14
berkaitan dan dengan demikian, maka merencanakan pelaksanaan pembelajaran adalah merencanakan setiap komponen sesuai dengan struktur
dan tujuan dari pembelajaran.
Peraturan Pemerintah dalam Nomor 19 tahun 2005 bab IV pasal 20 yang menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya lima komponen pokok, yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, sumber belajar dan penilian hasil belajar. 1 tujuan pembelajaran dalam standar isi dan standar kompetensi lulusan tujuan
pembelajaran di rumuskan dalam bentuk kompetensi yang harus dicapai oleh siswa setelah berakhir suatu proses pembelajaran 2 materiisi pembelajaran
berkenaan dengan bahan pembelajaran yang harus dikuasai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran harus digali dari berbagai
sumber belajar sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai 3 metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk dapat mendorong siswa
dalam beraktivitas sesuai dengan gaya belajarnya 4 media dan sumber belajar. Media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu
untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang harus dipelajari
sesuai dengan materi pelajaran 5 Evaluasi dalam KTSP diarahkan bukan hanya sekadar untuk mengukur keberhasilan setiap siswa dalam pencapaian
15
hasil belajar, tetapi juga untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan setiap siswa.
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi siswa
untuk mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dalam
rangka pelaksanaan KTSP, guru harus menyusun RPP dengan menyesuaikan beberapa komponen dengan dokumen kurikulum tersebut. Selain itu di
dalam rencana pelaksanaan pembelajarannya harus menerapkan pendekatan saintifik scientific dalam penyusunan kegiatan pembelajaran yaitu dengan
merencanakan proses kegiatan pembelajaran.
Diketahui bahwa kurikulum KTSP mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses
pembelajaran tidak langsung. “Proses pembelajaran langsung adalah proses
pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi
langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung
tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring sesuai dengan apa yang sudah
16
ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut
dengan instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak
dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang
nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan
moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah dan masyarakat
” Kemendikbud,
2013: 17-18. B. Kajian Tentang Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan Saintifik
Hosnan 2014: 34 mengemukakan bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajarn yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan, mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan
”.
Menurut Nur Putra, 2013: 12 pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran dimana peserta didik diajak untuk melakukan
17
proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan
scientific dalam melakukan penyelidikan ilmiah yang artinya peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan
nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.
Pendekatan pembelajaran berbasis peningkatanketerampilan proses sains adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan
proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu menurut Beyer Djohar, 2007: 20. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian
pengetahuan dari pada transfer pengetahuan. Peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran,
guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan
kegiatan belajar.
Menurut Daryanto 2014: 51 pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
18
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan dalam proses pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan sains yaitu mencari tahu sendiri fakta-fakta dan pengetahuan yang dikaitkan dengan materi pembelajaran. Pendekatan
saintifik lebih menekankan kepada peserta didik sebagai subjek belajar yang
harus dilibatkan secara aktif.
Pendekatan saintifik pada dasarnya memandang fenomena khusus unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada
simpulan. Demikian diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian. Untuk dapat disebut sebagai pendekatan saintifik, metode pencarian method
of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi,
empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.
Penerapan pendekatan ilmiah memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi diantaranya adalah sebagai berikut 1 materi pembelajaran berbasis
pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu dengan pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran; bukan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata 2 penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka
yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis untuk guru harus mengetahui perencanaan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran 3 mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,
19
memsahami, memecahkan
masalah, dan
mengaplikasikan materi
pembelajaran 4 mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran 5 mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespon materi pembelajaran 6 berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan 7 tujuan
pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya Kemendikbud, 2013: 2-3.
Kegiatan Pelaksanaan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran adalah guru harus perlu mengetahuai hal-hal pokok atau permasalahan yang ada
dalam penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA dikelas yaitu: 1 bagaimana perencanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA 2
bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA 3 apa yang menjadi kendala bagi guru kelas dalam mengimplementasikan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran 4 bagaimana solusi yang diterapkan oleh guru untuk mengatasi kendala dalam mengimplementasikan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Adapun yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah