e = taraf kesalahan
Populasi N berjumlah 3500 orang dengan taraf kesalahan e sebesar 10 maka besarnya pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
3500 n =
1+3500 0.1
2
n = 97,2
Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 98 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel
yang dipilih dengan kriteria tertentu Sugiyono, 2005: 78. Adapun kriteria dari sampel yang diambil adalah pelanggan yang minimal telah minum lebih dari satu
kali dalam sebulan di Outlet Teh Es Poci kuliner Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau, dan berumur lebih dari 13 tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini
adalah dengan mempertimbangkan usia yang dianggap sudah mampu untuk menjawab kuesioner.
3.7 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan cara melakukan
pengamatan observation, memberikan daftar pertanyaan questionnaire, dan melakukan wawancara interview.
Universitas Sumatera Utara
2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal,
majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian tentang minat beli.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan dan penelitian dilakukan dengan cara berikut: 1. Daftar Pertanyaan questionnaire
Questionnaire merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab,
kemudian dari jawaban itu ditentukan skornya dengan menggunakan skala Likert.
2. Studi Dokumentasi Data-data dan informasi yang diperoleh dari buku-buku literature, jurnal,
majalah dan situs internet yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Validitas dilakukan untuk menguji suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau dengan kata lain menguji ketepatan alat ukur melakukan
tugas mencapai sasarannya. Uji validitas dilakukan kepada 30 orang responden di luar sampel yakni pelanggan Teh Es Poci kuliner Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau tepatnya di SMA 1 Rengat, SMK 1 Rengat, SMP 1 Rengat, SMA 1
Universitas Sumatera Utara
Air Molek, SMK 1 Air Molek, SMP 1 Air Molek, dan SMA 1 Belilas. Kriteria dalam validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut valid Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut tidak valid Uji Validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS 20.00 for Windows.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen
Nilai r Tabel Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1 a1
0,361 0.454
Valid 2
a2 0,361
0.429 Valid
3 a3
0,361 0.746
Valid 4
b1 0,361
0.719 Valid
5 b2
0,361 0.746
Valid 6
b3 0,361
0.502 Valid
7 c1
0,361 0.719
Valid 8
c2 0,361
0.502 Valid
9 c3
0,361 0.454
Valid 10
c4 0,361
0.502 Valid
11 d1
0,361 0.746
Valid 12
d2 0,361
0.784 Valid
13 d3
0,361 0.429
Valid 14
e1 0,361
0.746 Valid
15 e2
0,361 0.719
Valid 16
e3 0,361
0.502 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 3.3 diketahui bahwa semua butir pernyataan valid
karena nilai Corrected Item-Total Correlation setiap butir pernyataan lebih besar dari 0,361. Artinya, butir-butir pernyataan yang ada pada kuesioner layak
digunakan sebagai instrumen penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel dinyatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha 0,80. Sebagaimana uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan kepada 30 orang responden di luar jumlah sampel
yakni pelanggan Teh Es Poci kuliner Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau tepatnya di SMA 1 Rengat, SMK 1 Rengat, SMP 1 Rengat, SMA 1 Air Molek,
SMK 1 Air Molek, SMP 1 Air Molek, dan SMA 1 Belilas.
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
No Butir Instrumen
Nilai Cronbach’s
Alpha Cronbach’s
Alpha if Item Deleted
Keterangan
1 a1
0,8 0.907
Reliabel 2
a2 0,8
0.906 Reliabel
3 a3
0,8 0.896
Reliabel 4
b1 0,8
0.896 Reliabel
5 b2
0,8 0.896
Reliabel 6
b3 0,8
0.905 Reliabel
7 c1
0,8 0.896
Reliabel 8
c2 0,8
0.905 Reliabel
9 c3
0,8 0.907
Reliabel 10
c4 0,8
0.905 Reliabel
11 d1
0,8 0.896
Reliabel 12
d2 0,8
0.893 Reliabel
13 d3
0,8 0.906
Reliabel 14
e1 0,8
0.896 Reliabel
15 e2
0,8 0.896
Reliabel 16
e3 0,8
0.905 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha if item deleted setiap
butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap
Universitas Sumatera Utara
butir instrumen dinyatakan reliabel. Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .907
16
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan
secara objektif untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel harga, kualitas produk, pelayanan dan psikologis terhadap
keputusan pembelian. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Dimana: Y
= Keputusan pembelian a
= konstanta b
1
-b
4
= Koefisien Regresi X
1
= Harga
Y=a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+e
Universitas Sumatera Utara
X
2
= Kualitas Produk X
3
= Pelayanan X
4
= Psikologis e
= Standard Error Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi linier berganda
sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dalam
bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan. 2. Uji Heteroskedastisitas
Dilakukan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka dikatakan
homokedastisitas. Apabila varians berbeda, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi 2 yaitu, dengan alat
analisis grafik atau dengan uji glejser. 3. Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui
program SPSS. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
3.11 Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji-F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variablel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama serentak variabel indepanden Xi terhadap variabel dependen Y.
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel
independent Xi terhadap variabel dependen Y. H
: b
1
≠ b
2
≠b
3
≠ b
4
≠ 0, artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel-variabel independen Xi terhadap variabel dependen Yi.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika F
hitung
t
tabel
pada α =5
H ditolak jika F
hitung
t
tabel
pada α =5
2. Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji-t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual
terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
H : b
1
=0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H : b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α =5
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α =5
3. Koefisien Determinan R
2
Pengujian Koefisien determinan R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.
Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R
2
1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya, jika
R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Bisnis Waralaba