44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Menurut Wina Sanjaya 2009 : 26, PTK diartikan “proses pengkajian masalah
pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan tindakan yang terencana dalam situasi
nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlak uan tersebut.” Menurut
Mulyasa 2011: 11, PTK merupakan suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan dengan maksud memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan PTK
lebih menekankan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajar di kelas melalui tindakan yang terencana.
Selaras dengan definisi di atas, Wina Sanjaya 2009: 33 menyatakan tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan hasil belajar. Tujuan
tersebut dapat tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Fokus PTK terletak pada proses
pembelajaran alternatif yang direncanakan oleh pendidik untuk memperbaiki pembelajaran. PTK dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang
sedang berjalan, artinya pelaksanaannya tidak mengganggu program pembelajaran yang sudah direncanakan.
45
B. Desain Penelitian
Terdapat beberapa model yang dikembangkan oleh ahli. Model-model desain penelitian tersebut dapat dipilih sebagai acuan untuk melakukan tindakan
dalam penelitian. Menurut Pardjono, dkk. 2007: 21 menyatakan empat model penelitian tindakan kelas yaitu: 1 model Kurt Lewin, 2 model Kemmis dan Mc
Taggart, 3 model Ebbut, 4 model Elliot, dan 5 model Mc Kernan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc
Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Pardjono, dkk., 2007: 22, pelaksanaan tindakan dalam PTK menggunakan empat komponen penelitian
dalam setiap langkah, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tindakan dan observasi dilaksanakan secara bersamaan. Langkah-langkah
penelitian membentuk sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah selanjutnya. Alur dalam model tersebut dapat dilihat pada gambar 2
berikut.
Gambar 2. Alur Model Penelitian Kemmis dan Taggart dalam Pardjono, dkk. 2007: 22
46 Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan,
sehingga harus mampu melihat jauh ke depan. Perencanaan meliputi perencaan umum dan perencanaan tindakan. Perencanaan umum meliputi penentuan tempat,
kolabolator, metode dan strategi mengajar, instrumen monitoring, dan alat-alat perekam data. Perencanaan tindakan adalah prosedur, strategi yang akan
dilakukan. Langkah-langkah dalam tahap perencanaan tindakan meliputi penentuan masalah dan menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut. Dalam penentuan masalah, dapat dilakukan melalui diskusi dengan guru kelas, siswa, maupun observasi di kelas. Setelah masalah
ditentukan, peneliti merancang tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Rancangan tindakan ini berupa siklus tindakan dan masih bersifat terbuka
terhadap perubahan dalam pelaksanaannya. Tindakan dan observasi dilakukan secara bersamaan. Implementasi
tindakan ini merupakan implementasi dari rencana tindakan yang sudah dibuat ke dalam konteks belajar mengajar yang sebenarnya. Kegiatan observasi atau
pengamatan dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan. Observasi bertujuan untuk memperoleh data-data dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Observasi
harus dilakukan secara cermat dan dirancang sebelumnya dengan baik. Dalam memperoleh data-data, observasi menggunakan pedoman atau lembar observasi.
Pedoman observasi akan mencatat tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana tindakan atau tidak dan dampak terhadap siswa.
Refleksi merupakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Langkah awal dalam melakukan refleksi yaitu dengan menganalisis data-data
47 yang diperoleh selama observasi. Hasil analisis tersebut digunakan untuk
mengevaluasi prosedur, proses, dan hasil tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi ini akan menentukan tindakan selanjutnya. Apabila dalam analisis data tersebut
belum mencapai tujuan yang diharapkan maka peneliti melakukan langkah- langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus selanjutnya hingga masalah
teratasi. Jika hasil sudah sesuai dengan yang diharapkan maka penelitian dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya atau apabila sudah mendapatkan hasil yang
memuaskan sesuai rencana maka penelitian dianggap berhasil.
C. Subjek dan Objek Penelitian