Faktor Pelayanan ANC Faktor-Faktor Penyebab Komplikasi Persalinan

57 Jika seorang wanita pernah mengalami pre-eklamsi atau eklamsi, kemungkinan akan mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya, terutama jika di luar kehamilan dia menderita tekanan darah tinggi menahun. Jika wanita pernah melahirkan bayi dengan kelainan genetik atau cacat bawaan, biasanya sebelum merencanakan kehamilan berikutnya, dilakukan analisa genetik pada bayi dan kedua orangtuanya Ida Bagus Gde Manuaba, 1998.

2.4.12 Faktor Pelayanan ANC

Pengaruh pelayanan antenatal selama kehamilan terhadap kejadian komplikasi persalinan meliputi faktor-faktor berikut :

2.6.12.1 Kualitas Pelayanan Antenatal

Kualitas pelayanan antenatal meliputi sifat kualitatif dari struktur dan proses pelayanan. Termasuk dalam hal ini adalah pelayanan anenatal yang kontinyu atau kadang-kadang saja, pelayanan antenatalcare oleh tenaga professional atau tenaga umum dan program pelayanan antenatalcare tersebut yang ditunjukkan pada segmen khusus, yaitu kehamilan dengan risiko tinggi Tinuk Istiarti, 2000.

2.6.12.2 Kelengkapan Pemeriksaan Antenatalcare

1. Menimbang Berat Badan Setiap ibu hamil memeriksakan diri, dilakukan penimbangan berat badan. Menimbang dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan berat badan dari bulan ke bulan. Kenaikan berat badan penting untuk mengetahui apakah kenaikan berat badan normal atau tidak. Jika kurang atau berlebih, akan dilakukan pemeriksaan lain yang mendukung. Ketidaknormalan berat badan berisiko 58 terhadap ibu dan janin. Akan tetapi, jika pada trimester pertama ibu hamil kehilangan berat badannya, tidak perlu cemas. Hal ini biasanya terjadi karena kondisi morning sickness. Sebaliknya, jika di akhir kehamilan berat badan ibu tiba-tiba meningkat tajam, hal ini perlu diwaspadai sebab bisa sebagai tanda-tanda pre-eklampsi Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 90. 2. Periksa Tekanan Darah Tekanan darah ibu perlu dijaga agar selalu normal. Tekanan darah tinggi akan berisiko terhadap ibu hamil dan janinnya. Sementara, tekanan darah rendah juga tidak baik bagi ibu. Biasanya tekanan darah sedikit rendah ketika ibu hamil. Akan tetapi jika tiba-tiba tekanan darah meningkat dari lazimnya, maka ibu hamil harus lebih waspada. Tekanan darah normal jika menunjukkan 12070 mmHg. Jika sudah mencapai 14090 mmHg, maka sudah harus mendapatkan perhatian khusus, yakni pemantauan secara intensif Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 90. 3. Periksa Urin Melalui urin dapat diketahui peningkatan HCG human chorionic gonadotropine yang menjadi petunjuk adanya kehamilan. Selain itu pemeriksaan urin juga untuk mengetahui fungsi ginjal. Jika dilihat adanya protein pada air seni, hal ini dapat untuk mendiagnosa adanya gangguan pre-eklampsi. Pemeriksaan urin di laboratorium juga untuk mengetahui kadar gula dalam darah. Kondisi kadar gula dalam darah menunjukkan apakah ada penyakit diabetes mellitus atau tidak Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 90. 59 4. Periksa Detak Jantung Janin Untuk mendengar detak jantung bayi pada masa awal kehamilan dilakukan dengan sonicaid. Akan tetapi setelah usia 28 minggu dokter atau bidan dapat mendengarkan detak jantung melalui alat semacam trompet yang berfungsi sebagai stetoskop janin. Dewasa ini banyak dokter dan rumah sakit yang menggunakan teknik Doppler, sehingga ibu hamil maupun pendampingnya bisa mendengar bunyi detak jantung janin Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 91. 5. Periksa Dalam Pemeriksaan dalam dilakukan oleh dokter atau bidan dengan memasukkan dua jarinya ke dalam vagina, sementara sebelah tangannya menekan perut. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kehamilan, memastikan normal tidaknya kehamilan, memeriksa ada tidaknya tumor atau kondisi abnormal di dalam rongga panggul, mendiagnosa bisul atau erosi pada mulut rahim, melakukan pengambilan lendir mulut rahim atau pap smer, mengetahui penyakit, ukuran kemampuan rongga panggul untuk jalan lahir bayi Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 91. 6. Periksa Perut Ini dilakukan rutin setiap pemeriksaan. Dokter atau bidan akan memegang bagian perut. Ini untuk melihat posisi rahim untuk mengukur pertumbuhan janin. Juga untuk mengetahui apakah posisi janin sudah tepat, terutama pada akhir kehamilan dimana kepala janin berada di rongga panggul Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 91. 60 7. Tinggi Badan Pemeriksaan ini dilakukan pada saat kunjungan pertama. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai petunjuk untuk mengetahui ukuran panggul Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 91. 8. Periksa Kaki dan Tangan Pemeriksaan pada kaki bawah, pergelangan kaki dan tangan untuk mendeteksi apakah terjadi pembengkakan atau oedema. Jika terjadi sedikit pembengkakan di akhir minggu kehamilan ialah normal. Tetapi pembengkakan yang berlebihan dapat menandakan pre-eklampsia. Pemeriksaan kaki ini juga untuk melihat adakah kemungkinan varises atau tidak Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 92. 9. Pemeriksaan Darah Periksa darah adalah mengambil sampel darah untuk pemeriksaan di laboratorium. Pemeriksaan darah ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan umum ibu hamil seperti fungsi hati, ginjal, gula darah, kolesterol, atau penyakit tertentu Syaifuddin Ali Akhmad, 2008: 92. 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep Variabel Bebas

Variabel Terikat Variabel Penganggu Gambar 3.1 Kerangka Konsep Komplikasi Persalinan Faktor Pendukung : 1. Fasilitas sarana kesehatan 2. Penolong persalinan 3. Komunitas Faktor Pendorong : 1. Petugas Kesehatan 5. Suami 2. Tokoh Masyarakat 6. TemanTetangga 3. Orang tua Umur Ibu Tingkat Pendidikan Pekerjaan Ibu Tingkat Pendapatan Tingkat Pengetahuan Ibu Sikap Ibu terhadap Pemeriksaan ANC Praktik Ibu dalam Pemeriksaan ANC Paritas Jarak kehamilan Riwayat Medis Riwayat Obstetrik Kualitas Pelayanan ANC