Pengertian Persalinan Proses Persalinan

16 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Persalinan

Persalinan adalah peristiwa lahirnya anak disertai plasenta dan air ketuban dari kandungan ibunya. Dengan demikian apabila lahir, anak dan air ketuban saja sedangkan plasenta masih belum lahir, maka hal ini berarti persalinan belum selesai Ibrahim Christina S, 1996: 2. Persalinan juga bisa diartikan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri, yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Menurut cara persalinan, partus biasa normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat- alat serta tidak melukai ibu dan bayi Rustam Mochtar, 2000: 91.

2.2 Proses Persalinan

Persalinan dapat dibagi menjadi beberapa kala, diantaranya yaitu : 1. Kala I Pembukaan In Partu Partus mulai ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah bloody show, karena serviks mulai membuka dilatasi dan mendatar effacement. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena penggeseran ketika serviks mendatar dan membuka. Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu : 1 Fase Laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat; sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7- 8 jam. 2 Fase Aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase : 17 1. Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 jam 2. Periode dilatasi maksimal steady : selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm. 3. Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap Rustam Mochtar, 2000: 94.

2. Kala II Kala Pengeluaran Janin

Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama, kira- kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot- otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengejan. Karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengejan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi: 1 ½ - 2 jam, pada multi, ½ - 1 jam Rustam Mochtar, 2000: 95. 3. Kala III Kala Pengeluaran Uri Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 x sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-1 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5- 30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc Rustam Mochtar, 2000: 97. 18 4. Kala IV Pengawasan Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan uri lahir, untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum. Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah: Primi Multi Kala I 13 jam 7 jam Kala II 1 jam ½ jam Kala III ½ jam ¼ jam Lama Persalinan 14 ½ jam 7 ½ jam Sumber : Rustam Mochtar, 2000: 97.

2.3 Uetocia dan Dystocia