72
3.5. Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2000:55 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan Arikunto, S. 1998:115 menyatakan bahwa populasi
adalah kese- luruhan subjek penelitian.
Dalam penelitian ini populasinya adalah guru - guru yang mengajar di empat SMP Negeri sub MKKS Taman Kabupaten Pemalang yang meliputi:
SMP Negei 2 Taman = 49 orang guru, SMP Negeri 5 Taman = 27 orang guru , SMP Negeri 1 Petarukan = 39 orang guru dan SMP Negeri 4 Petarukan = 36
orang guru. Jadi jumlah populasi adalah 151 orang guru.
Tabel : 3.1 Data Guru Empat SMP Negeri di sub MKKS Taman Tahun Pelajaran 2006 2007
No Nama Sekolah
Jumlah Guru
1 SMP N 2 Taman
49 2
SMP N 5 Taman 27
3 SMP N 1 Petarukan
39 4
SMP N 4 Petarukan 36
Jumlah 151
3.5.2 Sampel Penelitian
Menurut Suharsimi 2002:109 sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Agar sample yang diambil dapat mewakili populasi
73
yang ada, dan kesimpulan yang dibuat diharapkan tepat dan signifikan. Untuk itu diperlukan teknik tertentu dalam pengambilan sampel.
Penentuan sampel dalam penelitian ini mengacu pada tabel Krejcie Sugiyono, 2000: 63 dengan tingkat kesalahan 5 dan tingkat kepercayaan
95 dari populasi 151 orang guru, maka diperoleh sampel 108 orang guru. Dari penentuan sampel di atas terbagi menjadi: SMP Negeri 2 Taman =
49 151 x 108 = 35 orang guru, SMP Negeri 5 Taman = 27151 x 108 = 19 orang guru, SMP Negeri 1 Petarukan = 39151 x 108 = 28 orang guru dan
SMP Negeri 4 Petarukan = 36151 x 108 = 26 orang guru. Jumlah sampel seluruhnya = 108 orang guru.
Tabel : 3.2 Data Guru Empat SMP Negeri di sub MKKS Taman yang menjadi Sampel Penelitian
No Nama Sekolah
Jumlah Guru
Jumlah Sampel
1 SMP N 2 Taman
49 35
2 SMP N 5 Taman
27 19
3 SMP N 1 Petarukan
39 28
4 SMP N 4 Petarukan
36 26
Jumlah 151
108
3.5.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian diperlukan alat atau instrumen yang
mencerminkan keseluruhan indikator yang hendak diukur serta telah teruji
74
validitas dan reliabilitasnya. Alat penjaringan data atau pengumpul data penelitian sering disebut dengan istilah Instrumen penelitian. Dalam penelitian
ini instrumen digunakan untuk mengungkap data mengenai variabel yang diteliti yaitu: variabel supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah; variabel
iklim sekolah dan variabel kinerja guru. Merujuk pada teknik pengumpulan data penelitian, maka alat atau
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan proses perolehan informasi untuk tujuan penelitian. Sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui
Suharsimi Arikunto 1993: 124. Alasan menggunakan kuesioner adalah dapat diperoleh imformasi mengenai fakta, dan peneliti akan memperoleh data
secara langsung dari responden Singarimbun 1983. Data yang akan diungkap dalam penelitian ini ada tiga variabel. Oleh Karena itu, sesuai dengan variabel
yang akan diteliti, maka kuesioner terdiri atas tiga bagian, bagian I tentang supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah, bagian II tentang iklim
sekolah, dan bagian III tentang kinerja guru, dengan menggunakan sistem pertanyaan tertutup dan langsung, artinya jawaban sudah disediakan dan
responden hanya menjawab berdasarkan perasaan pendapat pribadinya bukan menjawab tentang perasaan pendapat pribadi orang lain.
Konsepsi dasar dalam penyusunan instrumen penelitian ini pada prisipnya selalu mengacu pada indikator variabel yang diteliti dengan didasari oleh landasan
teori yang dibangun, kemudian indikator tersebut dijabarkan dalam kisi-kisi
75
sehingga menghasilkan butir pertanyaan, demikian halnya penyusunan angket pada penelitian ini. Sedangkan pertanyaan-pertanyaan disusun dengan
menggunakan alternatif jawaban-jawaban yang bertingkat, seperti sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, dan sangat puas, atau seperti selalu, sering, tidak
menjawab, pernah, dan tidak pernah, atau bisa juga dengan menggunakan alternatif jawaban lain yang tingkat jawabannya dapat diubah dalam bentuk
numerik, misal menjadi 1, 2, 3, 4 dan 5. Pertanyaan-pertanyaan juga disusun dalam bentuk positif dengan memperhatikan sikap obyektifitas guru yang diukur
sesuai dengan Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat jawaban yang merupakan skala jenis ordinal Ghozali 2002:132. Alternatif jawaban responden
menggunakan skala 1 s.d. 5 dan dibuat dengan bobot setiap opsi jawaban adalah : a Sangat baik = 5, b baik = 4, c Cukup baik= 3, d kurang baik = 2, dan e
tidak baik =1.
3.5.4 Instrumen Penelitian