Manfaat Pasar Modal Sejarah Pasar Modal Indonesia

5 Menurut Usman 1989 pasar modal merupakan pelengkap sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut pemodal investor dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten perusahaan yang go public. Menurut Husnan 2004 pasar modal merupakan pasar untuk berbagi instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public autortities, maupun perusahaan swasta.

2.1.2 Manfaat Pasar Modal

Menurut Anoraga dan Pakarti 2001 : 8 manfaat pasar modal bagi emiten adalah sebagai berikut : a. Jumlah dana yang dapat dihimpun dalam jumlah yang besar. b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai. c. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam hal pengolahan dana perusahaan. d. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat memperbaiki citra perusahaan. e. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil. f. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal perusahaan. g. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi. h. Tidak ada bebas finansial yang tetap. Universitas Sumatera Utara 6 i. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas. j. Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu. k. Profesionalisme dalam manajemen meningkat. Menurut Anoraga dan Pakarti 2001 : 13 manfaat pasar modal bagi para investor adalah sebagai berikut : 1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain. 2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memegang saham dan bunga tetap atau bunga yang mengembang bagi pemegang obligasi. 3. Mempunyai hak suara dalam RUPS Rapat Umum Pemegang Saham, dan mempunyai hak suara dalam REPO bila diadakan bagi pemegang obligasi. 4. Dapat dengan mudah mengganti investasi, misalnya dari saham A ke saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau mengurangi resiko.

2.1.3 Sejarah Pasar Modal Indonesia

Sejarah pasar modal Indonesia menurut Achmad 2004 : 34 adalah sebagai berikut : Pasar modal di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Perdagangan efek dimulai pada tanggal 14 Desember 1912 bersamaan dengan berdirinya vereniging voor de effectenhandel, anggotanya adalah semula 13 makelar yang diperjual belikan adalah saham dan obligasi perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, juga obligasi yang Universitas Sumatera Utara 7 dikeluarkan oleh pemerintahan Belanda, sertifikat saham perusahaan Amerika dan efek Belanda lainnya : a. Periode 1962 sampai dengan 1929 Pasar modal ini mulai masuk dikalangan perbankan Belanda untuk turut serta sebagai makelar. Semua anggota bursa adalah pengusaha Belanda dan pemodalnya adalah perorangan, pensiunan, lembaga investasi dan perusahaan yang dikuasai oleh Belanda. Pada saat berlangsungnya perang dunia II sekitar tahun 1939 Bursa Surabaya dan Semarang ditutup menyusul kemudian Bursa Efek Jakarta, hingga aktivitas pasar modal Indonesia terhenti. Tahun 1950 pemerintah Indonesia mengeluarkan obligasi, guna mendorong untuk mengaktifkan pasar modal di Indonesia. Dengan UU Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951, yang berubah menjadi UU No. 151952 tentang bursa dan Keputusan Menteri Keuangan No. 189737UU tanggal 1 Nopember 1951. Hingga tanggal 3 Juni 1952 dibuka kembali Bursa Efek Jakarta, setelah terhenti selama kurang lebih 13 tahun. Dengan dibukanya kembali Bursa Efek Jakarta BEJ, aktivitas pasar modal semakin berkembang, hanya keadaan ini berlangsung hingga sampai tahun 1958. b. Periode 1967 sampai dengan 1976 Pada masa orde baru banyak kebutuhan pendanaan pembangunan. Sehingga pemerintah pada tahun 1971 memperkenalkan deposit dan tabanas serta taska. Bersamaan dengan itu Bank Indonesia mengeluarkan Sertifikat Bank Universitas Sumatera Utara 8 Indonesia. Pada tahun 1974, bank-bank diberi kesempatan untuk mengadakan interbank call money market. Keppres No. 521976, ditetapkan pendirian pasar modal, membentuk BPPM dan Bapepam, serta membentuk badan pemecah saham dalam sertifikat yang dilakukan oleh PT. Danareksa. PP No. 251976 ditetapkan penyertaan modal sebesar Rp. 50 miliar bagi PT. Danareksa, memberikan keringanan pajak bagi perusahaan yang go public dan membeli saham serta peraturan permainan di pasar modal. Pada tanggal 10 Agustus 1977 kegiatan pasar modal diresmikan oleh Presiden Soeharto di Jl. Merdeka Selatan Jakarta, dengan misi dan motivasi khas Pasar Modal Indonesia. Perkembangan selanjutnya ternyata menunjukkan bahwa prioritas yang diberikan kepada PT. Danareksa telah menyebabkan berkurangnya kegairahan pasar modal Indonesia. Karena sedikitnya banyak mempengaruhi penciptaan capital gain sebagai hal yang menarik pemodal untuk meramalkan pasar modal, karena fungsinya sebagai stabilisator harga. Menciptakan pasar modal yang sehat, maka pemerintah telah melakukan berbagai deregulasi seperti Paket Kebijaksanaan Desember 1987. Paket Desember 1988, dan Paket Januari 1990, yang pada prinsipnya merupakan langkah-langkah penyesuaian peraturan-peraturan yang bersifat mendorong tumbuhnya pasar modal yang sehat. Universitas Sumatera Utara 9 2.2 Rasio Keuangan 2.2.1 Pengertian Rasio Keuangan