Subordinasi Bentuk Ketidakadilan gender

commit to user 74 Perempuan dijadikan sebagai alat pemuas nafsu. Mereka tidak memiliki hak untuk menentukan hidupnya.

b. Subordinasi

Subordinasi merupakan penempatan kaum perempuan pada posisi tidak penting. Adanya asumsi yang berkembang di masyarakat bahwa perempuan irrasional, emosional dan lemah menyebabkan perempuan kehilangan eksistensinya. Pasalnya perempuan tidak dipercaya menempati posisi penting apalagi dalam ranah publik. Perempuan hanya ditempatkan pada sektor domestik. Adanya subordinasi sangat merugikan kaum perempuan. Perempuan tidak memiliki wadah untuk menggali potensi. Bentuk subordinasi pada novel Mimi Lan Mintuna dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Perempuan adalah semata-mata konco wingking yang tempatnya melulu di dapur mengiris-iris brambang, nyulak-nyulaki kursi, nyapu-nyapu teras, ngosek-ngosek kakus, ngelus-ngelus burung Sylado, 2007: 9. Pada kutipan di atas menerangkan adanya subordinasi, perempuan hanya di tempatkan pada ranah domestik. Pekerjaan perempuan hanya sebatas mengurus sumur kasur dan dapur. Sementara dalam menentukan kebijakan hanya kaum laki-laki yang mempunyai andil. Adanya subordinasi membatasi ruang gerak perempuan. Perempuan tidak mempunyai ruang untuk menunjukkan eksistensinya. commit to user 75 Apabila perempuan ditempatkan pada ranah domestik, maka perempuan hanya dijadikan sebagai konco wingking. Hal tersebutlah yang menyebabkan perempuan dipandang sebelah mata. Budaya patriarkhi yang berkembang di Indonesia merupakan salah satu pemicu timbulnya subordinasi. Patriarkhi merupakan dasar ideologi ketidak setaraan gender. Laki-laki memiliki kekuasaan superior dan privilege ekonomi. Subordinasi dalam novel Mimi Lan Mintuna yang lebih tidak manusiawi dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Mulai hari ini gadis-gadis dari Manado-termasuk Indayanti dan Kalyana-sudah merasakan diperlakukan sebagai sekedar barang, sekedar stock, yang di jual dan dibeli. Tapi mereka pun dibuat yakin bahwa kerja akting memang menjual jasa bakat, dan seperti dikatakan Sean PV, adalah pekerjaan yang serius sekaligus santai Sylado, 2007: 96. Pada kutipan novel di atas menjelaskan subordinasi yang menimpa perempuan korban trafficking. Tubuh mereka dieksploitasi untuk menghasilkan keuntungan. Hal tersebut membuktikan perempuan ditempatkan pada posisi yang rendah. Perempuan dengan segala keindahannya dijadikan pemuas hasrat lelaki. Mereka ditindas dan diperlakukan layaknya barang dagangan. Mereka dijual kepada laki-laki hidung belang dengan harga yang beragam. commit to user 76

c. Stereotipe