Kualitas Perangkat Lunak Kajian Teori 1. Evaluasi Pembelajaran

31

6. Kualitas Perangkat Lunak

Kualitas produk harus diperhatikan dalam sebuah pengembangan perangkat lunak. Besin Pressman, 2010: 400 mengemukakan bahwa kualitas perangkat lunak memiliki arti sebagai suatu proses perangkat lunak yang efektif yang memberikan nilai bagi mereka yang menciptakan maupun yang menggunakannya. Selain itu, Demarco Pressman, 2010: 400 mengemukakan bahwa kualitas sebuah produk merupakan fungsi dari seberapa banyak perubahan yang dihasilkan menjadi lebih baik oleh produk tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, kualitas produk memiliki arti seberapa jauh kemanfaatan yang diberikan oleh produk tersebut. Dalam proses pembelajaran, hal yang penting diperhatikan oleh guru dalam penggunaan suatu produk dalam pendidikan adalah analisis manfaat dari penggunaan produk tersebut Rusman, Deni Cepi, 2011: 62. Contoh produk tersebut dapat berupa media pembelajaran. Rusman, Deni Cepi menjelaskan bahwa media pembelajaran yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu memberikan dampak positif bagi siswa 2011: 61. Walker Hess Cecep Bambang, 2013: 143 menjelaskan bahwa penilaian produk berupa multimedia pembelajaran dapat didasarkan pada komponen kualitas pembelajaran, yang merujuk pada kemanfaatan produk multimedia pembelajaran pada proses pembelajaran. Secara lebih rinci, Walker Hess membagi menjadi delapan indikator yaitu, 1 kemampuan memberikan kesempatan belajar, 2 kemampuan memberikan bantuan untuk belajar, 3 kualitas memotivasi, 4 fleksibilitas pembelajaran, 5 hubungan dengan program 32 pembelajaran lain, 6 kualitas sosial interaksi pembelajaran, 7 kualitas tes dan penilaian, dan 8 kemampuan memberikan dampak bagi siswa. Selain itu, kualitas produk dapat ditunjukkan dengan faktor kualitas yang lain. Secara lebih khusus, kualitas perangkat lunak dapat ditunjukkan dari berbagai komponen faktor kualitas. McCall et al Pressman, 2010: 402-403 mengelompokkan komponen yang menunjukkan kualitas tersebut dalam tiga aspek seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Faktor Kualitas Perangkat Lunak Menurut McCall et al Sumber: Presman, 2010: 402 Masing-masing komponen dalam ketiga aspek tersebut memiliki definisi dan indikator yang berbeda. Faktor kualitas correctness atau kebenaran memiliki arti bagaimana program memberikan hasil sesuai dengan spesifikasi. Reliability atau keandalan memiliki arti kemampuan program dalam batasan ketelitian tertentu. Efficiency atau efisiensi memiliki arti sebagai jumlah sumber daya komputasi dan kode yang digunakan untuk menjalankan fungsi program. Integrity atau integritas memiliki arti sebagai kemampuan program dalam mengatur akes ke program. Usability atau penggunaan memiliki arti besarnya usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyediakan input dan output program Pressman, 2010: 402. 33 Aspek product revision memiliki tiga faktor kualitas, yaitu maintainability, flexibility, dan testability. Maintainability atau kemampuan untuk dapat dipelihara memiliki arti sebagai besarnya usaha yang diperlukan untuk mengetahui dan mengoreksi kesalahan yang dilakukan oleh program. Flexibility atau fleksibilitas diartikan sebagai besarnya usaha yang diperlukan dalam memodifikasi operasional program. Testability atau kemampuan untuk menghadapi pengujian diartikan sebagai besarnya usaha yang diperlukan untuk melakukan pengujian atas suatu program Pressman, 2010: 403. Aspek product transition memiliki tiga faktor kualitas, yaitu portability, reusability, dan interopability. Portability atau portabilitas memiliki arti sebagai besarnya usaha yang diperlukan untuk melakukan transfer program dari suatu perangkat keras atau lunak ke perangkat keras atau lunak yang lain. Reusability atau penggunaan ulang diartikan sebagai kemampuan suatu program atau bagian dalam program untuk dapat digunakan ulang pada program yang lain. Interopability memiliki arti sebagai besarnya usaha yang diperlukan untuk menggantikan bagian suatu sistem dengan bagian dari sistem yang lain Pressman, 2010: 403. Faktor kualitas dalam perangkat lunak tersebut di atas kemudian dijabarkan secara rinci dengan metrik sehingga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian. Hubungan antara faktor kualitas dan metrik tersebut selanjutnya digabungkan seperti Tabel 4. 34 Tabel 4. Metrik Kualitas Perangkat Lunak Diadaptasi dari Athur, L.A., Measuring Programmer Productivity and Software Quality, Wiley-Interscience, 1985 Pressman, 2001 Metrik Kualitas Perangkat Lunak Faktor Kualitas C orr e c tne s s R e lia b ilit y Ef ficien c y Int e gri ty Maint a inab ilit y Fl e x ib ilit y Test a b ilit y P orta b ilit y R e usa b ilit y Int e ro pe ra b ilit y U s a b ilit y Auditability x x Accuracy x Communication commonality x Completeness x Complexity x x x Concision x x x Consistency x x x x Data commonality x Error tolerance x Execution efficiency x Expandability x Generality x x x x Hardware Indep. x x Instrumentation x x x Modularity x x x x x x x Operability x x Security x Self-documentation x x x x x Simplicity x x x x System Indep. x x Traceability x Training x Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini dipilih beberapa faktor kualitas sesuai kebutuhan untuk dijadikan sebagai komponen penilaian kualitas. Faktor kualitas tersebut adalah correctness, reliability, integrity, dan usability. Komponen penilaian correctness digunakan indikator penilaian yaitu kelengkapan. Komponen penilaian reliability digunakan indikator penilaian yaitu akurasi, dan toleransi kesalahan. Komponen penilaian integrity digunakan indikator 35 penilaian yaitu instrumentasi dan keamanan. Komponen penilaian usability digunakan indikator penilaian yaitu kemudahan operasional. Kebutuhan ini didasarkan atas tujuan dari pengembangan web ini untuk latihan yang diharapkan dapat digunakan sebagai media latihan siswa SMK menghadapi ujian nasional berbasis komputer. Hal ini didukung oleh pernyataan Pressman seperti berikut. “Not every software quality attribute is weighted equally as the software design is developed. One application may stress functionality with a special emphasis on security. Another may demand performance with particular emphasis on processing speed. A third might focus on reliability. Regardless of the weighting, it is important to note that these quality attributes must be considered as design commences, not after the design is complete and construction has begun. ” Pressman, 2010: 221 Pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa tidak semua atribut kualitas dalam pengembangan software tidak selalu sama dengan perencanaan. Dalam suatu aplikasi software dapat ditekankan pada kualitas tertentu seperti keamanan, reliabilitas ataupun kualitas lain. Hal ini bergantung pada kebutuhan dan pemenuhan sasaran dari pengguna.

7. Pengujian Aplikasi Web

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG.

2 4 118

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CATU DAYA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK).

0 1 104

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI FLIP-FLOP PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWOKERTO.

1 2 293

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ELECTRONIC WORK BENCH (EWB) DAN PROTEUS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK N 2 PENGASIH.

2 12 252

Pengembangan Trainer Mikrokontroler AT89S51 sebagai Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Mikrokontroler Program Keahlian Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 1 Nanggulan.

0 0 213

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSISTOR MENGGUNAKAN TRAINER TRANSISTOR PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

2 3 152

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 9 255

Pengembangan Sistem Pengujian Terkomputerisasi untuk Kompetensi Bidang Kejuruan Siswa SMK di DIY

0 1 14

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI FLIP-FLOP PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWOKERTO.

1 2 293

PENGEMBANGAN SISTEM TES DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR KEJURUAN SISWA SMK.

0 1 69