29
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Kesimpulannya dalam penelitian ini motivasi diartikan sebagai dorongan yang
ada dan timbul dalam diri siswa untuk melakukan sesuatu untuk tujuan yang dikehendaki.
2.3.2 Pengertian Motivasi Belajar
Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar sangatlah diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau siswa mempunyai
motivasi belajar yang kuat. Menurut Linda S. Lumsden 1994 motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran.
Marx Lepper: 1988 Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari
pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari
hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru.
Hal senada diungkapkan oleh Hamzah 2007:23, motivasi belajar timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan
kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang
menarik. Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang
30
dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi dalam proses belajar dapat tumbuh maupun hilang atau berubah dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: 1
Cita-cita atau Aspirasi Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.
Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Cita-cita atau aspirasi adalah tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang
mengandung makna bagi seseorang, Winkel 1989:96 dalam Darsono. Aspirasi ini bisa bersifat positif dan negatif, ada yang menunjukkan
keinginan untuk mendapatkan keberhasilan tapi ada juga yang sebaliknya. Taraf keberhasilan biasanya ditentukan sendiri oleh siswa
dan berharap dapat mencapainya. 2
Kemampuan Belajar Taraf perkembangan berfikir siswa menjadi ukuran, dalam
kemampuan belajar ini. Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih termotivasi dalam belajar.
3 Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berhubungan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis. Biasanya kondisi fisik
lebih cepat terlihat karena lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada
31
kondisi psikologis. Kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi bahkan menghilangkan motivasi belajar siswa.
4 Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini
sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. 5
Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali, khususnya
kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional. 6
Upaya Guru Membelajarkan Siswa Guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari
penguasaan materi sampai dengan mengevaluasi hasil belajar siswa. Upaya tersebut berorientasi pada kepentingan siswa diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar.
2.3.4 Ciri-Ciri Motivasi Belajar