menunjukkan bahwa masalah gizi pada usia lanjut sebagian besar merupakan masalah gizi berlebih dan kegemukan yang memicu timbulnya
penyakit degenerative Maryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi, Batubara, 2008.
2.2. Diabetes Melitus 2.2.1. Definisi
Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang dikarakteristikkan oleh tingginya KGD hiperglikemia karena gangguan sekresi
insulin, kerja insulin, atau keduanya Smeltzer Bare, 2008; Levitt, 2008.
2.2.2. Klasifikasi DM
Klasifikasi DM dapat dibedakan berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan lamanya mendapat terapi. Secara garis besar DM dapat diklasifikasikan
sebagai berikut : 1
Tipe 1, yaitu DM tergantung insulin DM Tipe 1 DMT1 adalah diabetes melitus yang tergantung insulin untuk
mengatur metabolisme glukosa dalam darah. Tipe ini terjadi 5-10 dari keseluruhan penderita DM. Pada DMT1 terjadi kerusakan sel beta dalam
menghasilkan insulin karena proses autoimun, sebagai akibatnya pasien kekurangan insulin bahkan tidak ada insulin, sehingga memerlukan insulin
supaya glukosa darah dalam batas terkontrol Smeltzer Bare, 2008; Sustrani, et al., 2010.
Universitas Sumatera Utara
2 Tipe 2, yaitu tidak tergantung insulin
DMT2 merupakan jenis penyakit diabetes melitus dimana individu mengalami sensitivitas terhadap insulin atau lebih dikenal dengan resistensi
insulin dan kegagalan fungsi sel beta sehingga mengakibatkan penurunan produksi sel beta. Tipe ini mengenai sekitar 90-95 dari keseluruhan
penderita DM. Pada awalnya diatasi dengan diet dan latihan. Jika peningkatan glukosa darah tetap terjadi, maka dilengkapi dengan obat
hiperglikemia oral OHO. Pada sebagian penyandang DMT2, obat oral tidak mengendalikan kondisi hiperglikemia, sehingga diperlukan
penyuntikan insulin. DMT2 sering ditemukan pada usia lebih dari 30 tahun atau obesitas Smeltzer Bare, 2008; Soegondo, et al., 2009.
3 DM yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
Beberapa DM tipe lain seperti defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insuslin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau
zat kimia, infeksi, sebab imunologi dan sindrom genetik. Risiko berkembangnya jenis diabetes ini seiring dengan meningkat usia, obesitas,
dan kurangnya aktivitas fisik. Terjadi sebanyak 1 - 2 dari semua penderita DM, dimana jenis ini sering ditemukan didaerah tropis dan negara
berkembang Soegondo, 2009; Black Hawks, 2006. 4
DM gestasional DM gestasional adalah terjadi intoleransi tingkat glukosa darah pada masa
kehamilan. Hiperglikemia terjadi karena sekresi hormon placenta sehingga menyebabkan resistensi insulin. Diabetes gestasional terjadi pada 14 dari
Universitas Sumatera Utara
semua wanita hamil dan meningkat resikonya pada mereka yang mengalami hipertensi pada masa kehamilan. DM tipe ini meliputi 2 hingga 5 dari
keseluruhan DM ADA, 2010; Soegondo, et al., 2009.
2.2.3. Diabetes Melitus Tipe 2