37 dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, dan menggunakan berbagai sumber
siswa aktif. Jadi, kelebihan model pembelajaran kontekstual dilihat dari pengertiannya
merupakan pembelajaran yang bermakna. Sedangkan, berdasarkan komponen dan karakteristiknya yaitu memperoleh pengetahuan secara bertahap, siswa aktif,
saling menunjang, menyenangkan, pembelajaran terintegrasi, refleksi dan mengukur perkembangan belajar siswa.
3. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Siswa SD memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak SMP maupun SMA. Oleh karena itu, pembelajaran di SD hendaknya sesuai dengan karakteristik
yang mereka miliki. Menurut Piaget dalam Sugihartono, dkk. 2007: 109, tahap perkembangan
kognitif anak dapat dibedakan menjadi 4 empat tahap perkembangan. 1.
Umur 0-2 tahun merupakan tahap sensorimotorik, 2.
Umur 2-7 tahun merupakan tahap pra operasional, 3.
Umur 7-11 tahun merupakan tahap operasional konkret, dan 4.
Umur 12-15 tahun merupakan tahap operasional formal. Kita sadari karena pada umumnya anak di Indonesia mulai masuk SD pada
umur 6-7 tahun maka dalam teori Piaget tersebut anak SD termasuk pada tahap operasional konkret sampai awal tahap operasional formal. Menurut Piaget dalam
Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 105, pada tahap operasional konkret anak-anak awal memiliki konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkret. Anak
menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah-masalah aktual, anak
38 mampu menggunakan kemampuan mentalnya untuk memecahkan masalah yang
bersifat konkret. Masa kanak-kanak akhir anak berpikir logis terhadap objek yang konkret. Berkurang rasa egonya dan memulai bersikap sosial.
Piaget dalam Muhibbin Syah, 2010: 71 menjelaskan ciri khas perkembangan kognitif operasional konkret meliputi pemahaman terhadap aspek
kuantitatif materi, pemahaman terhadap penambahan penggolongan benda dan pemahaman terhadap pelipatgandaan golongan benda. Anak pada perkembangan
ini baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkret. Selain itu, egosentrisme anak juga banyak berkurang.
Jadi, karakteristik anak SD dalam perkembangan kognitifnya adalah baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa
konkret. Hal ini, selaras dengan model pembelajaran kontekstual yang lebih menekankan pada pembelajaran bermakna atau melibatkan pengalaman sehari-
hari siswa.
B. Landasan Teori
Pembelajaran menulis hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajarannya sehingga membantu siswa mengaitkan materi
pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata. Hubungan antara konteks kehidupan nyata siswa akan memberikan makna pada isi pembelajaran. Dengan
siswa mampu memahami makna dari pengetahuan yang disampaikan secara tidak langsung akan mendorong siswa mengusai pengetahuan tersebut. Dalam
pembelajaran keterampilan menulis, pengaitan konteks kehidupan nyata siswa dengan pengetahuan yang disampaikan memiliki peranan yang penting. Siswa