48
2.6.8 Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seseorang ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai
risiko mengalami komplikasi persalinan pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Jumlah paritas 1 atau lebih dari 4 sangat
berisiko terhadap kejadian komplikasi pada saat persalinan. Karena selama hamil zat- zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya Ridwan
Amiruddin, 2004. Menurut dr. Sunitri, paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau
dari sudut perdarahan pasca persalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Paritas satu dan paritas tinggi lebih dari 3 mempunyai angka kejadian
perdarahan pasca persalinan lebih tinggi. Pada paritas yang rendah paritas satu, ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang pertama merupakan faktor
penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan, dan nifas Riri Wijaya, 2008.
Seorang wanita telah mengalami kehamilan sebanyak 6 kali atau lebih, lebih mungkin mengalami :
1. Kontraksi yang lemah pada saat persalinan karena otot rahimnya lemah 2. Perdarahan setelah persalinan karena otot rahimnya lemah
3. Persalinan yang cepat, yang bisa menyebabkan meningkatnya risiko perdarahan vagina yang berat
4. Plasenta previa plasenta letak rendah Ida Bagus Gde Manuaba, 1998.
49
Grandemultipara, yaitu ibu dengan jumlah kehamilan dan persalinan lebih dari 6 kali masih banyak terdapat. Risiko kematian pada golongan ini adalah 8
kali lebih tinggi dari lainnya Rustam Mochtar, 1998: 192.
2.6.9 Jarak Kehamilan
Jarak kelahiran adalah waktu sejak ibu hamil sampai terjadinya kelahiran berikutnya. Jarak kelahiran yang terlalu dekat menyebabkan terjadinya komplikasi
persalinan. Hal ini dikarenakan kondisi ibu belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi belum optimal, namun dituntut sudah harus memenuhi
kebutuhan nutrisi janin yang dikandungnya Ridwan Amiruddin, 2004. Seorang ibu memerlukan waktu 2 sampai 3 tahun antara kehamilan agar
pulih secara fisiologik dari persalinan dan mempersiapkan diri untuk hamil berikutnya Behrman, 1987. Semakin kecil jarak antara dua kelahiran semakin
besar risiko melahirkan dengan komplikasi persalinan. Kejadian tersebut akan menyebabkan perdarahan antepartum, partus premature, dan anemia berat. Jarak
kehamilan yang sangat pendek dan jarak yang sangat panjang menjadi faktor risiko terjadinya ibu melahirkan dengan komplikasi Tinuk Istiarti, 2000.
Kelahiran dengan jarak yang pendek 24 bulan 2 tahun sangat tidak dianjurkan, namun kelahiran dengan jarak yang terlalu jauh
≥ 59 bulan 5 tahun juga sangat berisiko http:www.mail-archive.combalita-andamsg
143810.html. Studi yang berdasarkan penelitian yang dilakukan Center for Disease Control and Prevention
menyebutkan 173.205 kelahiran di Utah memperlihatkan jarak kehamilan yang terlalu dekat tidak baik untuk kesehatan
50
janin, adapun jarak yang terlalu jauh berakibat lebih buruk. Kedua kondisi ini, selain bisa menyebabkan kelahiran bayi prematur, kecil dan rawan terhadap
masalah kesehatan dalam jangka waktu lama, juga bisa mengancam jiwa bayi http:tempointeraktif.comidarsip19990309KSHmbm.19990309.KHS93842.
id.html. Janin yang dikandung tidak lama setelah kelahiran akan mengalami
masalah karena tubuh ibu masih kekurangan vitamin, darah, dan sistem reproduksi yang belum pulih. Selain hal tersebut ibu merasa stres karena harus
mengurus bayi. Pada jarak yang terlalu lama, uterus ibu hamil melebar sehingga aliran darah ke rahim meningkat, sehingga kondisi tubuh ibu melemah
http:tempointeraktif.comidarsip19990309KSHmbm.19990309.KHS93842. id.html.
2.6.10 Riwayat Medis Ibu