53
mengingat serta mengurangi kesengjangan informasi dibandingkan penyampaian dengan komunikasi verbal.
2. Tingkat Kecerdasan
Intelegensi atau kecerdasan adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah
dan menguasai
lingkungan secara
efektif. Thurstone
mengembangkan tes kemampuan mental dasar Primary Mental Abilities Test yang meliputi kemampuan-kemampuan berikut:
Marthen Pali 2000: 31-31 a.
Pengertian Verbal Verbal comprehension, yaitu kemampuan untuk memahami ide-ide yang diekspresikan dengan kata-kata.
b. Kemampuan angka-angka Numerial ability, yaitu kemampuan
untuk menalar dan memanipulasi secara matematis. c.
Penglihatan Keruangan spatial visualization, yaitu kemampuan untuk memvisualisasikan objek-objek dalam bentuk ruang.
d. Kemampuan penginderaan perceptual ability, yaitu
kemampuan menemukan persamaan dan ketidaksamaan diantara objek-objek.
e. Ingatan memory, yaitu kemampuan untuk mengingat
f. Penalaran reasoning, yaitu kemampuan untuk memecahkan
masalah. g.
Kelancaran kata-kata word fluency
54
Kemampuan intelektual anak kelas IV SD sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat
mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya. Pada media peta budaya Indonesia ini, siswa mengumpulkan 4 sub bab dalam judul
yang sama, sehingga dapat melatih siswa untuk menyamakan objek- objek yang dimaksud. Selain itu, melalui stimulus visual akan
memudahkan siswa untuk mengenal budaya Indonesia.
3. Aktivitas dan Kreativitas
Proses pembelajaran
pada hakikatnya
untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa, melalui interaksi
dan pengalaman belajar. Menurut Sudarwan Danim 2011: 134 perkembangan kreativitas menjadi bagian integral dari proses
perkembangan kognitif, ketika anak memasuki usia sekolah dasar, mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret, disertai dengan
berkembangnya rasa ingin tahu yang cukup kuat. Banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, yang dapat
mengembangkan aktivitas dan kreativitas belajar secara optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Melalui media
peta budaya Indonesia yang digunakan secara berkelompok dapat mengembangkan kegiatan yang menarik siswa untuk mengikuti
pelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran yang mana membuat siswa lebih percaya diri, memberi kesempatan untuk
55
berfikir lebih aktif dan bebas karena seolah-olah bermain dengan temannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas IV SD memasuki periode intelektual dimana sikap anak
terhadap kenyataan faktual bertambah sempurna dan obyektif. Disamping itu, siswa juga memasuki tahap operasioanl konkrit yang
mana kemampuan berfikir secara logis meningkat, tetapi pikiran anak terbatas pada obyek yang mereka jumpai. Media peta budaya
Indonesia membantu memvisualkan objek-objek yang abstrak untuk memudahkan siswa mengenal objek-objek tersebut. Mereka tidak
melihat langsung tetapi melalui media ini diharapkan memudahkan untuk mengenal, mengingat dan mengurangi kesenjangan informasi
yang disampaikan.
F. Kerangka Pikir