commit to user 58
B. Penelitian yang Relevan
Dalam bagian ini akan dikemukakan hasil penelitian relevan yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini antara lain:
1. Primasari Wahyuni. 2010. Novel
Menebus Impian
Karya Abidah El Khalieqy dengan kajian feminisme dan nilai pendidikan. Tesis.
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil dari penelitian tersebut memfokuskan pada eksistensi
perempuan, pokok-pokok pikiran feminisme liberal, dan keadaan feminis masyarakat serta mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Primasari Wahyuni dalam novel
Menebus Impian
dengan
Mimi Lan Mintuna
ialah sama- sama mengangkat permasalahan perempuan dan menuntut kesetaraan
gender. Pendekatan yang digunakan sama-sama menggunakan pendekatan feminisme dan metode kualitatif. Perbedaan dari kedua
penelitian tersebut terletak pada perbedaan data dan sumber. Selain itu penelitian novel
Menebus Impian
lebih menekankan pemikiran feminis liberal sedangkan penelitian novel
Mimi Lan Mintuna
lebih menekankan feminis sosialis dan nilai-nilai pendidikan.
2. Riries Rengganis dan Rachmat Djoko Pradopo dalam
Saman
dan
Larung
:
Seksualitas Perempuan dalam Karya Sastra
yang dimuat di Humanika Vol.18 No.4 Oktober 2005.
commit to user 59
Hasil dari penelitian tersebut membahas ketidakadilan gender yang dialami tokoh-tokohnya. Penelitian tersebut membahas perlunya
kesetraan gender dalam segala bidang kehidupan termasuk masalah seksual. Hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan menjadi
salah satu penyebab ketidakadilan gender. Perempuan dijadikan objek pemuas hasrat laki-laki. Mereka kehilangan hak atas tubuhnya sendiri.
Persamaan penelitian yang dilakukan Ika Inayati ialah sama-sama mengangkat permasalahan perempuan dan menuntut kesetaraan
gender. Pendekatan yang digunakan sama-sama menggunakan pendekatan feminisme dan metode kualitatif. Perbedaan dari
penelitian tersebut terletak pada perbedaan data dan sumber. Selain itu penelitian novel Saman dan Larung lebih menekankan pemikiran
feminis radikal sedangkan penelitian novel
Mimi Lan Mintuna
lebih menekankan feminis sosialis dan mengkaji nilai-nilai pendidikan.
3. Ika Inayati Feminisme dalam Novel
Nayla
Karya Djenar Maesa Ayu yang dimuat di Alayasastra Vol. 6 No. 1 Mei 2010.
Djenar Maesa Ayu mengangkat realitas sosial yang ada di masyarakat khususnya tentang seksualitas perempuan. Dalam novel
Nayla
, terdapat pesan dan gagasan feminisme yang berlawanan dengan sistem partiarkat yang selama ini masih dianut oleh
masyarakat Indonesia. Untuk mengungkap pesan dan gagasan ini, penelitian menggunakan pendekatan feminisme. Dalam penelitian ini,
ditemukan pesan-pesan dan gagasan-gagasan feminisme tentang
commit to user 60
seksualitas perempuan,
inferioritas perempuan,
domestikasi, kemandirian perempuan, serta pandangan masyarakat terhadap karya
sastra dan penulis perempuan. Persamaan penelitian yang dilakukan Ika Inayati ialah sama-sama
mengangkat permasalahan perempuan dan menuntut kesetaraan gender. Pendekatan yang digunakan sama-sama menggunakan
pendekatan feminisme dan metode kualitatif. Perbedaan dari penelitian tersebut terletak pada perbedaan data dan sumber data.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ika Inayati mengangkat permasalahan ketidakadilan gender terutama kekerasan seksual pada
perempuan. Penelitian tersebut menggunakan pemikiran feminis radikal sedangkan penelitian novel
Mimi Lan Mintuna
lebih menekankan feminis sosialis dan mengkaji nilai-nilai pendidikan.
4.
Retty Isnendes and Dingding Haerudin
. A Discourse of the Female Body in an Ancient Sundanese Literary Work of Lutung Kasarung: An
Eco-Feminist
. Tawarikh International Journal for Historical Studies, Vol 3. NO. 1 2011
This research investigates Sundanese narrative poems in ” Lutung Kasarung” LK with an eco-feminist theory. This research draws
upon an analytical descriptive method of literary research with a data collection method and a feminist text analysis. The data sources were
two texts of narrative poems of LK which had been converted into a story by Ahmad Bakri 1976 and documents from an oral story which
commit to user 61
had been rewritten by C.M. Pleyte 1910. This study reveals that: 1there was an event that underlied the representation of the female
body, there was a discourse that explored the female body, and the characters presented were related and formed an event in the social
reality of the Kingdom of Pasirbatang; 2 a denialof Carolyn Merchant’s theory, particularly in the context of women and ecology
as well as as of women and reproduction. The denial was represented by the character of Purba Rarang; and 3 there was injustice towards
female characters, although it was hidden beneath the writer’s worship to women.
Penelitian ini menyelidiki cerita
Lutung Kasarung
yang berasal dari Sunda.
Lutung kasarung
dikaji dengan pendekatan eco- feminis. Penelitian ini sangat menarik karena menganalisis perjungan hak
wanita dalam karya sastra dengan metode analisis deskriptif. Sumber data terdiri dari dua teks syair dan puisi yang telah diubah menjadi
cerita oleh Ahmad Bakri 1976 dan dokumen dari sumber lisan. Cerita yang telah ditulis ulang oleh C.M. Pleyte 1910. Studi ini
mengungkapkan bahwa: 1 Terdapat suatu peristiwa yang mendasari penyajian tubuh perempuan. Tubuh perempuan dilihat dari karakter
perempuan yang dikonstruksi secara sosial di dalam sistem Kerajaan Pasirbatang; 2 Suatu pengingkaran tentang teori Carolyn
Merchant’S. terutama sekali dalam konteks perempuan-perempuan dan ekologi. Seperti perempuan-perempuan dan reproduksi.
commit to user 62
Pengingkaran telah diwakili oleh karakter tentang Purba Rarang; Dan 3 adanya ketidakadilan terhadap perempuan, walaupun perempuan
dipuja Persamaan penelitian yang dilakukan
Retty Isnendes and Dingding Haerudin
ialah sama-sama mengangkat permasalahan perempuan dan menuntut kesetaraan gender. Pendekatan yang
digunakan sama-sama menggunakan pendekatan feminisme dan metode kualitatif. Perbedaan dari penelitian tersebut terletak pada
perbedaan data dan sumber data. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Retty Isnendes and Dingding Haerudin
lebih menekankan
citra
perempuan di masyrakat Sunda. Penelitian tersebut menggunakan pemikiran eco feminis sedangkan penelitian novel
Mimi Lan Mintuna
menggunakan pemikiran feminis sosialis dan mengkaji nilai-nilai pendidikan.
C. Kerangka Berpikir