45
mengamati juga guru menyusun pedoman panduan bagi siswa secara langsung, proses pembelajarannya guru mendampingi siswa secara
langsung dalam mengamati untuk membimbing anak yang kesulitan, guru juga menentukan lokasi dari obyek yang akan diamati siswa misalnya
pohon mengeluarkan oksigen dan anak-anak disuruh untuk merasakan panasnya terik matahari setelah itu anak-anak dipindahkan kebawa pohon
bagaimana rasanya.
Gambar 2. Ketika siswa sedang mengamati air dalam gelas yang isi pulpen yang bisa memantulkan cahaya untuk menyelesaikan tugas.
Kesimpulannya antara guru dan siswa sudah melaksanakan kegiatan mengamati sesuai dengan pendekatan saintifik yang dimaksud
meskipun belum semua anak pandai tetapi mereka saling membantu dan mengingatkan satu sama lain sehingga kegiatan mengamati dalam
46
pelaksanaan pembelajaran IPA dapat berjalan dengan baik sesuai rencana atau panduan RPP dam Silabus.
b. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA melalui mengajukan pertanyaan
Dari hasil wawancara dengan guru dan observasi peneliti yang diperoleh Pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan menanya sudah
sesuai dengan konsep dan fakta yang dipelajari. Seperti pada contoh yang ada setelah siswa melakukan pengamatan, siswa di kasi kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran siswa sudah lancar dalam bertanya, akan tetapi itu masih dalam tahap
sesuai dengan kemampuan IQ siswa yang tinggi dan yang IQ siswa yang rendah, golongan IQ siswa yang kemampauannya lebih tinggi mudah
untuk mengajukan pertanyaan sedangkan yang golongan IQ rendah terkadang memilih untuk diam. Pertanyaan yang diajukan siswa sudah
sesuai dengan materi yang dipelajari.
47
Gambar 3. ketika siswa sedang bertanya.
Kesimpulannya dalam kegiatan menanya sudah berlangsung dengan baik. Guru sudah menerapkan pendekatan saintifik, hanya saja
perlu lebih banyak memahami siswa yang memiliki kemampuan IQ ysng rendah agar lebih bisa bertanya sesuai dengan materi yang diajarkan.
c. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA melalui penalaran
Dari hasil wawancara guru dan observasi peneliti tentang kegiatan menalar dalam proses pembelajaran sudah berjalan. Diketahui
sebagian siswa sudah berpikir dengan logika, mengaitkan konsep dan fakta, mengaitkan keterhubungan fakta-fakta, dan mencari apakah ada
sebab akibat antar fakta, baik linier maupun bertolak belakang. Kemampuan ini diperlukan oleh siswa untuk memahami fakta-fakta dan
48
menjelaskan fenomena ilmiah yang ada di dalamnya. Guru juga sudah mengetahuinya
dari kemampuan
masing-masing siswa.
Guru mengajukan pertanyaan kepada semua peserta, dalam mengelola
informasi sehingga siswa dapat menambah keluasan wawasannya yaitu dengan siswa bisa menambah wawasannya baik dari dalam kelas maupun
dari luar kelas. Contohnya dengan melatih kemampuannya dengan caranya sendiri untuk mencari tahu agar dapat mengetahui kemampuan
dari masing-masing temannya. Guru juga membentuk kelompok dengan bercampur golongan dari yang atas ke yang golongan paling terendah
untuk saling membantu teman yang lain agar semuanya bisa memahami
dan mengerti.
Gambar 4. Ketika siswa sedang menalar
49
Kesimpulan dari kegiatan menalar adalah guru sudah melakukan tindakan yang benar. Siswa sudah memahami proses pembelajaran yang
telah berlangsung dengan baik sesuai dengan pendekatan saintifik.
d. Pelaksaan Pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA melalui percobaan.
Dari hasil wawancara guru dan observasi peneliti,kegiatan mencoba sudah diterapkan yaitu dengan melibatkan siswa dalam
melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu permasalahan yang meskipun tingkatannya masih terlalumudah. untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mengumpulkan informasi, guru membentuk siswa untuk melakukan eksperimen sesuai dengan
kemampuan masing-masing siswa. Siswa mulai membaca buku lain dari buku teks lalu berdidkusi, mendemonstrasikan, mulai meniru bentuk
gerak, dan melakukan eksperimen. Sebagian dari siswa masih belum bisa, karena memiliki IQ yang rendah, sehingga dalam kegiatan berdiskusi
dalam pelaksanaan pembelajaran siswa belum memiliki sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan
temannya. Namun siswa yang memiliki IQ tinggi sudah saling membantu
sehingga menghasilkan hasil eksperimen yang baik.
50
Gambar 5. Siswa sedang mencoba gelas yang terisi air dengan pulpen apakah benar menghasilkan cahaya pelangi untuk mengerjakan tugas.
e. Mengkomunikasikan dengan menyampaikan hasil pengamatan
Dari hasil wawancara guru dan hasil observasi peneliti, kegiatan mengkomunikasikan dalam pendekatan saintifik melalui pembelajaran
IPA guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi tentang apa yang dipelajari yaitu cahaya bermacam-macam yang
memantul sehingga memunculkan cahaya lalu siswa bertanya dan membandingkan mengapa bisa terjadi sedangkan dibuku tidak bisa, guru
juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan atau menceritakan kembali apa yang ditemukan dari materi yang dipelajari
melalui hasil percobaan agar siswa menuliskan dan menceritakan kembali, guru juga sudah menentukan siswa dalam menyampaikan hasil
pengamatan melalui keterampilan masing-masing yaitu dengan
51
mencampuri siswa yang lebih pandai agar bisa membantu siswa yang kurang pandai agar saling memberitahu satu sama yang lain.materi yang
dipelajari siswa boleh dari berbagai sumber siswa yang dirumahnya memilih jaringan internet dapat menggunakan internet dengan sebaik
mungkin agar dapat menambah wawasannya untuk itu membuat siswa termotivasi dalam memperluas wawasan belajarnya dan membuat
gurunya semakin bangga.
g ambar 6. Siswa sedang mengamati untuk menyampaikan hasilnya melalui komunikasi.
Kesimpulan dari kelima aspek pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA, Guru kelas menjelaskan bahwa dengan adanya
kurikulum 2006 kembali diterapkan, maka sangat mempermudahkan siswa memahami langkah-langkah pendekatan saintifik menjadi lebih
menyenangkan dan memudahkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan guru merasa bahwa pendekatan saintifik memberikan
52
manfaat yang sangat luar biasa bagi siswa. Pernyataan peneliti di atas di dasarkan pada hasil wawancara bersama dengan guru kelas serta di
dukung dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama mengambil data dilapangan yaitu pada tanggal 25 Mei sampai dengan 22
juni 2015.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA kelas V A melalui lima aspek
langkah-langkah pendekatan saintifik sudah diterapkan dengan baik dalam proses pembelajaran. Lima aspek pendekatan saintifik ini sudah dijalankan
sesuai aturan kurikulum 2006 seperti pada hasil berikut: pertama, dalam kegiatan mengamati siswa sudah melakukan proses pengamatan baik dalam
kelas maupun diluar kelas. Kedua, dalam kegiatan menanya siswa sudah terlihat aktif untuk bertanya meskipun tidak semua siswa bisa bertanya dengan baik
sesuai proses pembelajaran. Ketiga, dalam kegiatan mencoba siswa sudah melakukan percobaan yang diberikan oleh wali guru kelas dengan media yang
disediakan. Keempat, dalam kegiatan menalar siswa sudah mencoba untuk mengaitkan antara konsep dan fakta dengan menghubungkan fakta-fakta yang
telah ditemukan dalam proses pembelajaran. Kelima, dalam kegiatan mengkomunikasikan sudah terlihat jelas dari hasil observasi didalam kelas
dengan didukung
oleh hasil
wawancara guru
kelas. Kegiatan
mengkomunikasikan sudah diterapkan dalam lima M pendekatan saintifik, siswa
53
terlihat jelas aktif dalam proses pembelajaran dan diakhir penjelasan guru, siswa diberi kesempatan untuk menceritakan ulang apa yang dijelaskan dan apa yang
dipahami dengan yang tidak dipahami. Maka sangat terlihat bahwa siswa sudah
melakukan kegiatan mengkomunikasi.
Menurut guru kelas V A, pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2006 dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdiri dari lima aspek yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi mencoba,
menalar mengasosiasikan,
dan mengkomunikasikan. Deskripsi tersebut sesuai dengan langkah-langkah
pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran menurut Daryanto 2014: 59 meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya,
percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan,
dan mencipta.
Manfaat yang diperoleh guru dalam menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran yaitu dengan adanya pendekatan saintifik siswa
menjadi lebih aktif, kreatif, pembelajaran semakin lebih menyenangkan, siswa dapat berpikir lebih ilmiah dan karakter siswa semakin dibentuk. Hal tersebut
sejalan dengan prinsip yang dikemukakan oleh Hosman 2014: 37 yang mengatakan bahwa pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan
motivasi mengajar guru serta pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan
kemampuan berpikir siswa.
54
Dari hasil penelitian, guru melakukan perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pada tahap
perencanaan guru membuat silabus dan RPP serta menyiapkan materi yang akan diajarkan pada siswa. Selain silabus, RPP, dan materi pembelajaran guru juga
menyiapkan media yang akan digunakan untuk proses pembelajaran karena dalam penerapan pendekatan saintifik penggunaan media sangat penting untuk
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Pada tahap pelaksanaan biasanya guru mulai menerapkan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi mencoba,
menalar mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Dalam tahap pelaksanaan ini guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator yang
baik dalam proses pembelajaran agar siswa lebih termotifasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini sejalan dengan prinsip pengelolaan pembelajaran menurut
Trianto 2011: 154 yaitu pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Guru harus mampu
menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran.
Terkait dengan peran siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik sudah terlihat dengan jelas bahwa siswa
sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari keaktifan semua siswa serta kreatifitas yang ditonjolkan dan dihasilkan selama
mengikuti proses pembelajaran. Siswa semakin lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran yang diberikan tidak terlalu
55
banyak menampilkan teori tetapi lebih banyak menampilakan praktek.Hasil temuan ini sejalan dengan salah satu tujuan dari pendekatan saintifik yang
dijelaskan oleh Hosnan 2014: 36 yaitu terciptanya kondisi pembelajaran
dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum 2006 atau yang disebut KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan guru-guru merasa sama
sekali tidak memiliki kendalakarena lebih memudahkan siswa sesudah kurikulum 2013 diganti karena buku-buku sumber masih sangat banyak tersedia
sehingga lebih memudahkan siswa dalam menerapkan pelaksanaan pendekatan
saintifik.
Dari paparan hasil penelitian diatas, dapat diamati bahwa siswa sudah dapat memahami dengan baik dan jelas pendekatan saintifik melalui proses
pembelajaran dengan baik dan tidak juga tidak ada kendala diatas yang dapat diatasi. Maka penerapan pendekatan saintifik sudah jelas bahwa telah diterapkan
dengan sangat baik.