41
e. Pengelolaan Waktu
Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran perlu diorganisasikan dengan sebaik-baiknya agar proses
pembelajaran berjalan sesuai rencana dan waktu yang telah ditentukan. Pengaturan waktu pembelajaran dikandung maksud
juga agar tidak merugikan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain.
B. Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian tentang model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS memperkuat peneliti
melakukan penelitian tindakan serupa. Adapun hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Drs. Pamujo, M.M dengan judul
“Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement Division
Di Madrasah Tsanawiyah MTS Muhammadiyah Purwokerto.” Hasil
penelitian juga menunjukkan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi
belajar yaitu: a. Motivasi dalam hal bertanya pada diskusi kelompok atau
diskusi kelas dari 19,74 meningkat menjadi 67,11 pada akhir siklus III, b. Motivasi dalam menyampaikan pendapat pada proses pembelajaran
meningkat, dari 06,58 menjadi 50,00 pada akhir sikuls III, c. Motivasi
42
dalam hal keberanian memberikan sanggahan pada diskusi kelompok maupun diskusi kelas dari 00,00 menjadi 26,32 pada akhir siklus III. Pembelajaran
kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah, yaitu: a. Partisipasi kontributif bertanya meningkat
dari 19,74 meningkat menjadi 67,11 pada akhir siklus III, b. Partisipasi kontributif berpendapat meningkat dari 6,58 meningkat menjadi 50,00
pada akhir siklus III Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2009Vol. I, No. 2, 177-184. http:educare.e-fkipunla
.netindex.php?option=com_contenttask =viewid. Penelitian yang dilakukan oleh
Erliany Syaodih dengan judul penelitian
“Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial”. Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan beberapa
prinsip dasar atau dalil yang dapat dirumuskan berkenaan dengan model pembelajaran kooperatif. a Belajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa, b. Penguasaan materi pelajaran lebih meningkat dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif, c. Pembelajaran yang menggunakan kegiatan kelompok yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, d. Kegiatan
berkelompok lebih efektif jika pengelompokkan dilakukan dengan kegiatan yang kreatif, e. Penguasaan siswa dalam materi pelajaran meningkat melalui
penggunaan kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa f. Siswa lebih cepat menyesuaikan diri dengan kegiatan pembelajaran bila didahului dengan
langkah orientasi g. Wawasan pengetahuan siswa lebih luas melalui penggunaan kegiatan eksplorasi, h.Penguasaan pengetahuan siswa lebih kuat
43
melalui kegiatan pendalaman dan penguatan, i. Penyimpulan diakhir pelajaran memperkuat pengusaan siswa dalam materi yang dipelajari Erliany
Syaodih
.
Educare: Jurnal Pendidikan Dan Budaya: 2010. http:educare.e-
fkipunla.net ..
Penelitian yang dilakukan oleh Muslimin dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN
Tawangrejo Kec. Pandaan Kab. Pasuruan”. Hasil penelitian juga menunjukkan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar. Rata – rata hasil belajar siswa pada Pra Tindakan sebesar 58,71, pada Siklus I sebesar 63,78, dan Siklus II
sebesar 71,07, sehingga mengalami peningkatan sebesar 5,07 dari Pra tindakan ke siklus I, dan peningkatan sebesar 7,29 dari Siklus I ke Siklus II
http:karyailmiah.um.ac.id ..
Dari kajian teori dan empiris di atas model pembelajaran Kooperatif tipe STAD Students Teams-Achivement Divinisions dapat dijadikan alternatif
penyelesaian pembelajaran IPS di SD Negeri Wonosari 03 karena dari berbagai kajian empiris diketahui dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran terutama saat diskusi kelompok, aktivitas guru meningkat dengan memvariasikan model pembelajaran, sehingga siswa dapat mencapai hasil
belajar sesuai yang diharapkan yaitu kriteria ketuntasan minimal 65.
44
C. Kerangka Berfikir