75
umur ibu, faktor pelayanan ANC, riwayat medis serta riwayat obstetrik ibu. Sedangkan yang menjadi variabel terikat yaitu kejadian komplikasi persalinan.
3.8.2 Data Sekunder
Data sekunder dimanfaatkan sebagai data pelengkap pendukung data primer yang berhubungan dengan keperluan penelitian. Data sekunder diperoleh
dari hasil rekam medis. Data rekam medis digunakan untuk mengetahui hasil diagnosis dokter untuk responden penelitian, diantaranya yaitu tentang keadaan
ibu, riwayat persalinan ibu, riwayat infeksi dan penyakit, keluhan ibu saat kehamilan, letak janin, hasil test laboratorium Hb, tekanan darah, waktu
perdarahan, waktu pembekuan yang tercantum dalam buku status ibu bersalin, data ini dapat memperkuat hasil penelitian. Data tersebut untuk menunjang
kuesioner yang belum lengkap.
3.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data merupakan bagian penting dari suatu penelitian. Hasil penelitian ini diolah terlebih dahulu.
3.9.1 Pengolahan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
3.9.1.1 Editing Editing dilakukan untuk meneliti kembali setiap daftar pertanyaan yang
sudah diisi, editing meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, dan konsistensi dari setiap jawaban.
76
3.9.1.2 Koding Setelah data diteliti, langkah selanjutnya adalah memberi kode pada
jawaban di tepi kanan lembar pertanyaan. Pengisian berdasarkan jawaban dari responden.
3.9.1.3 Skoring Setelah dilakukan pengkodean kemudian dilakukan pemberian nilai sesuai
dengan skor yang telah ditentukan. 3.9.1.4 Tabulasi Data
Tabulasi data merupakan kelanjutan dari pengkodean pada proses pengolahan data. Hal ini dilakukan agar mudah penyajian data dalam bentuk
distribusi frekuensi. 3.9.1.5 Penyajian Data
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dan deskriptif.
3.9.2 Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data sehingga data tersebut dapat ditarik menjadi suatu kesimpulan. Adapun data
dianalisis dengan menggunakan bantuan program komputer yang meliputi :
3.9.2.1 Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yang menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel. Analisis univariat
dilakukan untuk mendeskripsikan semua variabel penelitian, baik variabel bebas maupun terikat secara terpisah dengan membuat tabel distribusi frekuensi meliputi
variabel umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga,
77
pengetahuan ibu mengenai ANC, sikap ibu terhadap pemeriksaan ANC, praktik ibu dalam pemeriksaan ANC, paritas, jarak kehamilan, umur ibu, riwayat medis
serta riwayat obstetrik ibu dan kualitas pelayanan ANC. Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel hasil penelitian. Umumnya pada analisis ini hanya
menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel Soekidjo Notoadmodjo, 2002 : 188.
Data hasil penelitian dideskripsikan dalam bentuk tabel dan narasi, untuk mengevaluasi besarnya proporsi masing-masing faktor yang berhubungan dengan
kejadian komplikasi persalinan untuk masing-masing variabel yang diteliti. Analisa univariat bermanfaat untuk melihat apakah data sudah layak untuk
dilakukan analisa, melihat gambaran data yang dikumpulkan dan apakah data sudah optimal.
3.9.2.2 Analisa Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan Soekidjo Notoadmojo, 2002 : 188. Analisis ini digunakan untuk
mencari hubungan variabel bebas umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, pengetahuan ibu mengenai ANC, sikap ibu terhadap
pemeriksaan ANC, praktik ibu dalam pemeriksaan ANC, paritas, jarak kehamilan, umur ibu, faktor pelayanan ANC, riwayat medis serta riwayat kehamilan dan
obstetrik ibu, kualitas pelayanan ANC dan variabel terikat kejadian komplikasi persalinan. Akan diuji dengan uji statistik yang disesuaikan dengan jenis data
yang ada yaitu kategorik. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dan uji alternatif berupa uji fisher, uji statistik dengan bantuan SPSS 12,0 for windows
78
karena skala variabel berbentuk nominal ordinal, taraf signifikansi yang digunakan adalah 95 atau taraf kesalahan 0,05.
Dalam hal ini menggunakan uji chi square dengan alasan sebagai berikut: 1. Semua hipotesis untuk kategorik tidak berpasangan menggunakan uji chi
square Syarat uji chi square adalah sel yang mempunyai nilai expected kurang
dari 5, maksimal 20 dari jumlah sel. 2. Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka digunakan uji alternatifnya.
Alternatif uji chi square untuk tabel 2x 2 adalah uji fisher Sopiyudin Dahlan, 2004: 18. Pada penelitian ini menggunakan uji chi square dan uji fisher
sebagai uji alternatif. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat maka digunakan koefisien kontingensi CC. Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontingensi sebagai berikut :
1. 0,00- 0,199 = hubungan sangat lemah. 2. 0,02- 0,399 = hubungan lemah.
3. 0,40- 0,599 = hubungan cukup kuat. 4. 0,60- 0,799 = hubungan kuat.
5. 0,80- 1,000 = hubungan sangat kuat. Sugiono, 2004 : 216.
79
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum