1. Berapakah debit banjir rancangan maksimum dengan kala ulang periode tertentu pada daerah studi kasus ?
2. Berapakah besar kapasitas saluran drainase eksisting maksimum pada daerah yang dikaji ?
3. Bagaimanakah hasil evaluasi kapasitas saluran drainase eksisting terhadap debit banjir rancangan ?
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil pembahasan yang maksimal maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas. Berdasarkan latar belakang masalah yang
ditulis diatas maka batasan masalah dalam kajian ini yaitu evaluasi kondisi eksisting sistem drainase yang terdapat di kawasan jalan Jati Kelurahan Pancuran
Bambu Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga. Apakah daya tampung sistem drainase sudah mencukupi kebutuhan atau tidak dan berapa kelebihan volume
limpasan yang terjadi di daerah tersebut.
1.4 Tujuan
Studi yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi kondisi dari saluran drainase yang terdapat di daerah jalan Jati, saluran drainase yang ada dapat
berfungsi secara maksimum dalam mengurangi genangan yang terjadi pada ruas jalan tersebut sehingga tercipta kondisi jaringan drainase yang baik dan
berkualitas dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran secara ilmiah bagi pemerintah kota dalam mengatasi permasalahan
drainase di kota Sibolga, khususnya di Kelurahan Pancuran Bambu.
Hasil dari studi ini diharapkan dapat memberikan suatu evaluasi serta masukan bagi pihak-pihak yang terkait atas kondisi dari suatu jalan raya agar
dapat merencanakan sistem drainase perkotaan terutama tentang keberadaan saluran drainase yang baik, strategis dan terpadu.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir dijabarkan dengan dua aspek yaitu aspek literatur dan aspek pengumpulan data.
1.6.1 Literatur
Mencari dan mempelajari pustaka yang berhubungan dengan desain penyaluran air buangan dari berbagai sumber seperti berupa literatur buku,
catatan kuliah, jurnal, majalah, artikel, maupun data dari internet.
1.6.2 Pengumpulan Data
a. Data Primer diperoleh dengan mengadakan kunjungan langsung di daerah
penelitian sehingga diperoleh kondisi eksisting drainase. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan mengukur langsung dan wawancara
kepada masyarakat di daerah studi kasus. b.
Data sekunder, meliputi ; 1. Peta lokasi studi untuk mengetahui lokasi studi perencanaan.
2. Peta Tata Guna Lahan yang diperoleh dari Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Sibolga.
Universitas Sumatera Utara
3. Skema lokasi genangan untuk mengetahui letak titik genangan- genangan yang terjadi di daerah yang dikaji.
4. Skema jalan dan jaringan saluran drainase. 5. Data curah hujan guna keperluan hidrologi. Data curah hujan yang
diperlukan untuk analisa hidrologi selama 10 tahun. 6. Data penduduk untuk memproyeksikan jumlah penduduk dan
menghitung kebutuhan air perorangperhari 7. Data saluran drainase eksisting yang telah ada untuk mengetahui
kapasitas dan seberapa jauh evaluasi saluran drainase yang ada.
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun tahapan sistematika penulisan tugas akhir ini : Bab I. Pendahuluan
Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi tinjauan umum, latar belakang, ruang lingkup permasalahan,
pembatasan masalah, tujuan, manfaat ,dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian agar dapat memberikan gambar model dan metode analisis yang akan
digunakan dalam menganalisa masalah. Bab III. Metodologi Penelitian dan Karakteristik Lokasi Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dan rencana kerja dari penelitian serta mendeskripsikan lokasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Bab IV.Analisis Pembahasan Bab ini merupakan analisa tentang permasalahan, evaluasi, dan
perhitungan terhadap masalah yang ada di lokasi penelitian. Bab V. Kesimpulan dan Saran
Merupakan kesimpulan dari butir – butir kesimpulan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan
rekomendasi saran yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan hasil penelitian di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
Drainase yang berasal dari bahasa Inggris drainage mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik
sipil, drainase secara umum dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan,
maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasanlahan, sehingga fungsi kawasanlahan tidak terganggu. Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk
mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase menyangkut tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah.
Drainase adalah istilah untuk tindakan teknis penanganan air kelebihan yang disebabkan oleh hujan, rembesan, kelebihan air irigasi, maupun air buangan
rumah tangga, dengan cara mengalirkan, menguras, membuang, meresapkan, serta usaha-usaha lainnya, dengan tujuan akhir untuk mengembalikan ataupun
meningkatkan fungsi kawasan. Secara umum sistem drainase merupakan suatu rangkaian bangunan air yang berfungsi mengurangi danatau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan. Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.
Jika diasumsikan besarnya curah hujan dan intensitas hujan selalu tetap maka limpasan yang dinyatakan dengan dalamnya air rata-rata akan selalu sama.
Berdasarkan asumsi tersebut mengingat aliran per satuan luas tetap maka ketinggian aliran sungai akan sebanding sengan luas daerah pengaliran tersebut..
Universitas Sumatera Utara