31
Gejala- gejala pre-eklampsia antara lain yaitu : meningkatnya tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik 140 140-220 mmHg dan diastolik 90 90-
140 mmHg. Selain itu ada gejala lain yang menyertainya : 1. Pembengkakan, terutama pada wajah dan tungkai.
2. Peningkatan protein di air seni melebihi normal 3. Pusing, karena tekanan darah naik.
4. Rasa mual di akhir kehamilan ±28 minggu usia kehamilan 5. Perut sebelah kanan terasa nyeri
6. Sakit kepala di bagian depan atau dahi 7. Gangguan penglihatan penglihatan menjadi buram
8. Telinga mendenging Amos Flora, 2001: 24.
2.5 Tindakan pada Komplikasi Persalinan
2.5.1 Pengguntingan Jalan Lahir
Pengguntingan jalan lahir dalam dunia medis disebut episiotomi. Yakni tindakan bedah ringan berupa irisan di daerah perineum antara lubang kemaluan
dan lubang anus. Tindakan ini bertujuan : Pertama, untuk memperlebar jalan lahir guna memudahkan kelahiran. Kedua, mencegah vagina robek secara spontan,
karena robeknya akan compang-camping sehingga menjahitnya susah dan hasil jahitannya pun tak rapi. Ketiga, mempersingkat waktu ibu dalam mendorong
bayinya keluar Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 150 Tindakan ini hanya dilakukan pada ibu yang baru pertama kali
melahirkan karena jalan lahirnya masih agak kecil dan sukar merenggang.
32
Kelahiran selanjutnya apabila bayinya kebesaran untuk jalan lahir si ibu, persalinan bisa dengan alat bantu Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 150
2.5.2 Persalinan dengan Alat Bantu
Dalam dunia kedokteran, dikenal dua alat yang biasa digunakan untuk membantu proses persalinan, yakni vakum dan forcep. Adakalanya persalinan
normal tak berjalan sebagaimana yang diharapkan dan harus menggunakan alat bantu, namun demikian, tak semua persalinan yang tidak lancar dapat ditolong
dengan alat bantu Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 151. Dokter akan mengambil tindakan apabila syarat- syarat sudah terpenuhi,
yakni ada indikasi, ketuban pecah dini, pembukaan sudah lengkap, posisi kepala bayi sudah di dasar panggul, janin dalam kondisi hidup, kepala sudah terfiksir
dalam jalan lahir atau sudah cukup cakap untuk ditolong dengan alat bantu tersebut Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 151.
2.5.2.1 Alat Bantu Forcep Forcep berupa alat logam menyerupai sendok. Bedanya dengan vakum,
ekstraksi forcep bisa dilakukan tanpa tergantung tenaga ibu, jadi bisa dilakukan meskipun ibu tidak mengejan. Persalinan dengan forcep lebih berisiko dan lebih
sulit dilakukan, namun kadang terpaksa dilakukan juga apabila jika kondisi ibu dan anak sangat tidak baik Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 151.
2.5.2.2 Alat Bantu Vakum Vakum adalah semacam alat pengisap negative-pressure vacuum
extraktor yang digunakan untuk membantu keluarnya bayi. Persalinan dengan
menggunakan vakum biasanya disebut ekstraksi vakum. Vakum membantu
33
memberi tenaga tambahan untuk mengeluarkan bayi, dan biasanya digunakan saat persalinan sudah berlangsung terlalu lama dan ibu sudah terlalu capek serta tidak
kuat mengejan lagi. Caranya, alat vakum yang berbentuk seperti pengisap dengan mangkok karet ditempelkan di kepala bayi yang sudah tampak di jalan lahir.
Setelah kepala sudah menempel pada mangkok vakum, dilakukan tarikan bersamaan dengan saat gerakan mengejan. Apabila tak dilakukan dengan benar,
risiko yang timbul akibat pemakaian vakum lebih kecil dibanding forcep Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 152.
2.5.3 Operasi Caesar