74
Universitas Sumatera Utara
responden 12,2 menyatakan sering sekali membuka situs jejaring sosial lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 69,4 atau sebanyak 68 orang sering membuka situs jejaring sosial
lainnya. Hal ini disebabkan karena responden juga membutuhkan informasi dari situs jejaring sosial yang lain. Mereka juga menggunakan situs jejaring sosial
lainnya seperti Facebook yang lebih dahulu hadir sebelum Twitter semakin populer.
4.3.5 Pengaruh Tabel 4.34
Dampak Negatif yang Ditimbulkan oleh Twitter No
Pernyataan F
1 Cyberbullying
26 26,5
2 Spamming
27 27,6
3 Tingkat kecanduan yang cukup
tinggi 45
45,9
Total 98
100 Sumber: P34FC.36
Berdasarkan tabel di atas diketahui dampak negatif yang ditimbulkan oleh microblogging Twitter. Sebanyak 26 orang responden 26,5 menjawab dampak
negatif yang ditimbulkan oleh Twitter adalah cyberbullying, yang
merupakansegala bentuk ejekan, hinaan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman seusia mereka melalui media internet. Sebanyak 27 orang
responden 27,6 menjawab dampak negatif yang ditimbulkan oleh Twitter adalah spamming, yang merupakan pengiriman pesan dalam jumlah banyak secara
bertubi-tubi yang tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Dan sebanyak 45 orang responden 45,9 menjawab dampak negatif yang ditimbulkan oleh Twitter
adalah tingkat kecanduan yang cukup tinggi.
75
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 45,9 atau sebanyak 45 orang menjawab dampak negatif yang
ditimbulkan oleh Twitter adalah tingkat kecanduan yang cukup tinggi. Tingkat kecanduan yang tinggi pada Twitter berhubungan dengan perilaku tidak sehat
seperti minum-minuman keras, merokok dan penggunaan narkoba. Selain itu, penyakit seperti depresi, gangguan pola tidur, dan gangguan pola makan juga
memiliki hubungan erat dengan ketergantungan individu tersebut dengan Social Networking.
Tabel 4.35 Kerugian Jika Data Dipalsukan
No Pernyataan
F
1 Sangat Tahu
27 27,6
2 Tahu
60 61,2
3 Tidak Tahu
11 11,2
Total 98
100 Sumber: P35FC.37
Berdasarkan tabel di atas diketahui kerugian yang ditimbulkan Twitter jika datanya dipalsukan. Sebanyak 27 orang responden 27,6 menjawab sangat tahu
akan adanya kerugianyang ditimbulkan Twitter jika datanya dipalsukan, sebanyak 60 orang responden 61,2 menjawab tahuakan adanya kerugian yang
ditimbulkan Twitter jika datanya dipalsukan, dan sebanyak 11 orang responden 11,2 menjawab tidak tahu akan adanya kerugian yang ditimbulkan Twitter jika
datanya dipalsukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu
sebanyak 61,2 atau sebanyak 60 orang menyatakan bahwa dirinya tahu akan adanya kerugian yang ditimbulkan oleh Twitter jika datanya dipalsukan.
Pemalsuan data atau pemalsuan identitas menjadi masalah yang kerap ditemui dalam penggunaan jejaring sosial, yang sebetulnya merupakan tindakan ilegal
yang terikat hukum. Dalam dunia cybercrime, hal ini disebut dengan impersonation atau berpura-pura menjadi orang lain dengan tujuan tertentu. Orang
76
Universitas Sumatera Utara
yang dengan sengaja memalsukan data seolah-olah data tersebut adalah data yang otentik, dapat dijerat dengan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008
tentang UU ITE. Bahkan, jika pelakunya berhasil diketahui, sang pelaku dapat terancam hukuman penjara 12 tahun atau denda hingga Rp 12 Milyar.
Meskipun tampak sepele, tetapi penggunaan jejaring sosial memiliki resiko yang harus disadari semua penggunanya. Hal ini telah diketahui oleh para
responden dalam penelitian ini.
Tabel 4.36 Akibat Pembohongan Data Pribadi
No Pernyataan
F
1 Sangat Tahu
20 20,4
2 Tahu
66 67,3
3 Tidak Tahu
12 12,2
Total 98
100 Sumber: P36FC.38
Berdasarkan tabel di atas diketahui akibat dari adanya pembohongan data pribadi bagi orang lain. Sebanyak 20 orang responden 20,4 menjawab sangat
tahu akibat dari adanya pembohongan data pribadi bagi orang lain, sebanyak 66 orang responden 67,3 menjawab tahuakibat dari adanya pembohongan data
pribadi bagi orang lain, dan sebanyak 12 orang responden 12,2 menjawab tidak tahu akibat dari adanya pembohongan data pribadi bagi orang lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 67,3 atau sebanyak 66 orang menyatakan bahwa dirinya tahu akibat
dari adanya pembohongan data pribadi bagi orang lain. Pembohongan tersebut dapat berupa perbuatan atau tindakan yang tidak menyenangkan karena
menyalahgunakan accountorang lain dan juga adanya tindak penipuan yang berujung pada kriminalitas.
77
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.37 Penyesalan Setelah Menggunakan Twitter
No Pernyataan
F
1 Sangat Menyesal
4 4,1
2 Menyesal
9 9,2
3 Tidak Menyesal
85 86,7
Total 98
100 Sumber: P37FC.39
Berdasarkan tabel di atas diketahui penyesalan setelah menggunakan Twitter. Sebanyak 4 orang responden 4,1 menjawab sangat menyesal setelah
menggunakan Twitter, sebanyak 9 orang responden 9,2 menjawab menyesal setelah menggunakan Twitter.Hal initerjadi dikarenakantimbulnya kecanduan
yang cukup tinggi dan menimbulkan ketergantungan.Sebanyak 85 orang responden 86,7 menjawab tidak menyesal setelah menggunakan Twitter.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 86,7 atau sebanyak 85 orang menyatakan bahwa dirinya tidak
menyesal setelah menggunakan Twitter.
Tabel 4.38 Keinginan Untuk Tetap Menggunakan Twitter
No Pernyataan
F
1 Sangat Berkeinginan
12 12,2
2 Berkeinginan
75 76,5
3 Tidak Berkeinginan
11 11,2
Total 98
100 Sumber: P38FC.40
Berdasarkan tabel di atas diketahui keinginan untuk tetap menggunakan Twitter. Sebanyak 12 orang responden 12,2 menjawab sangat berkeinginan
untuk tetap menggunakan Twitter, sebanyak 75 orang responden 76,5 menjawab berkeinginan untuk tetap menggunakan Twitter, dan sebanyak 11
78
Universitas Sumatera Utara
orang responden 11,2 menjawab tidak berkeinginan untuk tetap menggunakan
Twitter.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 76,5 atau sebanyak 75 orang menyatakan bahwa dirinya masih
berkeinginan untuk tetap menggunakan Twitter.
4.3.6 Penilaian dan Kepuasan Tabel 4.39