Riwayat Obstetrik Ibu Faktor-Faktor Penyebab Komplikasi Persalinan

55 biasa dilakukan tidak menimbulkan kecapekan berlebihan, seperti rasa berdebar, sesak nafas maka kehamilan relatif akan berjalan baik. Tetapi, jika aktivitas ringan saja dapat memicu gejala meskipun sudah merasa nyaman jika beristirahat, kehamilan akan membahayakan nyawa ibu Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 83.

2.6.10.6 Asma

Bila ibu hamil dapat menjaga kondisi fisiknya sehingga tidak terserang sakit flu, kemungkinan asma tidak timbul. Sekalipun demikian, adakalanya asma kambuh sebab kondisi kehamilan itu sendiri. Misalnya ketika kehamilan semakin besar, sehingga rahim mendesak diafragma. Kondisi ini akan menekan paru-paru yang menyebabkan ibu hamil sesak nafas. Kondisi ini memicu timbulnya serangan asma. Bisa juga sebab stress terhadap perubahan tubuh yang terjadi atau persalinan yang akan tiba. Kondisi depresi ini bisa memicu timbulnya serangan asma Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 84.

2.6.11 Riwayat Obstetrik Ibu

Suparaty dan Prayitno 1990 mencatat bahwa penyebab komplikasi obstetrik secara langsung yang berupa perdarahan dan aborsi karena komplikasi pada saat kehamilan, melahirkan dan periode post-partum termasuk komplikasi aborsi Ida Bagus Gde Manuaba, 1998. Sedangkan penyebab komplikasi obstetrik yang tidak langsung adalah kondisi kesehatan yang buruk pada saat kehamilan atau melahirkan yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ibu terutama di negara-negara berkembang 25 Ida Bagus Gde Manuaba, 1998. Riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk sebelumnya meliputi : 56 1. Abortus lebih dari 2 kali 10. Partus prematur 2 kali atau lebih 2. Riwayat kematian janin dalam rahim 11. Hamil dengan kelainan letak 3. Perdarahan pasca persalinan 12. Riwayat pre-eklampsia 4. Riwayat kehamilan mola hidatidosa 13. Perdarahan antepartum 5. Terdapat disproporsi sefalopelviks 14. Sangkaan dismaturitas 6. Kehamilan ganda atau hidramnion 15. Serviks inkompeten 7. Hamil disertai mioma uteri atau kista ovarium 8. Riwayat persalinan dengan tindakan operasi ekstraksi vakum, ekstraksi forseps, ekstraksi versi, atau plasenta manual Ida Bagus Gde Manuaba, 1998. Seorang wanita yang 3 kali berturut-turut mengalami keguguran pada trimester pertama, memiliki risiko sebesar 35 untuk mengalami keguguran lagi. Keguguran juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang pernah melahirkan bayi yang sudah meninggal pada usia kehamilan 4-8 minggu atau pernah melahirkan bayi prematur Ida Bagus Gde Manuaba, 1998. Seorang wanita yang pernah melahirkan bayi prematur, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur pada kehamilan berikutnya. seorang wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Kurang dari 1,5 Kg, memiliki risiko sebesar 50 untuk melahirkan bayi prematur pada kehamilan berikutnya. Jika wanita pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 5 kg, mungkin dia menderita diabetes mellitus Ida Bagus Gde Manuaba, 1998. 57 Jika seorang wanita pernah mengalami pre-eklamsi atau eklamsi, kemungkinan akan mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya, terutama jika di luar kehamilan dia menderita tekanan darah tinggi menahun. Jika wanita pernah melahirkan bayi dengan kelainan genetik atau cacat bawaan, biasanya sebelum merencanakan kehamilan berikutnya, dilakukan analisa genetik pada bayi dan kedua orangtuanya Ida Bagus Gde Manuaba, 1998.

2.4.12 Faktor Pelayanan ANC