yang sama dengan relaksasi autogenik dalam Mind Body Therapy, yaitu kesamaan dalam hal konsentrasi dan self healing.
Black Hawks 2005 mengidentifikasi Mind Body Intervention sebagai komplementer dan alternatif medicin CAM, adapun mind body intervention
merupakan intervensi pikiran tubuh yang menggunakan tehnik yang bervariasi untuk meningkatkan kapasitas pikiran sehingga mempengaruhi fungsi dan
manisfestasi tubuh, meliputi : 1 aromaterapi, 2 terapi seni, musik dan dansa, 3 Biofeedback, 4 imageri dan 5 relaksasi PMR, Benson, nafas dalam, relaksasi
autogenik, 6 meditasi, 7 Shamanism, 8 spiritual healing, 9 tai Chi
2.5 Landasan Teori
2.5.1. Self-Care Deficit Theory of Nursing
Self-Care Deficit Theory of Nursing yang dikembangkan oleh Orem 2001 dalam Tomey Alligood, 2006.
terdiri dari tiga teori umum yang saling berkaitan, yaitu : a.
The Theory of Self-Care Untuk memahami tentang teori perawatan diri, perlu dipahami terlebih
dahulu mengenai konsep dasar perawatan diri self-care, kemampuan perawatan diri self-care agency, faktor yang mempengaruhi perawatan diri basic
conditioning factors, dan terapi kebutuhan perawatan diri therapeutic self-care demand.
Perawatan diri self-care adalah pelaksanan aktivitas individu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dalam mempertahankan hidup, kesehatan
Universitas Sumatera Utara
dan kesejahteraan. Jika perawatan diri dapat dilakukan dengan efektif, maka dapat membantu individu dalam mengembangkan potensi dirinya Orem 2001 dalam
Tomey Alligood, 2006. Kemampuan perawatan diri self-care agency adalah kemampuan
individu untuk terlibat dalam proses perawatan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan faktor pengkondisian perawatan diri. Faktor yang mempengaruhi
perawatan diri basic conditioning factor yang terdiri dari faktor usia, jenis kelamin, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem perawatan kesehatan,
kebiasaan keluarga, pola hidup, faktor lingkungan dan keadaan ekonomi. Terapi kebutuhan perawatan diri therapeutic self-care demand, yaitu tindakan yang
dilakukan sebagai bantuan untuk memenuhi syarat perawatan diri. b.
The Theory of Self-Care Deficit Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem. Teori ini
mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan. Keperawatan diperlukan ketika individu tidak mampu atau mengalami keterbatasan dalam memenuhi syarat
perawatan diri yang efektif. Keperawatan diberikan jika tingkat kemampuan perawatan diri lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri atau
kemampuan perawatan diri seimbang dengan kebutuhan namun hubungan defisit dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan kemampuan, peningkatan kualitas dan
kuantitas kebutuhan atau keduanya. Teori self care deficit diterapkan bila anak belum dewasa, kebutuhan
melebihi kemampuan perawatan, kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi
Universitas Sumatera Utara
diprediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya;
bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support baik secara fisik atau psikologis, meningkatkan pengembangan
lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau memberi pendidikan pada orang lain.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai
keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total
atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang dalam bertindakberaktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang
perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami penurunandefisit perawatan diri.
Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri. Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang jatuh
pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti stress fisik dan psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau orang yang
memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan self
Universitas Sumatera Utara
care theraupetic. Nursing agency menggunakan kegiatan gabungan berarti bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi, dilakukan secara serentak atau berhubungan
dengan layanan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang melakukan kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan tentang asuhan
keperawatan yang diberikan sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang tepat bagi klien.
c. The Theory of Nursing System
Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktek keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi untuk mencapai kebutuhan
perawatan diri self-care demand pasiennya dan untuk melindungi dan mengontrol latihanpengembangan dari kemampuan perawatan diri pasien self-
care agency. Orem 2001 dalam Tomey Alligood, 2006 mengidentifikasi tiga
klasifikasi dari sistem keperawatan berdasarkan kemampuan pasien dalam mencapai syarat pemenuhan perawatan diri.
1 Wholly Compensatory System
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan kompensasi penuh kepada pasien disebabkan
karena ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri. Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh dibutuhkan ketika
perawat harus menjadi peringan bagi ketidakmampuan total seorang pasien dalam hubungan kegiatan merawat yang membutuhkan tindakan penyembuhan dan
manipulasi. Perawat mengambil alih pemenuhan kebutuhan self care secara
Universitas Sumatera Utara
menyeluruh kepada pasien yang tidak mampu, misal: pada pasien koma atau pasien bayi.
2 Partly Compensatory System
Sistem penyeimbang sebagian yaitu sistem keperawatan dalam memberikan perawatan diri kepada pasien secara sebagian saja dan ditujukan pada
pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan oleh pasien dalam memenuhi
kebutuhan self care-nya, dijalankan pada saat perawat dan pasien menjalankan intervensi perawatan atau tindakan lain yang melibatkan tugas manipulatif atau
penyembuhan, misal: pasien usia lanjut, pasien stroke dengan kelumpuhan. 3
Supportive-Educative System Sistem yang mendukungmendidik yaitu tindakan keperawatan yang
bertujuan untuk memberikan dukungan dan pendidikan agar pasien mampu melakukan perawatan mandiri. Perawat memberikan pendidikan kesehatan atau
penjelasan untuk memotivasi melakukan self care, tetapi yang melakukan self care adalah pasien sendiri, misal: mengajarkan pasien merawat lukannya,
mengajarkan bagaimana menyuntik insulin. Diperlukan pada situasi dimana pasien harus belajar untuk menjalankan ketentuan yang dibutuhkan secara
eksternal atau internal yang ditujukan oleh therapeutic self care, namun tidak dapat melakukan tanpa bantuan. Metode bantuan diantaranya: tindakan, panduan,
pelajaran, dukungan dan memberikan lingkungan yang membangun.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Sistem Dasar Keperawatan oleh Orem Relaksasi autogenik merupakan relaksasi yang mudah diajarkan pada
pasien dalam rangka meningkatkan kemandirian pasien dalam masalah kesehatannya. Perawat berperan memfasilitasi kemandirian pasien, hal ini sesuai
dengan konsep self care Orem dalam hal ini teori sistem keperawatan, pasien dipandang sebagai individu yang memerlukan dukungan dan edukatif. Individu
masih memiliki potensi untuk merawat diri dalam memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan. Pasien DMT2 dapat mencapai
atau kesehatan yang optimal dengan mengetahui perawatan yang tepat seperti pengontrolan kadar glukosa darah mandiri Ernawati, 2013. Kesejahteraan atau
kesehatan optimal dapat dicapai pasien apabila mengetahui dan dapat melakukan
Universitas Sumatera Utara
perawatan yang tepat sesuai dengan kondisinya. Perawat menurut Orem berperan sebagai pendukung atau pendidik bagi pasien DMT2 untuk tetap mempertahankan
kemampuan optimalnya dalam mencapai sejahtera Ernawati, 2013; Orem 2001 dalam Tomey Alligood, 2006.
Menurut Orem 2001, perawatan merupakan suatu kebutuhan universal untuk menjaga dan meningkatkan eksistensi diri, kesehatan dan kesejahteraan
hidup. Pasien DMT2 yang menjalani perawatan sering mengalami stres fisik maupun psikologis akibat penyakitnya. Stres fisik maupun psikologis dapat
memicu meningkatnya kadar glukosa darah. Oleh sebab itu selain memberikan terapi kolaboratif, perawat dapat membantu pasien mencapai kemampuan dalam
mengontrol kadar glukosa darah melalui relaksasi autogenik.
2.6 Kerangka Teori