35 Jadi, dapat disimpulkan dalam langkah pembelajaran kontekstual harus
mengacu pada komponen pembelajaran kontekstual sehingga menciptakan pembelajaran yang bermakna.
Berdasarkan langkah-langkah yang terurai di atas, langkah-langkah pembelajaran keterampilan menulis narasi melalui model kontekstual adalah
sebagai berikut. 1
Siswa diarahkan untuk bercerita tentang pengalaman siswa, kemudian dihubungkan dengan materi pembelajaran.
2 Siswa terlibat aktif dalam proses menemukan ide sampai menghasilkan
tulisan. 3
Memberikan motivasi melalui tanya jawab untuk membangun rasa ingin tahu siswa dalam menulis narasi.
4 Siswa berdiskusi dengan siswa lain dalam memecahkan masalah tentang
menulis narasi. 5
Menghadirkan contoh konkret, misalnya menunjukan foto kejadian atau pengalaman guru yang kemudian diwujudkan dalam cerita narasi.
6 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
7 Siswa dinilai melalui tugas-tugas maupun evaluasi.
e. Kelebihan Model Pembelajaran Kontekstual
Dalam memilih model pembelajaran akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Sehingga, kelebihan model pembelajaran akan
menjadi acuan dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Kelebihan ini juga menjadi pembeda dengan model pembelajaran yang lain.
36 Agus Suprijono 2013: 79 merumuskan pembelajaran kontekstual
merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam pengertian pembelajaran
kontekstual tersebut dapat disimpulkan kelebihan pembelajaran kontekstual yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna. Kelebihan model pembelajaran kontekstual tercermin pada komponen-
komponen yang diuraikan di atas. Komponen-komponen tersebut terdiri dari konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar
,
pemodelan, refleksi dan penilaian autentik. Konstruktivistik, akan membangun pengetahuan siswa secara
bertahap. Inkuiri, membuat siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Bertanya, penting untuk menggali informasi, mengonfirmasi apa yang sudah
diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuimya. Masyarakat belajar, membuat siswa untuk saling kerja sama. Pemodelan,
memberikan gambaran secara nyata tentang materi yang diberikan. Refleksi, membuat evaluasi untuk digunakan pembelajaran selanjutnya agar lebih baik.
Penilaian autentik, memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Kelebihan model pembelajaran kontekstual tersebut, selaras dengan
karakteristik model pembelajaran kontekstual menurut Trianto 2011: 110 yaitu: kerja sama, saling menunjang, menyenangkan, tidak membosankan, belajar
37 dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, dan menggunakan berbagai sumber
siswa aktif. Jadi, kelebihan model pembelajaran kontekstual dilihat dari pengertiannya
merupakan pembelajaran yang bermakna. Sedangkan, berdasarkan komponen dan karakteristiknya yaitu memperoleh pengetahuan secara bertahap, siswa aktif,
saling menunjang, menyenangkan, pembelajaran terintegrasi, refleksi dan mengukur perkembangan belajar siswa.
3. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar