perawatan yang tepat sesuai dengan kondisinya. Perawat menurut Orem berperan sebagai pendukung atau pendidik bagi pasien DMT2 untuk tetap mempertahankan
kemampuan optimalnya dalam mencapai sejahtera Ernawati, 2013; Orem 2001 dalam Tomey Alligood, 2006.
Menurut Orem 2001, perawatan merupakan suatu kebutuhan universal untuk menjaga dan meningkatkan eksistensi diri, kesehatan dan kesejahteraan
hidup. Pasien DMT2 yang menjalani perawatan sering mengalami stres fisik maupun psikologis akibat penyakitnya. Stres fisik maupun psikologis dapat
memicu meningkatnya kadar glukosa darah. Oleh sebab itu selain memberikan terapi kolaboratif, perawat dapat membantu pasien mencapai kemampuan dalam
mengontrol kadar glukosa darah melalui relaksasi autogenik.
2.6 Kerangka Teori
Pada klien DMT2 terdapat penurunan intake oleh sel terhadap glukosa yang menyebabkan glukosa dalam darah meningkat. Apabila keadaan ini tidak
ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi akut dan kronik, dimana komplikasi ini menyebabkan stres dan kecemasan yang pada akhirnya dapat
menyebabkan peningkatan glukosa darah. Relaksasi autogenik bertujuan untuk melatih individu menguasai munculnya emosi dan menstimuli kelenjar andrenal,
pankreas dan hati untuk membantu mengontrol kadar glukosa darah dalam batas normal. Perawat berperan memberikan dukungan dan pendidikan melalui
relaksasi autogenik hingga klien mampu melakukan sendiri tanpa bergantung pada terapisnya. Hubungan berbagai variabel dalam penelitian ini diuraikan pada
gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian
Sumber : Kombinasi dari Black Hawks 2005; Perkeni 2011; Snyder Lindquist 2002; Riyadi Sukarmi 2006; Corwin 2009; Tomey Alligood
2006 Diabetes Melitus
SAM HPA
Sistem saraf
Medula Kortek adrenal
Produksi Kortisol Produksi
- Merangsang
glukoneogenesis dan menghambat
penyerapan glukosa
- Penguraian
protein -
Lipolisis -
Peningkatan produksi
glucagon -
Penurunan produksi
insulin
Penurunan kadar glukosa darah
Hiperglikemia Penurunan stres
Memperbaiki mood
Produksi Endorpin
Relaksasi Autogenik
Respon Relaksasi Hipofisis anterior
Teori Orem Keterbatasan
perawatan
Kemandirian Bantuan Suportif
dan edukasi
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan landasan berfikir untuk melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori, dimana disusun berdasarkan variabel-
variabel yang ada dalam penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1.
Variabel terikat dependent Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar glukosa darah pada DMT2
sebelum dan setelah mendapat relaksasi autogenik. 2.
Variabel bebas independent Variabel bebas dalam penelitian ini adalah relaksasi autogenik pada pasien
DMT2 yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
3. Variabel pengganggu confounding
Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, penyakit penyerta dan lamanya menderita diabetes.
Hubungan antara variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Variabel independen
Relaksasi autogenik Variabel dependen
Penurunan kadar gula darah
Variabel pengganggu Usia
Jenis kelamin Penyakit penyerta
Lamanya menderita DM
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel dan definisi operasional,
metode pengukuran, metode analisis data dan pertimbangan etik.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian metode Quasi Eksperimen. Polite Beck 2006
mendefinisikan desain Quasi Eksperimen sebagai penelitian yang memberikan manipulasi pada variabel independen untuk mengetahui efek dari manipulasi
tersebut. Penelitian ini memberikan manipulasi berupa tindakan relaksasi autogenik pada pasien DMT2.
Pendekatan desain penelitian dengan pretest-posttest control group design,
yaitu melakukan perbandingan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan setelah intervensi diberikan, pada desain ini kelompok intervensi
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati
kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Polit Beck,
2006. Berdasarkan hipotesa penelitian untuk menjawab tujuan umum penelitian maka bentuk skema penelitian akan tergambar dengan pada gambar 3.1
Universitas Sumatera Utara