55
berfikir lebih aktif dan bebas karena seolah-olah bermain dengan temannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas IV SD memasuki periode intelektual dimana sikap anak
terhadap kenyataan faktual bertambah sempurna dan obyektif. Disamping itu, siswa juga memasuki tahap operasioanl konkrit yang
mana kemampuan berfikir secara logis meningkat, tetapi pikiran anak terbatas pada obyek yang mereka jumpai. Media peta budaya
Indonesia membantu memvisualkan objek-objek yang abstrak untuk memudahkan siswa mengenal objek-objek tersebut. Mereka tidak
melihat langsung tetapi melalui media ini diharapkan memudahkan untuk mengenal, mengingat dan mengurangi kesenjangan informasi
yang disampaikan.
F. Kerangka Pikir
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan secara pada tingkat sekolah dasar, dimana guru pada mata pelajaran
IPS juga mengajar mata pelajaran lainnya. Pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam pembelajaran IPS
memerlukan pemahaman konsep materi yang matang untuk kemampuan awal siswa dalam mempelajari materi selanjutnya.
Proses pembelajaran yang dilakukan siswa dalam kelas perlu adanya
56
kesamaan pemahaman agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Dalam proses pembelajaran, media pembelajaran memegang peranan penting untuk membantu penyampaian materi. Ceramah
atau pemaparan materi pelajaran dari guru dan belajar dengan buku panduan dan LKS menjadikan pembelajaran monoton, serta tidak
menarik siswa untuk lebih semangat belajar, sehingga pemahaman terhadap materi pun rendah atau tidak optimal. Media yang terdapat
di sekolah ini sangat minim, dan guru belum berinovasi untuk membuat media. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media
pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi. Media yang dikembangkan yaitu peta budaya Indonesia. Media ini
dapat digunakan secara kelompok dengan melakukan permainan. Melalui media peta budaya Indonesia, siswa berkali-kali
menyebutkan budaya Indonesia dan mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya mengulang-ulang materi. Melalui permainan, siswa akan
lebih tertarik dan merasa senang, sehingga materi yang terkandung dalam permainan tersebut dapat dengan mudah dipahami, jika
dibandingkan dengan membaca dan menghafal melalui buku. Sehingga media yang dikembangkan disini dapat memotivasi siswa
dalam belajar, merangsang perhatian dan pikiran siswa untuk belajar secara aktif.
57
BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan Research and Development RD. Menurut Borg Gall 1983: 772
Educational research and development RD is a process used to develop
and validate
education product.
Pengertian tersebut
mengemukakan definisi penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Pengembangan produk ini dikembangkan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas. Secara garis besar proses penelitian
pengembangan mencakup analisis kebutuhan, uji coba lapangan, dan penyempurnaan produk berdasarkan uji lapangan untuk menghasilkan
produk yang layak. Produk yang layak digunakan memerlukan langkah- langkah yang tepat, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar sudah
tervalidasi dan siap digunakan. Pengembangan produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa
“media peta budaya Indonesia pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial bagi siswa kelas IV SD Negeri Rejosari
Gunungkidul”
B. Prosedur Penelitian Pengembangan
Metode penelitian pengembangan merupakan suatu tahapan terstruktur yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk sehingga dapat digunakan dalam pendidikan, khususnya