42
sama sekali Inferior, tetapi dalam bentuk bantuan dan pembinaan dengan tujuan membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai
kondisi kegiatan belajar mengajar yang sebaik - baiknya. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah
pemberian bantuan, layanan, bimbingan dan pembinaan yang direncanakan dengan tujuan agar dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.2.1. Prinsip Supervisi
Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi adalah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokratis dan korektif menjadi sikap yang
konstruktif dan kreatif. Suatu sikap yang menciptakan situasi dan relasi di mana guru merasa aman dan merasa diterima sebagai suatu subjek yang dapat
berkembang sendiri. Untuk itu supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang objektif. Adapun prinsip supervisi yang dilaksanakan adalah:
1 Prinsip Ilmiah scientific Prinsip ini memiliki ciri sebagai berikut.
1.1 Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
1.2 Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekamdata, seperti angket, obsevasi, percakapan pribadi, dan sebagainya.
1.3 Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.
43
2 Prinsip Demokratis Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung
tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.
3 Prinsip Kerjasama Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi ‘Sharing of
idea, sharing of experience’, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka mereka merasa tumbuh bersama.
4 Prinsip Konstruktif dan Kreatif Setiap guru akan termotivasi dalammengembangkan potensi kreatifitas kalau
supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara - cara menakutkan.
2.2.3. Supervisi Kunjungan Kelas
Pada buku petunjuk supervisi pendidikan di sekolah yang terbitkan oleh Ditjen Dikdasmen 1994 menegaskan bahwa beberapa tekhnik supervisi antara lain
: 1 kunjungan kelas, 2 observasi kelas, 3 tes dadakan, 4 konferensi kasus, 5 obeservasi dokumen, 6 wawancara, 7 angket, 8 laporan secara tertulis
Depdikbud, 1994:21. Sedangkan menurut Sahertian teknik supervisi dapat dibedakan menjadi dua yaitu bersifat individual dan kelompok. Supervisi bersifat
44
individual ada tiga jenis yaitu : 1 kunjungan kelas 2 observasi dan 3 percakapan pribadi.
Para ahli di bidang supervisi mendefinisikan supervisi pengajaran atau supervisi kunjungan kelas dengan bahasa yang berbeda-beda tetapi memiliki
pemaknaan yang hampir sama. Wiles Oliva 1984:8 mendefinisikan supervisi sebagai aktivitas layanan yang berhubungan dengan pengembangan pengajaran.
Acheson dan Gall Mantja 2000:1 memperkuat pengertian supervisi sebagai bantuan kepada guru untuk memperbaiki kinerja pengajarannya. Neagley dan
Evans Oliva 1984:8 juga mendefinisikan supervisi sebagai bentuk layanan kepada guru dan mengembangkan pengajaran, pembelajaran siswa, dan
pengembangan kurikulum. Sahertian 2000:19 menegaskan bahwa supervisi merupakan layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun kelompok
dalam usaha memperbaiki pengajaran. Pendapat Tahalete yang dikutip Imron 1995:90 menyatakan bahwa
supervisi kunjungan kelas adalah kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah pada saat guru sedang mengajar. Pendapat tersebut didukung oleh Rubin
Sergiovani 1987:158 yang berkeyakinan bahwa pengajaran yang baik dapat dikembangkan melalui supervisi. Pendapat tersebut juga sejalan dengan
pelaksanaan Undang-Undang Guru dan Dosen yang didalamnya memandatkan kepada kepala sekolah untuk membantu guru dalam meningkatkan kompetensi
akademik dan profesionalnya. Mengingat guru yang menjadi sasaran supervisi pengajaran dituntut untuk menguasai kompetensi tersebut, maka implementasi
45
supervisi kunjungan kelas harus diarahkan untuk membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya pada aspek-aspek tersebut.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi kunjungan kelas merupakan salah satu bentuk layanan , bantuan dan pembinaan yang
diberikan Kepala Sekolah kepada guru untuk mengembangkan dan memperbaiki porses belajar mengajar di kelas baik secara individu maupun kelompok.
2.2.4. Tujuan dan Fungsi Supervisi Kunjungan Kelas