Tujuan Penelitian Manfaat penelitian

10 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ”. Dari berbagai pendapat pengertian pembelajaran di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran atau media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Proses yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa juga melalui guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan media. Demikian pula kunci pokok pembelajaran ada pada guru pengajar, tetapi bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif sedang siswa pasif. Pembelajaran menuntut keaktifan kedua belah pihak yang sama-sama menjadi subjek pembelajaran.Jadi, jika pembelajaran ditandai oleh keaktifan guru sedangkan siswa hanya pasif, maka pada hakikatnya kegiatan itu hanya disebut mengajar maka diharuskan untuk siswa sama-sam aktif seperti pengajar.Demikian pula bila 11 pembelajaran dimana siswa yang aktif tanpa melibatkan keaktifan guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka hanya disebut belajar.Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menuntut keaktifan guru dan siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dialami setiap orang sepanjang hayat serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pada dasarnya Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.

2. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Memurut Usman Samatowa 2011: 3 Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa Inggris science.Kata science sendiri berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti saya tahu. Sedangkan science terdiri dari dua kata yaitu social science Ilmu Pengetahuan Sosial dan natural science Ilmu Pengetahuan Alam. Namun dalam perkembangannya, science sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti ilmu pengetahuan alam saja. Oleh karena itu yang menjadi pilihan dalam pembahasan ini untuk lebih fokus adalah diantara salah satunya yaitu natural sicence Ilmu Pengetahuan Alam. 12 Ilmu Pengetahuan Alam IPA mempelajari alam semesta, benda- benda yang ada dipermukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. Menurut H.W Fowler Trianto 2010: 134, IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan yang berhubungan dengan gelaja-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan dedukasi. Sedangkan Kardi dan Nur Trianto 2010: 134 mengatakan bahwa IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Adapun menurut Wahana Trianto 2010:136, IPA adalah suatu kumpulan pengetahuaan yang tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Piaget Usman Samatowa 2011: 5 mengatakan bahwa pengalaman langsung memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil sejak lahir sampai umur 12 tahun. Anak akan siap untuk mengembangkan konsep tertentu hanya bila telah memiliki struktur kognitif