Patofisiologi Manifestasi klinis Diabetes Melitus 1. Definisi

4 Faktor keturunangenetik DM dapat diturunkan dari keluarga sebelumnya yang juga menderita DM, karena kelainan gen menyebabkan tubuhnya tidak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tetapi resiko terjadinya DM juga tergantung pada kelebihan berat badan, kurang gerak dan stres Levitt, 2008; Sustrani, et al., 2010.

2.2.6. Patofisiologi

Pankreas adalah kelenjar penghasil insulin, didalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau dalam peta, sehingga disebut pulau-pulau langerhans pankreas. Pulau-pulau ini berisi sel alpa yang menghasilkan hormon glukagon dan sel beta yang menghasilkan insulin. Kedua hormon ini bekerja berlawanan, glukagon meningkatkan glukosa darah sedangkan insulin bekerja menurunkan kadar glukosa darah Price Wilson, 2006; Subekti Suyono, 2009. Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, kemudian di dalam sel glukosa ini dimetabolismekan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada DM tipe 1 atau bila insulin itu kerjanya tidak baik seperti dalam keadaan resistensi insulin DMT2, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel akibatnya glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa dalam darah meningkat Suyono, 2009 dalam Soegondo, et al., 2009. Pada awalnya, resistensi insulin belum menyebabkan diabetes klinis. Sel Beta pankreas masih dapat mengkompensasi, sehingga terjadi hiperinsulinemia, Universitas Sumatera Utara dengan tujuan normalitas KGD. Mekanisme kompensasi yang terus menerus menyebabkan kelelahan sel beta pankreas exhaustion, kondisi ini disebut dekompensasi dimana produksi insulin menurun secara absolut. Resistensi dan penurunan produksi insulin menyebabkan peningkatan KGD. Kondisi ini memenuhi kriteria diagnostik DM Manaf, 2006; Waspadji, 2009.

2.2.7. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis DMT2 berhubungan dengan defisiensi relatif insulin. Akibat defisiensi insulin ini pasien tidak dapat mempertahankan KGD normal. Apabila hiperglikemia melebihi ambang ginjal 180mgdl, maka timbul tanda dan gejala glukosuria yang akan menyebabkan diuresis osmotik. Akibat diuresis osmotik akan meningkatkan pengeluaran urin poliuri, timbul rasa haus yang menyebabkan banyak minum polidipsi. Pasien juga banyak makan polifagi akibat katabolisme yang dicetuskan oleh defisiensi insulin dan pemecahan protein serta lemak. Karena glukosa hilang bersama urin, maka pasien mengalami keseimbangan kalori negatif, akibatnya berat badan menurun. Pasien juga mengalami gejala lain seperti keletihan, kelemahan, tiba-tiba terjadi perubahan pandangan, kebas pada tangan atau kaki, kulit kering, luka yang sulit sembuh, dan sering muncul infeksi Price Wilson, 2006; Schteingart, 2006; Smeltzer Bare, 2008.

2.2.8. Diagnosis Diabetes Melitus