43 Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengemukakan hipotesis tindakan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kontesktual dapat meningkatkan
keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV di SD Negeri Ngawonggo 1.
E. Definisi Operasional
Definisi dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Keterampilan menulis narasi adalah keterampilan siswa dalam menyampaikan ide atau gagasan melalui bahasa tulis yang mencakup aspek
isi, organisasi, struktur, bahasa, ejaan dan tanda baca, serta unsur-unsur narasi yang meliputi tema, alur, tokoh, latar waktu dan tempat.
2. Model pembelajaran kontekstual adalah merupakan sebuah model
pembelajaran yang bertujuan mengaitkan materi pembelajaran di kelas dengan dunia nyata dan aplikasinya dalam konteks kehidupan sehari-hari
siswa melalui komponen-komponennya.
Kondisi awal Tindakan
Hasil yang diharapkan
Keterampilan menulis narasi siswa kelas IV rendah.
Penerapan model pembelajaran kontekstual
Keterampilan menulis narasi siswa kelas IV meningkat.
Mencari solusi pemecahan masalah.
Belum menggunakan model pembelajaran kontekstual
Dilakukan refleksi, untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Menurut Wina Sanjaya 2009 : 26, PTK diartikan “proses pengkajian masalah
pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan tindakan yang terencana dalam situasi
nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlak uan tersebut.” Menurut
Mulyasa 2011: 11, PTK merupakan suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan dengan maksud memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan PTK
lebih menekankan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajar di kelas melalui tindakan yang terencana.
Selaras dengan definisi di atas, Wina Sanjaya 2009: 33 menyatakan tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan hasil belajar. Tujuan
tersebut dapat tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Fokus PTK terletak pada proses
pembelajaran alternatif yang direncanakan oleh pendidik untuk memperbaiki pembelajaran. PTK dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang
sedang berjalan, artinya pelaksanaannya tidak mengganggu program pembelajaran yang sudah direncanakan.