16
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa
Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “Communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “Communis” yang berarti
sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan
oleh komunikator dan diterima oleh komunikan Effendy, 2004:30. Dari hal tersebut dapatlah diartikan jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator
dan komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi. Menurut Harold Laswell Mulyana, 2005:62 cara yang baik untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Siapa
Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa?. Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Laswell merupakan unsur-unsur proses
komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek Effendy, 2004:253. Pesan yang disampaikan oleh komunikator merupakan suatu
informasi yang mungkin diperolehnya dari pengalaman hidup, melalui orang lain atau bahkan media massa. Segala pengetahuan dan informasi mengenai berbagai
kejadian di berbagai wilayah baik lokal, regional maupun internasional dapat diperoleh melalui media massa. Media massa sendiri memiliki tindak komunikasi
yang akhirnya disebut sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi dan internet yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum,
disampaikan secara cepat, serentak dan selintas khususnya media elektronik Mulyana, 2005:75.
17
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi massa mempunyai efek tertentu.Menurut Liliweri, 2004:39, secara umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu: a efek kognitif,
dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya. Efek
ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi b efek afektif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan
berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah dan berkurang rasa tidak senangnya terhadap sesuatu akibat membaca surat kabar,
mendengarkan radio atau menonton televisi. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap atau nilai c efek konatif, dimana pesan komunikasi massa
mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada perilaku nyata yang tidak dapat
diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatanatau kebiasaan berperilaku. Menurut Freidson Ardianto, 2004: 4, komunikasi massa dibedakan dari
jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya
satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk
menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang dengan mewakili berbagai lapisan masyarakat. Khalayak yang
banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan
tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa yang lain yaitu adanya
unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan
masyarakat.
18
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Unsur - unsur Komunikasi Massa