Statistik Deskriptif Data Penelitian

dengan nilai dl dan du yang terdapat pada tabel Durbin-Watson dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel 47 n dan jumlah variabel independen 3 k = 3, maka di tabel DW akan didapatkan nilai sebagai berikut nilai batas bawah dl adalah 1,3989 dan nilai batas atas 1,6692 Lampiran 6, Halaman 64. Nilai DW 1,570 berada diantara 1,3989 dl dan 1,6692. Jika dilihat dari dasar pengambilan keputusan termasuk dl d du, maka tidak ada keputusan pasti dari hasil DW atas model regresi tersebut. Untuk memastikan lebih lanjut ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi lebih lanjut digunakan Uji Run . Uji Run digunakan untuk menguji apakah antara residual terdapat korelasi yang tinggi atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random . Hipotesis dari Uji Run adalah sebagai berikut Ghozali, 2011: : Nilai Sig 0,05 residual random acak : Nilai Sig 0,05 residual tidak random Hasil dari Uji Run dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 6. Uji Autokorelasi Uji Run Runs Test Unstandardized Residual Asymp. Sig. 2 - tailed 0,239 Sumber: Lampiran 5, Halaman 63 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Asymp. Sig. 2- tailed tingkat kepercayaan 5 sehingga tidak dapat ditolak. Hal ini berarti data yang dipergunakan tersebut random . Dapat diketahui bahwa tidak terdapat autokorelasi, sehingga model regresi layak digunakan.

b. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan dengan maksud untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2011. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov . Uji Kolmogorov- Smirnov menggunakan bantuan SPSS untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak dilihat pada basis Asymph. Sig 2- tailed . Dasar pengambilan keputusan yaitu apabila Asymph. Sig 2- tailed lebih dari 5, maka data dikatakan berdistribusi normal, dan sebaliknya jika Asymph. Sig 2- tailed kurang dari 5, maka data tidak berdistribusi normal. Hasil dari pengujian yang dilakukan dengan uji K-S adalah sebagai berikut: Tabel 4. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 47 Asymp. Sig. 2-tailed 0,062 c Sumber: Lampiran 7, Halaman 65 Berdasarkan dari uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov, hasil pengujian data berdistribusi normal nilai Asymp. Sig. 2 - tailed adalah 0,062 dan nilai Asymp. Sig 2- tailed di atas α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap sama, maka disebut homoskedastisitas, sedangkan sebaliknya disebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas mengakibatkan nilai-nilai estimator koefisien regresi dari model tersebut tidak efisien meskipun estimator tersebut tidak bias dan konsisten. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji Glejser . Uji Glejser adalah meregresi masing-masing variabel independen dengan absolute residual sebagai variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Pengaruh uang yang beredar (m2), kurs, inflasi, dan tingkat suku bunga sbi terhadap beta saham syariah (JJI) dan indeks harga saham gabungan (IHSG)

0 5 129

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga (SBI) dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Nilai Harga Saham Sektor Properti di BEI Periode 2006-2011

0 7 124

Pengaruh Inflasi, Kurs dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005 2009

1 5 62

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

Pengaruh Tingkat Indlansi dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 20