45
supervisi kunjungan kelas harus diarahkan untuk membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya pada aspek-aspek tersebut.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi kunjungan kelas merupakan salah satu bentuk layanan , bantuan dan pembinaan yang
diberikan Kepala Sekolah kepada guru untuk mengembangkan dan memperbaiki porses belajar mengajar di kelas baik secara individu maupun kelompok.
2.2.4. Tujuan dan Fungsi Supervisi Kunjungan Kelas
Sahertian 1998:45 menegaskan bahwa tujuan kunjungan supervisi kunjungan kelas adalah mendorong guru-guru dalam hal pemecahan kesulitan-
kesulitan yang mereka hadapi. Sedangkan fungsi supervisi kunjungan kelas adalah memajukan cara mengajar guru dan cara belajar siswa. Supervisi kunjungan kelas
juga membantu pertumbuhan profesionalisme guru. Tujuan supervisi kunjungan kelas dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu
tujuan yang bersifat umum dan bersifat khusus. Tujuan umum supervisi kunjungan kelas adalah mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan
dan meningkat- kan proses belajar mengajar di sekolah. Sedangkan tujuan khusus supervisi kun -jungan kelas adalah memberi bantuan dan pelayanan terhadap guru
tentang cara guru mengajar yang baik dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan menilai.
Supervisi kunjungan kelas berfungsi sebagai alat untuk mendorong guru agar secara sadar mau meningkatkan cara mengajardan cara belajar siswa. Melalui
supervisi kunjungan kelas guru mendapat kesempatan untuk mengemukakan
46
pengalaman - pengalamannya sekaligus sebagai usaha untuk memberikan rasa mampu pada guru-guru lain. Dengan demikian supervisi kunjungan kelas secara
moral dapat berfungsi untuk membantu pertumbuhan karir guru.
2.2.5. Macam -macam Supervisi Kunjungan Kelas
Sahertian 2000:54 membagi supervisi kunjungan kelas menjadi tiga yaitu: 1 guru diberitahu lebih dahulu, 2 guru tidak diberitahu sebelumnya, dan 3
atas undangan atau permintaan guru. Sedangkan Imron 1995 membedakan supervisi kunjungan kelas menjadi dua yaitu: memberitahukan lebih dahulu dan
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kunjungan kelas yang diberitahukan lebih dahulu inisiatif datang dari Kepala Sekolah dan dari guru. Istilah lain yang sering
digunakan adalah jenis kunjungan kelas yang direncanakan dan jenis kujungan kelas yang tidak direncanakan. Selanjutnya supervisi kunjungan kelas dapat
diuraikan sebagai berikut. 1 Supervisi kunjungan kelas dengan memberi tahu announced visitation
Supervisor memberitahukan lebih dahulu kepada supervise melalui jadwal yang telah ditetapkan, baik hari maupun jam kunjungan. kelebihan
supervisi ini adalah kegiatan sudah direncanakan sehingga guru dapat mempersiapkan diri dengan baik mencahup persiapan administrasi
pembelajaran maupun upaya tampilan di depan kelas, pengusaan materi, penggunaan metode dan evaluasi yang tepat. Bentuk supervisi ini memiliki
kelemahan yaitu seolah – olah perilaku yang diperoleh hanya dibuat – buat saja, karena telah dibuat skenario.
47
2 Supervisi kunjungan kelas tanpa memberi tahu unannnounced visitation Kegiatan ini seorang supervisor tanpa memberi tahu terlebih dahulu
kepada supervise. Kelebihan supervisi ini adalah memperoleh perilaku pembelajaran yang murni, tanpa dibuat-buat. Sebagai kebiasaan seorang
guru melaksanakan tugas sehari-hari dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kelemahannya bila guru tidak siap akan menjadi gugup,
konsentrasi tidak terarah, penguasaan kelas kurang dan mungkin hasil yang diperoleh kurang memuaskan dan menimbulkan prasangka yang
kurang baik bagi guru yang bersangkutan. 3 Supervisi atas undangan atau permintaan guru visit upon invitation
Kegiatan supervisi semacam ini akan lebih baik karena guru telah mempersiapkan diri dan termotivasi untuk memperoleh balikan dan pe-
ngalaman baru untuk dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran yang lebih baik. Karena guru telah menyadari kelebihan dan kelemahan
yang ada pada dirinya. Dari uraian di atas dan dengan merujuk Panduan Manajemen Sekolah yang
dikeluarkan Depdikbud 2000 : 133 , bahwa kegiatan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1 Tahap pertemuan awal Pada tahapan ini langkah-langkah yang perlu dilakuan adalah : a kepala
sekolah menciptakan suasana yang akrab dengan guru, sehingga terjadi suasana kolegial. Dengan kondisi ini diharapkan guru dapat mengutarakan
pendapatnya secara terbuka; b kepala sekolah dengan guru membahas
48
rencana pembelajaran yang dibuat guru untuk menyepakati aspek mana yang menjadi focus perhatian supervise, serta menyempurnakan rencana
pembelajaran tersebut; c Kepala sekolah bersama guru menyusun instrument observasi yang akan digunakan, atau memakai instrument yang
telah ada, termasuk bagaimana menggunakan dan menyimpulkannya. 2 Tahap observasi kelas
Pada tahapan kepala sekolah mengobservasi guru yang mengajar di kelas, di laboratorium atau di lapangan, dengan menerapkan keterampilan yang
telah disepakati bersama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi, yaitu: a Kepala sekolah menempati tempat yang telah
disepakati bersama; b Catatan observasi harus rinci dan lengkap; c Observasi harus fokus pada aspek yang telah disepakati; d Dalm hal
tertentu kepala sekolah perlu membuat komentar yang sifatnya terpisah dengan hasil observasi; e Jika ada ucapan atau perilaku guru yang dirasa
mengganggu proses pembelajaran, kepala sekolah perlu mencatatnya. 3 Tahap pertemuan umpan balik
Pada tahapan ini hasil observasi didiskusikan secara terbuka antara kepala sekolah dengan guru. Beberapa yang perlu dilakukan kepala sekolah
dalam pertemuan balikan, antara lain: a Kepala sekolah memberi penguatan terhadap penampilan guru, agar tercipta suasana yang akrab dan
terbuka; b Kepala sekolah mengajak guru menelaah tujuan pembelajaran kemudian aspek pembelajaran yang menjadi fokus dalam supervisi; c
Menanyakan persaan guru tentang jalannya pelajaran. Sebaiknya
49
pertanyaan diawali dari aspek yang dianggap berhasil, baru dilanjutkan dengan aspek yang dianggap kurang berhasil. Kepala sekolah jangan
memberikan penilaian dan biarkan guru menyampaikan pendapatnya; d Kepala sekolah menunjukan data hasil observasi yang telah dianalisis dan
diinterprestasikan. Beri kesempatan guru untuk mencermati data tersebut, kemudian menganalisisnya; e Kepala sekolah menanyakan kepada guru
bagaimana pendapatnya terhadap data hasil observasi dan analisisnya. Dilanjutkan dengan mendiskusikan secara terbuka tentang hasil observasi
tersebut. Dalam diskusi harus dihindarai kesan menyalahkan. Usahakan agar guru menemukan sendiri kekurangannya; f Secara bersama
menentukan rencana pembelajaran berikutnya, termasuk memberikan dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki kekurangannya.
2.2.6. Indikator Supervisi Kunjungan Kelas