesis lipid lain dari asam lemak, terutama kolesterol dan
fosfolipid.  Sejumlah  besar  trigliserida  terdapat  di  hati  selama  stadium  awal kelaparan,  pada  diabetes  mellitus,  dan  pada  beberapa  keadaan  lain  ketika  lemak
dipakai untuk  energi  bukannya  karbohidrat.  Pada  keadaan  ini,  sejumlah  besar trigliserida dimobilisasi dari jaringan adiposa, yang ditranspor sebagai asam lemak
dalam darah, dan ditimbun kembali sebagai trigliserida di hati, tempat dimulainya tahap awal dari sejumlah besar degradasi lemak. Dalam keadaan fisiologis normal,
jumlah total trigliserida di hati sangat ditentukan oleh kecepatan penggunaan lipid sebagai sumber energi secara keseluruhan Guyton  Hall, 2007; Pearce, 2011.
Sel hati, selain mengandung trigliserida, juga mengandung sejumlah besar fosfolipid  dan  kolesterol,  yang  secara  kontinu  disintesis  oleh  hati.  Juga,  sel  hati
lebih mampu mendesaturasi asam lemak daripada jaringan lain sehingga trigliserida hati  secara  normal  lebih  tidak  jenuh  daripada  trigliserida  dari  jaringan  adiposa.
Kemampuan hati untuk mendesaturasi asam lemak secara fungsional penting untuk semua jaringan tubuh, sebab banyak elemen struktur dari seluruh sel mengandung
jumlah  lemak  tak  jenuh  yang  cukup  banyak,  dan  sumber  utamanya  adalah hati. Desaturasi ini dilakukan oleh suatu dehidrogenasi di sel hati Guyton  Hall, 2007.
2.3 Sintesis Lipid