Tabel 2.3 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut Depkes RI
Klasifikasi Indeks Massa Tubuh IMT kgm2
Kurang dari normal 18,5
Kisaran normal 18,5 – 22,9
Berat badan lebih ≥ 23
Beresiko 23 – 24,9
Obese I 25 – 29,9
Obese II ≥ 30
Sumber : Center for Obesity Research and Education, 2007.
2.4.2 Persentase Lemak Tubuh
Kelemahan IMT yang tidak dapat digunakan pada individu dengan massa otot besar, disolusikan dengan menggunakan pengukuran persentase lemak tubuh
body fat percentage BF yang lebih baik dalam mendefinisikan kelebihan lemak total hingga mencapai kondisi obesitas Guyton Hall, 2007. Lemak tubuh terdiri
dari lemak tubuh esensial dan lemak tubuh cadangan. Lemak tubuh esensial digunakan untuk menjaga kehidupan dan fungsi reproduksi. Persentase lemak
esensial pada wanita lebih banyak daripada pria, dikarenakan proses kehamilan dan fungsional hormon. Pada pria, persentase lemak esensial sebanyak 3-5,
sedangkan pada wanita 8-12. Jumlah lemak esensial yang menurun akan berdampak pada kondisi kesehatan fisik dan psikologik Muth, 2009.
Persentase lemak tubuh dihitung dari massa lemak dibagi total massa dikalikan 100 untuk seluruh tubuh, region android dan gynoid. Saat ini, tidak ada
kategori persentase lemak tubuh yang menjelaskan penyimpanan jaringan adiposa
yang sehat maupun berlebihan. Nilai persentase lemak tubuh sebesar 25 persen atau lebih sudah dikatakan sebagai obesitas pada pria dan sebesar 35 persen atau lebih
pada wanita. Dengan demikian, titik potong ini digunakan sebagai ukuran obesitas pada penelitian saat ini Guyton Hall, 2007; Romero, et al., 2008; Peltz, et al.,
2010. Persentase lemak tubuh dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebugaran, dikarenakan merupakan satu-satunya pengukuran tubuh yang langsung
menghitung proporsi relatif komposisi tubuh tanpa melihat besaran tinggi atau berat badan. Muth, 2009. Pengukuran persentase lemak tubuh dapat menggunakan alat
bio electrical impedance BIA yang akan dibahas subab selanjutnya.
Tabel 2.4
Klasifikasi Rata-rata Persentase Lemak Berdasar Kategori menurut American Council on Exercise
Deskripsi Wanita
Pria
Essensial Fat 10-13
2-5 Athlete
14-20 6-13
Fitness 21-24
14-17 Average
25-31 18-24
Obese 32+
25+ Sumber : American Council on Exercise, 2009.
2.4.3 BMR
Tingkat energi minimum yang diperlukan untuk bertahan hidup saat keadaan tubuh sedang beristirahat dinamakan kecepatan metabolik basal atau basal
metabolic rate BMR. BMR mencakup sekitar 50-70 dari energi harian yang dipakai pada individu tidak aktif sedentary Guyton Hall, 2007; Powers
Howley, 2009.
Gambar 2.4 Komponen Pengeluaran Energi Sumber : Guyton Hall, 2007
Karena tingkat aktivitas fisik sangat bervariasi di antara individu yang berbeda, pengukuran BMR dapat berfungsi sebagai perangkat yang berguna dalam
membandingkan kecepatan metabolisme seseorang dengan orang lain Guyton Hall, 2007; Powers Howley, 2009. Metode yang biasa digunakan untuk
menentukan BMR adalah dengan mengukur kecepatan penggunaan oksigen selama waktu yang ditentukan di bawah kondisi-kondisi berikut :
a. Seseorang tidak boleh makan paling sedikit 12 jam terakhir. b. Kecepatan metabolisme basal ditentukan setelah tidur penuh semalaman
c. Tidak melakukan pekerjaan berat selama setidaknya 1 jam sebelum pengujian
d. Semua faktor fisik dan psikis yang menimbulkan rangsangan harus dihilangkan.
e. Suhu kamar harus nyaman dan berkisar antara 68 dan 80
F.
f. Selama pengujian, tidak diijinkan melakukan aktivitas fisik apapun Guyton
Hall, 2007 Nilai BMR normalnya berkisar antara 65 sampai 70 kalori per jam pada
laki-laki kebanyakan yang berat badannya 70 kilogram. Walaupun kebanyakan BMR terpakai dalam aktivitas esensial sistem saraf pusat, jantung, ginjal, dan organ
lainnya, variasi dalam BMR di antara individu yang berbeda terutama terkait pada perbedaan jumlah otot rangka dan ukuran tubuh Guyton Hall, 2007; Powers
Howley, 2009. Otot rangka, bahkan dalam keadaan istirahat, mencakup 20 sampai 30
persen dari BMR. Karenanya, BMR biasanya dikoreksi untuk perbedaan yang berasal dari ukuran tubuh dengan menyatakannya dalam Kalori per jam per meter
persegi luas permukaan tubuh, yang dihitung dari tinggi dan berat badan Guyton Hall, 2007; Powers Howley, 2009.
Sebagian besar penurunan BMR akibat penambahan usia terkait juga dengan penambahan jaringan adiposa yang menggantikan massa otot yang hilang,
yang mempunyai kecepatan metabolisme lebih rendah. Berbanding lurus dengan perbandingan kelamin dimana wanita kecepatan metabolisme lebih rendah
dibandingkan dengan pria dikarenakan massa otot yang lebih rendah dan jumlah jaringan adiposa yang lebih tinggi Guyton Hall, 2007.
2.4.4 Bioelectrical Impedance Analysis BIA