49 Sedangkan kompetensi profesional dapat diartikan sebagi seperangkat
kemampuan atau keahlian yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai tenaga profesional kependidikan yang diperoleh melalui pengalaman pendidikan dan
pelatihan dalam kurun waktu tertentu Rusli Ibrahim, 2006 : 1. Sikap guru yang professional akan mempengaruhi keberhasilan dalam
proses belajar mengajar ini sangat dibutuhkan dalam eraglobalisasi dengan berbagai kemajuan khususnya kemajuan ilmu dan teknologi yang berpengaruh
terhadap pendidikan Usman, 2006 : 1. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu faktor yang sangat
menunjang bagi keberhasilan pendidikan disekolah harus melaksanakan kinerjanya dengan kompetensi yang baik dan disiplin kerja yang tinggi agar
memperoleh hasil yang maksimal.
2.3.6 Jenis-jenis kompetensi kinerja guru
Kompetensi kinerja guru di bagi menjadi dua, yaitu: a. Kompetensi pribadi
1. Mengembangkan kepribadian a Bertaqwa kepada Tuhan YME.
b Berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa Pancasila.
c Mengembangkan sikap-sikap terpuji yang dipersyaratkan bagi persyaratan guru.
2. Berinteraksi dan berkomunikasi
50 a Berinteraksi dengan sejawat dengan meningkatkan kemampuan
profesional. b Berinteraksi dengan masyarakat lembaga-lembaga kemasyarakatan
yaitu berkaitan dengan pendidikan. c Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan.
d Melaksanakan administrasi sekolah. 3. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
a Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah. b Melaksanakan penelitian sederhana.
b. Kompetensi professional 1. Menguasai landasan pendidikan.
a Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
b Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat. c Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. 2. Menguasai bahan pengajaran.
a Menguasai bahan belajar kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
b Menguasai bahan pengajaran. 3. Menyusun program pengajaran.
a Menetapkan bahan pembalajaran. b Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran.
51 c Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar.
d Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai. 4. Melaksanakan program pengajaran.
a Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat. b Mengatur ruangan belajar.
c Mengelola interaksi belajar megajar. 5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
a Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran. b Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan Moh.
Uzer Usman, 2007:16-19.
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian .
Dalam penelitian ini metode yang digunakan sejak tahap awal persiapan sampai tahap akhir yaitu: menggunakan metode kuantitaif.
3.2 Populasi
MenuruSuharsimi Arikunto
2002:108 populasi
merupakan keseluruhan subjek penelitian.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian, dimana populasi yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah guru SMA Se-Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes terhadap kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang
berjumlah tiga sekolah dengan jumlah guru non penjas 117 orang. Pada penelitian ini terdapat populasi 117 orang guru non penjasorkes.
Jadi penggunaan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu dengan mengambil seluruh guru mata pelajaran selain guru penjasorkes di SMA di
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
3.3 Instrumen Penelitian
Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam penelitian ini adalah pembatasan materi yang digunakan untuk penyusunan instrumen yang mengacu
pada ruang lingkup persepsi guru non penjas SMA Se-Kecamatan Bumiayu terhadap kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
52