31 Bertolak dari pendapat-pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan
bahwa pembelajaran kontekstual atau
Contextual Teaching and Learning CTL
merupakan sebuah model pembelajaran yang bertujuan mengaitkan materi pembelajaran di kelas dengan dunia nyata dan aplikasinya dalam konteks
kehidupan sehari-hari siswa.
c. Komponen Model Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontektual atau
Contextual Teaching and Learning CTL
melibatkan beberapa komponen dalam pembelajarannya. Elaine B. Johnson dalam Ibnu Setiawan, 2009: 65 menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual
atau
Contextual Teaching and Learning CTL
memiliki delapan komponen, yaitu:
1. membuat keterkaitan-keterkaitan bermakna,
2. melakukan pekerjaan yang berarti,
3. melakukan pembelajaran yang diatur sendiri,
4. bekerja sama,
5. berfikir kritis kreatif,
6. membantu individu tumbuh dan berkembang,
7. mencapai standar yang tinggi, dan
8. menggunakan penilaian yang autentik.
Agus Suprijono 2010: 85-88 menguraikan bahwa komponen pembelajaran kontekstual terdiri dari 7 tujuh komponen yang terdiri dari
konstruktivisme, inkuiri, bertanya
question
, masyarakat belajar
learning community,
pemodelan
modelling,
refleksi dan penilaian autentik. a
Konstruktivisme
contructivism
Belajar berdasarkan konstruktivisme adalah membangun pengetahuan siswa secara bertahap melalui pengalaman siswa sehingga pengetahuan yang
diperoleh siswa dapat diterima tanpa paksaan dan sesuai dengan tingkat
32 perkembangan siswa.
Selaras dengan pendapat tersebut, Rusman 2012: 193 menyatakan bahwa kontstruktivisme merupakan landasan berpikir dalam
pembelajaran kontekstual. Landasan konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas. b
Inkuiri
inquiry
Belajar berdasarkan Inkuiri atau penemuan adalah belajar dengan melibatkan siswa dalam keseluruhan proses metode keilmuan sebagai langkah-
langkah sistemik menemukan pengetahuan baru atau memferivikasi pengetahuan lama. Rusman 2012: 194 menambahkan “inkuiri akan memberikan penegasan
bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi
hasil menemukan sendiri.” c
Bertanya
question
Kegiatan bertanya penting untuk menggali informasi, mengonfirmasi apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum
diketahuimya. Selaras dengan pendapat tersebut, Rusman 2012: 195 menyatakan melalui bertanya akan menciptakan pembelajaran yang lebih hidup, mendorong
proses dan hasil pembelajaran yang lebih luas serta mendalam, dan akan ditemukan unsur-unsur terkait yang sebelumnya tidak terpikirkan.
d Masyarakat belajar
learning community
Dalam praktiknya masyarakat belajar terwujud dalam pembentukan kelompok kecil maupun besar, mendatangkan ahli, bekerja sama dengan kelas
33 pararel, bekerja kelompok atau bekerja sama dengan masyarakat. Maksud
mas yarakat belajar menurut Rusman 2012: 195 adalah “membiasakan siswa
untuk melakukan kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya.”
e Pemodelan
modelling
Pemodelan memusatkan pada arti penting pengetahuan prosedural. Melalui pemodelan siswa dapat meniru terhadap hal yang dimodelkan. Model dapat
berupa cara mengoprasikan sesuatu, contoh karya tulis, melafalkan bahasa dan sebagainya. Senada dengan pendapat tersebut Rusman 2012: 196-197
menyatakan pembuatan model akan mengembangkan pembelajaran agar siswa bisa memenuhi harapan siswa secara menyeluruh, dan membantu mengatasi
keterbatasan yang dimiliki oleh guru. f
Refleksi
reflection
Refleksi merupakan upaya untuk melihat kembali, mengorganisir kembali, menganalisis kembali, mengklarifikasi kembali dan mengevaluasi hal-hal yang
telah dipelajari. Pendapat lain, menurut Rusman 2012: 197 bahwa “refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja dipelajari.
g Penilaian autentik
authentic assessment
Penilaian autentik adalah upaya pengumpulan data-data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Senada dengan pendapat
tersebut, Rusman 2012: 197 mendefinisikan “penilaian merupakan proses pengumpulan data dan informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk
terhadap pengalaman belajar siswa.”
34 Jadi, dapat disimpulkan komponen pembelajaran kontekstual yang terdiri
dari konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar
,
pemodelan, refleksi dan penilaian autentik.
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kontekstual