96 Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan
media pembelajaran wayang kartun dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama pada siswa kelas IV SD N Sendowo III, Pengkol,
Nglipar, Gunungkidul.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV SD N Sendowo III, Pengkol, Nglipar, Gunungkidul mempunyai keterbatasan sebagai berikut.
1. Peneliti mengajar secara langsung di kelas sementara guru kelas sebagai
pengamat. Hal ini disebabkan karena guru kelas belum merasa mampu untuk menggunakan media wayang kartun, selain itu guru kelas merasa akan menjadi
objek penilaian dalam penelitian ini. 2.
Tes keterampilan berbicara bahasa Jawa krama terbatas pada konteks kompetensi dasar berbicara di kelas IV sekolah dasar, belum diuji dalam
konteks yang lain. 3.
Instrumen penilaian didasarkan pada teori tes berbicara dengan beberapa modifikasi, belum dilakukan uji empirik.
4. Validasi media pembelajaran dilakukan dengan bantuan ahli media, belum
dilakukan uji empirik.
97
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti selama pratindakan, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan
media pembelajaran wayang kartun dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama pada siswa kelas IV SD N Sendowo III, Pengkol,
Nglipar, Gunungkidul. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama dari pratindakan sampai siklus II
sebesar 30,00. Nilai rata-rata pratindakan sebesar 53,12 meningkat menjadi 55,00 pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 83,12 pada siklus II.
Melalui penerapan media pembelajaran wayang kartun, kerja sama antarsiswa menjadi lebih baik. Siswa menjadi lebih tertarik dengan penjelasan
guru dan menjadi antusias dalam pembelajaran setalah diterapkannya media pembelajaran wayang kartun.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan terhadap hasil penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Guru kelas sebaiknya melakukan praktik langsung dalam penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar setelah selesai penelitian, kondisi kelas dapat tetap terjaga
dan tidak kembali ke kondisi awal sebelum penelitian.