konsumen akan Teh siap saji dengan harga yang murah. Kenaikan harga Teh Es Poci menyebabkan keinginan sebagian konsumen untuk beralih ke
minuman siap saji lain yang memiliki harga yang lebih murah. 2. Untuk pernyataan saya membeli Teh Poci setelah membandingkannya dengan
minuman lain yang sejenis mendapatkan tanggapan 57,1 menyatakan sangat setuju dan 42,9 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen yang membeli Teh Es Poci di outlet yang menjadi subjek penelitian membeli Teh Poci setelah membandingkannya dengan minuman
lain yang sejenis. 3. Untuk pernyataan saya memilih Teh Poci sebagai pertimbangan untuk
dikonsumsi mendapatkan tanggapan 37,8 menyatakan sangat setuju dan 62,2 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang
membeli Teh Es Poci di outlet yang menjadi subjek penelitian memilih Teh Poci sebagai pertimbangan untuk dikonsumsi.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak digunakan dalam sebuah penelitian. Uji asumsi klasik yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Pendekatan histogram
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.1 Histogram Normalitas
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.2 Pendekatan Grafik Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar 4.2 scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.9 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 98
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .97819023
Most Extreme Differences Absolute
.077 Positive
.040 Negative
-.077 Kolmogorov-Smirnov Z
.764 Asymp. Sig. 2-tailed
.604 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Situmorang 2012:107 memaparkan bahwa dasar pengambilan keputusan
untuk Kolmogorov Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level of significant
α = 5, maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. Melalui Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-
tailed adalah 0,604 dan diatas nilai signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z yaitu
0,764 dan lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.
2. Uji Heterokedastisitas
Alat untuk menguji heterokedastisitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik scatter plot atau dengan pendekatan statistik yang disebut sebagai
Uji Glejser Situmorang, 2012:107.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Glejser Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikasi 0,05, maka tidak terkena heterokedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka terkena heterokedastisitas.
Tabel 4.10 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.838
1.014 2.798
.006 Harga
-.039 .030
-.128 -1.269
.208 Kualitas
-.070 .066
-.110 -1.065
.290 Pelayanan
-.070 .043
-.169 -1.644
.104 Psikologis
-.004 .059
-.006 -.062
.951 a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.10 menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas
dimana hasil uji signifikan variabel harga, kualitas, pelayanan, dan psikologis menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05.
b. Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.3 Pendekatan Grafik Heterokedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar. Kesimpulan yang dapat diperoleh
adalah tidak terdapat gejala heterokedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian, berdasarkan masukan variabel
harga, kualitas, pelayanan, dan psikologis.
3. Uji Multikolinearitas