Deskripsi Data 1. Pelaksanaan pendekatan saintifik di Sekolah Dasar Negeri Cepit.

45 mengamati juga guru menyusun pedoman panduan bagi siswa secara langsung, proses pembelajarannya guru mendampingi siswa secara langsung dalam mengamati untuk membimbing anak yang kesulitan, guru juga menentukan lokasi dari obyek yang akan diamati siswa misalnya pohon mengeluarkan oksigen dan anak-anak disuruh untuk merasakan panasnya terik matahari setelah itu anak-anak dipindahkan kebawa pohon bagaimana rasanya. Gambar 2. Ketika siswa sedang mengamati air dalam gelas yang isi pulpen yang bisa memantulkan cahaya untuk menyelesaikan tugas. Kesimpulannya antara guru dan siswa sudah melaksanakan kegiatan mengamati sesuai dengan pendekatan saintifik yang dimaksud meskipun belum semua anak pandai tetapi mereka saling membantu dan mengingatkan satu sama lain sehingga kegiatan mengamati dalam 46 pelaksanaan pembelajaran IPA dapat berjalan dengan baik sesuai rencana atau panduan RPP dam Silabus.

b. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA melalui mengajukan pertanyaan

Dari hasil wawancara dengan guru dan observasi peneliti yang diperoleh Pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan menanya sudah sesuai dengan konsep dan fakta yang dipelajari. Seperti pada contoh yang ada setelah siswa melakukan pengamatan, siswa di kasi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran siswa sudah lancar dalam bertanya, akan tetapi itu masih dalam tahap sesuai dengan kemampuan IQ siswa yang tinggi dan yang IQ siswa yang rendah, golongan IQ siswa yang kemampauannya lebih tinggi mudah untuk mengajukan pertanyaan sedangkan yang golongan IQ rendah terkadang memilih untuk diam. Pertanyaan yang diajukan siswa sudah sesuai dengan materi yang dipelajari. 47 Gambar 3. ketika siswa sedang bertanya. Kesimpulannya dalam kegiatan menanya sudah berlangsung dengan baik. Guru sudah menerapkan pendekatan saintifik, hanya saja perlu lebih banyak memahami siswa yang memiliki kemampuan IQ ysng rendah agar lebih bisa bertanya sesuai dengan materi yang diajarkan.

c. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA melalui penalaran

Dari hasil wawancara guru dan observasi peneliti tentang kegiatan menalar dalam proses pembelajaran sudah berjalan. Diketahui sebagian siswa sudah berpikir dengan logika, mengaitkan konsep dan fakta, mengaitkan keterhubungan fakta-fakta, dan mencari apakah ada sebab akibat antar fakta, baik linier maupun bertolak belakang. Kemampuan ini diperlukan oleh siswa untuk memahami fakta-fakta dan 48 menjelaskan fenomena ilmiah yang ada di dalamnya. Guru juga sudah mengetahuinya dari kemampuan masing-masing siswa. Guru mengajukan pertanyaan kepada semua peserta, dalam mengelola informasi sehingga siswa dapat menambah keluasan wawasannya yaitu dengan siswa bisa menambah wawasannya baik dari dalam kelas maupun dari luar kelas. Contohnya dengan melatih kemampuannya dengan caranya sendiri untuk mencari tahu agar dapat mengetahui kemampuan dari masing-masing temannya. Guru juga membentuk kelompok dengan bercampur golongan dari yang atas ke yang golongan paling terendah untuk saling membantu teman yang lain agar semuanya bisa memahami dan mengerti. Gambar 4. Ketika siswa sedang menalar 49 Kesimpulan dari kegiatan menalar adalah guru sudah melakukan tindakan yang benar. Siswa sudah memahami proses pembelajaran yang telah berlangsung dengan baik sesuai dengan pendekatan saintifik.

d. Pelaksaan Pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA melalui percobaan.

Dari hasil wawancara guru dan observasi peneliti,kegiatan mencoba sudah diterapkan yaitu dengan melibatkan siswa dalam melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu permasalahan yang meskipun tingkatannya masih terlalumudah. untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengumpulkan informasi, guru membentuk siswa untuk melakukan eksperimen sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Siswa mulai membaca buku lain dari buku teks lalu berdidkusi, mendemonstrasikan, mulai meniru bentuk gerak, dan melakukan eksperimen. Sebagian dari siswa masih belum bisa, karena memiliki IQ yang rendah, sehingga dalam kegiatan berdiskusi dalam pelaksanaan pembelajaran siswa belum memiliki sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan temannya. Namun siswa yang memiliki IQ tinggi sudah saling membantu sehingga menghasilkan hasil eksperimen yang baik. 50 Gambar 5. Siswa sedang mencoba gelas yang terisi air dengan pulpen apakah benar menghasilkan cahaya pelangi untuk mengerjakan tugas.

e. Mengkomunikasikan dengan menyampaikan hasil pengamatan

Dari hasil wawancara guru dan hasil observasi peneliti, kegiatan mengkomunikasikan dalam pendekatan saintifik melalui pembelajaran IPA guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi tentang apa yang dipelajari yaitu cahaya bermacam-macam yang memantul sehingga memunculkan cahaya lalu siswa bertanya dan membandingkan mengapa bisa terjadi sedangkan dibuku tidak bisa, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan atau menceritakan kembali apa yang ditemukan dari materi yang dipelajari melalui hasil percobaan agar siswa menuliskan dan menceritakan kembali, guru juga sudah menentukan siswa dalam menyampaikan hasil pengamatan melalui keterampilan masing-masing yaitu dengan 51 mencampuri siswa yang lebih pandai agar bisa membantu siswa yang kurang pandai agar saling memberitahu satu sama yang lain.materi yang dipelajari siswa boleh dari berbagai sumber siswa yang dirumahnya memilih jaringan internet dapat menggunakan internet dengan sebaik mungkin agar dapat menambah wawasannya untuk itu membuat siswa termotivasi dalam memperluas wawasan belajarnya dan membuat gurunya semakin bangga. g ambar 6. Siswa sedang mengamati untuk menyampaikan hasilnya melalui komunikasi. Kesimpulan dari kelima aspek pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA, Guru kelas menjelaskan bahwa dengan adanya kurikulum 2006 kembali diterapkan, maka sangat mempermudahkan siswa memahami langkah-langkah pendekatan saintifik menjadi lebih menyenangkan dan memudahkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan guru merasa bahwa pendekatan saintifik memberikan 52 manfaat yang sangat luar biasa bagi siswa. Pernyataan peneliti di atas di dasarkan pada hasil wawancara bersama dengan guru kelas serta di dukung dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama mengambil data dilapangan yaitu pada tanggal 25 Mei sampai dengan 22 juni 2015.

D. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA kelas V A melalui lima aspek langkah-langkah pendekatan saintifik sudah diterapkan dengan baik dalam proses pembelajaran. Lima aspek pendekatan saintifik ini sudah dijalankan sesuai aturan kurikulum 2006 seperti pada hasil berikut: pertama, dalam kegiatan mengamati siswa sudah melakukan proses pengamatan baik dalam kelas maupun diluar kelas. Kedua, dalam kegiatan menanya siswa sudah terlihat aktif untuk bertanya meskipun tidak semua siswa bisa bertanya dengan baik sesuai proses pembelajaran. Ketiga, dalam kegiatan mencoba siswa sudah melakukan percobaan yang diberikan oleh wali guru kelas dengan media yang disediakan. Keempat, dalam kegiatan menalar siswa sudah mencoba untuk mengaitkan antara konsep dan fakta dengan menghubungkan fakta-fakta yang telah ditemukan dalam proses pembelajaran. Kelima, dalam kegiatan mengkomunikasikan sudah terlihat jelas dari hasil observasi didalam kelas dengan didukung oleh hasil wawancara guru kelas. Kegiatan mengkomunikasikan sudah diterapkan dalam lima M pendekatan saintifik, siswa 53 terlihat jelas aktif dalam proses pembelajaran dan diakhir penjelasan guru, siswa diberi kesempatan untuk menceritakan ulang apa yang dijelaskan dan apa yang dipahami dengan yang tidak dipahami. Maka sangat terlihat bahwa siswa sudah melakukan kegiatan mengkomunikasi. Menurut guru kelas V A, pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2006 dengan menggunakan metode ilmiah yang terdiri dari lima aspek yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi mencoba, menalar mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Deskripsi tersebut sesuai dengan langkah-langkah pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran menurut Daryanto 2014: 59 meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Manfaat yang diperoleh guru dalam menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran yaitu dengan adanya pendekatan saintifik siswa menjadi lebih aktif, kreatif, pembelajaran semakin lebih menyenangkan, siswa dapat berpikir lebih ilmiah dan karakter siswa semakin dibentuk. Hal tersebut sejalan dengan prinsip yang dikemukakan oleh Hosman 2014: 37 yang mengatakan bahwa pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru serta pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. 54 Dari hasil penelitian, guru melakukan perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pada tahap perencanaan guru membuat silabus dan RPP serta menyiapkan materi yang akan diajarkan pada siswa. Selain silabus, RPP, dan materi pembelajaran guru juga menyiapkan media yang akan digunakan untuk proses pembelajaran karena dalam penerapan pendekatan saintifik penggunaan media sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Pada tahap pelaksanaan biasanya guru mulai menerapkan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi mencoba, menalar mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Dalam tahap pelaksanaan ini guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator yang baik dalam proses pembelajaran agar siswa lebih termotifasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini sejalan dengan prinsip pengelolaan pembelajaran menurut Trianto 2011: 154 yaitu pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. Terkait dengan peran siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik sudah terlihat dengan jelas bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari keaktifan semua siswa serta kreatifitas yang ditonjolkan dan dihasilkan selama mengikuti proses pembelajaran. Siswa semakin lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran yang diberikan tidak terlalu 55 banyak menampilkan teori tetapi lebih banyak menampilakan praktek.Hasil temuan ini sejalan dengan salah satu tujuan dari pendekatan saintifik yang dijelaskan oleh Hosnan 2014: 36 yaitu terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum 2006 atau yang disebut KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan guru-guru merasa sama sekali tidak memiliki kendalakarena lebih memudahkan siswa sesudah kurikulum 2013 diganti karena buku-buku sumber masih sangat banyak tersedia sehingga lebih memudahkan siswa dalam menerapkan pelaksanaan pendekatan saintifik. Dari paparan hasil penelitian diatas, dapat diamati bahwa siswa sudah dapat memahami dengan baik dan jelas pendekatan saintifik melalui proses pembelajaran dengan baik dan tidak juga tidak ada kendala diatas yang dapat diatasi. Maka penerapan pendekatan saintifik sudah jelas bahwa telah diterapkan dengan sangat baik.