86 Tabel 16. Data Tingkat Kesukaran Soal
No Soal Tingkat
Kesukaran Kategori No Soal
Tingkat Kesukaran
Kategori
1 0,25
Sulit 21
0,25 Sulit
2 0,30
Sedang 22
0,40 Sedang
3 0,35
Sedang 23
0,55 Sedang
4 0,50
Sedang 24
0,70 Mudah
5 0,40
Sedang 25
0,60 Sedang
6 0,90
Mudah 26
0,75 Mudah
7 0,20
Sulit 27
0,65 Sedang
8 0,55
Sedang 28
0,70 Mudah
9 0,70
Mudah 29
0,45 Sedang
10 0,25
Sulit 30
0,50 Sedang
11 0,50
Sedang 31
0,50 Sedang
12 0,60
Sedang 32
0,60 Sedang
13 0,50
Sedang 33
0,70 Mudah
14 0,60
Sedang 34
0,55 Sedang
15 0,70
Mudah 35
0,60 Sedang
16 0,35
Sedang 36
0,65 Sedang
17 0,45
Sedang 37
0,25 Sulit
18 0,50
Sedang 38
0,30 Sedang
19 0,70
Mudah 39
0,50 Sedang
20 0,55
Sedang 40
0,25 Sulit
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal diperoleh data sebanyak 6 soal masuk kategori sulit, 26 soal kategori sedang, dan 8 soal kategori mudah. Soal
yang dianggap baik adalah soal dengan tingkat kesukaran 0,3 hingga 0,7. Oleh karena itu soal yang dianggap baik adalah sebanyak 32 soal, yaitu nomor 2, 3, 4,
5, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, dan 39.
c. Daya Pembeda
Daya beda diperoleh dari penggunaan rumus sebagai berikut.
� = ∑
− ∑
= −
Keterangan:
�
: daya beda
∑
: banyak peserta tes menjawab benar kelompok atas
87 : jumlah peserta tes kelompok atas
∑
: banyak peserta tes menjawab benar kelompok bawah : jumlah peserta tes kelompok bawah
: tingkat kesukaran pada kelompok atas : tingkat kesukaran pada kelompok bawah
Selanjutnya data perhitungan dicocokkan dengan kriteria daya beda butir soal seperti pada Tabel 17.
Tabel 17. Klasifikasi Daya Beda
No Daya Beda
Kategori
1 0,00
– 0,20 Rendah
2 0,21
– 0,40 Cukup
3 0,41
– 0,70 Baik
4 0,71
– 1,00 Baik Sekali
5 Negatif
Tidak Baik
Sumber: Suharsimi, 2015: 232 Berikut adalah hasil perhitungan daya beda soal tes pada Tabel 18.
Tabel 18. Data Daya Beda Soal
No Soal Daya
Beda
Kategori No Soal
Daya Beda
Kategori
1 0,10
Rendah 21
-0,10 Tidak Baik
2 0,40
Cukup 22
0,60 Baik
3 0,50
Baik 23
0,50 Baik
4 0,00
Rendah 24
0,40 Cukup
5 0,20
Rendah 25
0,40 Cukup
6 0,20
Rendah 26
0,10 Rendah
7 0,40
Cukup 27
-0,10 Tidak Baik
8 0,10
Rendah 28
0,60 Baik
9 0,00
Rendah 29
0,10 Rendah
10 0,10
Rendah 30
0,00 Rendah
11 0,00
Rendah 31
-0,20 Tidak Baik
12 0,60
Baik 32
0,00 Rendah
13 0,20
Rendah 33
0,00 Rendah
14 0,00
Rendah 34
-0,30 Tidak Baik
15 0,40
Cukup 35
0,40 Cukup
16 0,30
Cukup 36
0,10 Rendah
17 0,50
Baik 37
0,30 Cukup
18 0,40
Cukup 38
0,20 Rendah
19 0,00
Rendah 39
0,40 Cukup
20 0,50
Baik 40
0,10 Rendah
88 Hasil perhitungan daya beda soal diperoleh data sebanyak 19 soal masuk
kategori rendah, 10 soal kategori cukup, 7 soal masuk kategori baik dan 4 soal kategori tidak baik. Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang
mempunyai daya beda dengan nilai 0,4 sampai dengan 0,7. Oleh karena itu soal yang memenuhi syarat adalah sebanyak 15 soal yaitu meliputi soal dengan nomor
2, 3, 7, 12, 15, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 35, dan 39.
d. Reliabilitas
Reliabilitas soal tes didapatkan dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment kemudian dimasukkan dalam rumus Spearman Brown sebagai
berikut. =
⁄ ⁄
+
⁄ ⁄
Keterangan: : koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
⁄ ⁄
: korelasi antara skor-skor setiap belahan tes dari product moment
Data yang diperoleh dari perhitungan tersebut kemudian dicocokkan dengan tabel interpretasi relibilitas pada Tabel 19.
Tabel 19. Interpretasi Koefisien untuk Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kategori
0,80 – 1,00
Sangat Tinggi 0,60
– 0,80 Tinggi
0,40 – 0,60
Cukup 0,20
– 0,40 Rendah
0,00 – 0,20
Sangat Rendah
Sumber: Suharsimi, 2015: 89 Hasil perhitungan reliabilitas soal tes diperoleh nilai koefisien reliabilitas
=0,756. Oleh karena itu tingkat reliabilitas soal masuk dalam kategori tinggi.
89
e. Nilai Siswa