Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

54 non verbal khususnya perilaku memukul pada anak tunarungu total. Kegiatan observasi ini dapat dilaksanakan selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegunaan metode observasi dalam penelitian ini selain untuk mengetahui frekuensi perilaku memukul pada anak tunarungu total kelas TKLB di SLB N 2 Bantul juga dapat digunakan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya perilaku memukul pada anak tunarungu total. Observasi ini dilakukan peneliti selama kondisi baseline, kondisi intervensi dan kondisi setelah intervensi guna mengetahui perubahan perilaku memukul anak tunarungu total. Pelaksanaan observasi dilakukan menggunakan lembar pengamatan dan lembar kosong untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang mendukung penelitian selama observasi berlangsung. Sasaran observasi dalam penelitian ini yaitu siswa tunarungu total yang memiliki perilaku agresif non verbal khusunya perilaku memukul.

I. Instrumen Penelitian

1. Pedoman observasi Pedoman observasi ini digunakan dalam mengatur jalannya observasi agar dalam dilaksanakan secara fokus, terarah dan terukur sehingga diperoleh data-data yang mudah diolah dan dilakukan pembahasan. Pedoman ini disusun secara rinci sesuai dengan kegiatan yang dirancang dalam penelitian. Pedoman ini dapat digunakan pada saat 55 pelaksanaan baseline, kondisi intervensi treatment, dan kondisi setelah intervensi berdasarkan pada pencatatan kejadian saat kegiatan pembelajaran dan istirahat yang diamati dari frekuensi munculnya perilaku agresif non verbal khsusunya perilaku memukul. Adapun kisi-kisi observasi perilaku memukul yang difokuskan pada anak tunarungu kelas TKLB SLB N 2 Bantul dapat dilihat pada Tabel 1di bawah ini: Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi Saat Kondisi Baseline-I, Intervensi, dan Baseline-II No Variabel Sub Variabel Indikator 1. Perilaku Agresif : Non Verbal Memukul Menyakiti orang lain dengan memukul baik menggunakan tangan atau menggunakan benda. Tabel 1 yang tertera di atas adalah panduan observasi yang disusun setelah melakukan penelitian. Hal tersebut dilakukan karena pada panduan observasi sebelum diadakan penelitian sub variabel memiliki beberapa aspek seperti mencubit, memukul, menendang, mendorong dan menjambak. Namun selama dan setelah penelitian dilakukan hasil data menunjukkan bahwa aspek perilaku agresif non verbal yang sering muncul dan stabil dilakukan oleh anak subjek tunarungu kelas TKLB di SLB N 2 Bantul setiap harinya adalah perilaku memukul, sedangkan untuk perilaku mencubit, menendang, mendorong dan menjambak tidak setiap hari muncul sehingga sulit diukur kestabilannya.