4
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2004, metodologi kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Moleong 2004 mengemukakan
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena suatu pengalaman subjek penelitian dengan segala kompleksitasnya sebagai makhluk
subjektif, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, yang secara holistik dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono, 2014 memaparkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah yaitu langsung ke sumber data dan peneliti adalah
instrumen kunci, serta penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, tidak menekankan pada angka, produk atau outcome melainkan lebih menekankan pada proses. Selain itu, penelitian
kualitatif lebih menekankan makna, yaitu data yang sebenarnya, data pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak dan pada penelitian kualitatif melakukan analisis data
secara induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dengan mengajukan hipotesis dan kemudian menguji kebenarannya berfikir deduktif, melainkan bergerak dari bawah dengan
mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang suatu hal, lalu dicari pola-pola, hukum,
prinsip-prinsip dan akhirnya menarik kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan.
Berdasarkan definisi diatas, maka penelitian kualitatif sesuai untuk mengetahui gambaran strategi coping anak dengan leukemia limfoblastik akut LLA dalam menjalani
terapi pengobatan. Strategi coping adalah hal yang bersifat subjektif yang dapat dirasakan berbeda antara satu individu dengan individu lain, sehingga diharapkan peneliti memperoleh
gambaran secara komprehensif dan mendalam, serta memahami anak dengan segala kompleksitasnya sebagai makhluk subjektif.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam indepth study mengenai suatu
unit sosial sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Cakupan studi kasus dapat meliputi keseluruhan siklus
kehidupan atau dapat pula meliputi segmen-segmen tertentu, dapat terpusat pada beberapa faktor yang spesifik dan dapat pula memperhatikan keseluruhan elemen atau peristiwa
Azwar, 2010. Basuki 2006 menjelaskan bahwa studi kasus merupakan kajian mendalam tentang peristiwa, lingkungan dan situasi tertentu yang memungkinkan mengungkapkan atau
memahami suatu hal. Dengan demikian studi kasus memiliki keunggulan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana gambaran strategi coping yang mampu dilakukan anak
dengan LLA dalam menjalani terapi pengobatan. Desain studi kasus digunakan dalam penelitian ini juga sesuai berdasarkan pendapat Yin 2009, bahwa studi kasus digunakan
ketika: 1
Konteks penelitian bersifat khusus. Penelitian ini memiliki konteks khusus yaitu anak dengan LLA yang sedang menjalani terapi pengobatan di Ruang Pudak
RSUP Sanglah Denpasar-Bali. 2
Fokus dari penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”. Seperti yang telah dipaparkan bab sebelumnya pada poin pertanyaan
penelitian, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana
gambaran strategi coping yang mampu dilakukan anak dengan LLA yang sedang menjalani terapi
pengobatan”. 3
Manipulasi tidak dapat dilakukan terhadap variabel atau perilaku yang dilibatkan dalam penelitian ini. Penelitian ini tidak menggunakan manipulasi terhadap
variabel apapun terhadap subjek penelitian karena keinginan peneliti untuk mendapatkan hasil yang memang murni berdasarkan pendapat, cara pandang dan
tingkah laku subjek penelitian dan juga responden.
B. Unit Analisis