58
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Reliabilitas
Variabel Koefisien Alpha
Cronbach Alpha Cronbach
Standar Kriteria
Harga Kualitas Produk
Pelayanan Kep. Pembelian
0,827 0,653
0,782 0,795
0,6 reliabel
reliabel reliabel
reliabel Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat diketahui bahwa
keseluruhan variabel mempunyai
Alpha
r
daripada
tabel
r pada
α = 5 yakni sebesar 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang
digunakan reliabel.
4.13. Uji Asumsi Klasik
4.13.1. Uji Normalitas
Kenormalan data yang akan dianalisis merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi. Dalam
menggunakan program SPSS dapat dilihat kenormalan regresi dengan melihat P-P plot. Apabila titik-titik tersebar pada daerah
garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
59
Gambar. 3
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
E x
p ect
ed C
u m
P ro
b
Dependent Variable: Keputusan_pembelian Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Lampiran, output pengolahan SPSS 12.00 for
windows
Dapat dilihat dari gambar 3 pola titik-titik yang diperoleh dari uji kenormalan data tersebar pada daerah garis diagonal
maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
4.13.2. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPPED dengan residual SRESID. Dimana sumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y
60
sesungguhnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar,
menyempit maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4
Sumber: Lampiran, output pengolahan SPSS 12.00 for windows Dari pengujian dengan menggunakan SPSS 12.0 for
windows di atas diperoleh pola yang jelas dengan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y sehingga
kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedatisitas.
-3 -2
-1 1
2
Regression Standardized Predicted Value
-3 -2
-1 1
2 3
Regr ess io n St ude nt ized Resi d ual
Dependent Variable: Keputusan_pembelian Scatterplot
61
4.13.3. Autokorelasi
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji DurbinWatson dengan menggunakan
program SPSS 12.0 for windows
Tabel 4.4 Nilai Durbin Waston sebagai Dasar Uji Autokorelasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .773a
.598 .578
2.08010 2.309
Sumber: Lampiran, output pengolahan SPSS 12.00 for windows
Dari Tabel. 4.4 terlihat angka D-W Durbin-Waston sebesar 2,309 hal ini berarti model regresi tidak terdapat autokorelasi
karena nilai 2,309 berada diantara angka 1,55 sampai 2,46.
4.13.4. Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dengan melihat VIF Variance Inflation Factor. Multikolonieritas akan terjadi
apabila tingkat VIF lebih besar dari 10 atau apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 Ghozali, 2001:57.
Tabel 4.5 Uji Multikolonieritas Data
Variabel Tolerance VIF
Constant Harga 0,554
1,805 Kualitas Produk
0,540 1,853
Pelayanan 0,596 1,678
Sumber: Lampiran, output pengolahan SPSS 12.00 for windows
62
Dari Tabel 4.5 hasil pengujian menunjukkan tidak terjadi multikolonieritas dalam model empiris yang diuji. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai tolerance dari semua variabel independen yang lebih dari 0,1. Hasil perhitungan nilai VIF variance inflation
factor menunjukkan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10.
4.14. Analisis Regresi Berganda